Liputan6.com, Jakarta Joao Felix tak lagi menjadi buah bibir di bursa transfer seperti saat pertama kali menembus harga tiga digit juta euro. Kini, ia akan kembali ke tempat di mana semuanya bermula: Benfica.
Pemain asal Portugal itu tampaknya siap menjalani lembaran baru dalam kariernya. Kepindahannya kali ini terasa lebih sunyi, jauh dari hiruk-pikuk sebelumnya.
Selama beberapa tahun terakhir, karier Felix lebih banyak diwarnai kekecewaan. Harga tinggi yang disematkan padanya justru menjadi beban yang sulit ia lepaskan.
Kini, Benfica dikabarkan akan membayar 20 juta euro untuk 50% hak ekonominya. Jika ditebus penuh, nilai transfer total Felix dalam kariernya akan mencapai 236 juta euro.
Karier yang Dipenuhi Harapan Tinggi
Felix pertama kali mencuri perhatian dunia saat tampil gemilang bersama Benfica. Dalam 43 pertandingan, ia mencetak 20 gol dan 11 assist di semua kompetisi.
Tahun 2019 menjadi titik penting, saat ia pindah ke Atletico Madrid dengan biaya 127,2 juta euro. Transfer ini masih tercatat sebagai yang kelima termahal dalam sejarah sepak bola.
Namun, performa Felix tak pernah benar-benar menjawab ekspektasi. Dalam 131 laga bersama Atletico, ia hanya mencetak 34 gol dan 18 assist.
Nilai pasar Felix yang sempat menyentuh 100 juta euro pun terus menurun. Saat dipinjamkan ke Chelsea pada Januari 2023, nilainya hanya 50 juta euro dan terus merosot.
Singgah di Klub-Klub Top, Tapi Tak Pernah Jadi Bintang
Felix sempat membela Chelsea, Barcelona, dan AC Milan secara berurutan. Sayangnya, ia tak pernah benar-benar tampil gemilang di klub-klub tersebut.
Bersama Chelsea, ia mencetak 11 gol dan 2 assist dalam 40 laga. Di Barcelona, ia mencatat 10 gol dan 6 assist dari 44 pertandingan.
Saat berseragam AC Milan, performanya makin menurun. Hanya 3 gol dan 1 assist tercipta dalam 21 pertandingan.
Perjalanan Felix menunjukkan pola yang berulang: tampil menjanjikan di awal, lalu kehilangan konsistensi dan menit bermain.
Cedera dan Penurunan Performa yang Konsisten
Masalah cedera turut berperan dalam mandeknya karier Felix. Cedera pergelangan kaki membuatnya absen cukup lama pada musim 2019/2020 dan 2021/2022.
Namun, bahkan saat bugar, kontribusi golnya tak pernah setara dengan musim terakhirnya di Benfica. Rata-rata kontribusi golnya menurun setengah dari performa awalnya.
Harapan besar dari Atletico, Chelsea, hingga Barcelona pun kandas. Nilai transfer yang begitu besar justru menjadi tekanan tak terlihat yang terus membayangi.
Kini, saat pasar mulai melupakan Felix, kembalinya ke Benfica mungkin menjadi keputusan terbaik. Sebuah kesempatan untuk merajut ulang kariernya dari titik yang lebih tenang.
Akhir yang Lebih Rasional: Pulang ke Rumah
Meski telah menghabiskan lebih dari 230 juta euro dalam total transfer, Felix belum pernah benar-benar dianggap sukses di level elite. Klub-klub besar Eropa telah memberi banyak kesempatan, namun hasilnya belum sepadan.
Di Benfica, ia bisa bermain tanpa tekanan harga. Ia mengenal lingkungan dan sistem yang mendukung potensi aslinya.
Kepindahan ini juga memungkinkan Benfica mendapatkan kembali pemain yang pernah mereka besarkan. Jika dikelola dengan baik, ini bisa jadi win-win solution.
Mungkin, justru dengan menjauh dari sorotan, Felix bisa kembali menunjukkan siapa dirinya. Dan membuktikan bahwa potensi besar itu belum benar-benar padam.
Sumber: Transfermarkt