Liputan6.com, Jakarta Pertemuan klasik akan tersaji di Allianz Stadium saat Juventus menjamu Borussia Dortmund pada matchday 1 fase liga Liga Champions 2025/2026. Duel ini digelar Rabu, 17 September 2025, pukul 02.00 WIB. Atmosfer Turin diyakini akan jadi panggung penuh memori karena laga ini menghadirkan ulang final edisi 1997.
Saat itu, Dortmund mencatat sejarah dengan menundukkan Juventus 3-1 di Munich. Kini, setelah hampir tiga dekade, kedua tim kembali dipertemukan di level kompetisi tertinggi Eropa. Sejarah memang tak bisa diulang, tetapi gengsi dua tim besar ini tetap menyala.
Selain nilai historis, pertandingan ini juga jadi ajang mengukur kesiapan kedua tim di awal musim Eropa. Juventus punya catatan kuat menghadapi wakil Jerman, sementara Dortmund membawa reputasi stabil di Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir.
Rekor Pertemuan dan Catatan Khusus
Juventus lebih mendominasi rekor pertemuan melawan Dortmund. Dari sembilan laga resmi, Bianconeri meraih enam kemenangan. Pertemuan terakhir tersaji di babak 16 besar Liga Champions 2014/2015, di mana Juve menang 2-1 di Turin dan 3-0 di Jerman.
Namun, Dortmund punya satu kenangan manis yang tak terlupakan: kemenangan 3-1 di final Liga Champions 1997. Itu menjadi gelar pertama mereka di kompetisi elite Eropa. Di sisi lain, Juventus justru punya rekor solid saat bersua tim Jerman, hanya kalah dua kali dari 12 pertemuan terakhir. Kekalahan terakhir dialami musim lalu, ketika mereka ditumbangkan Stuttgart 0-1 di matchday 3.
Bagi Dortmund, Italia bukanlah tanah yang bersahabat. Mereka hanya sekali menang dari tujuh laga tandang terakhir ke markas tim Serie A. Secara keseluruhan, BVB baru lima kali menang dari total 18 pertemuan melawan klub Italia, dengan 13 kekalahan.
Juventus: Rekor Kuat di Matchday 1
Musim ini adalah penampilan ke-25 Juventus di Liga Champions, memperpanjang rekor klub Italia dengan jumlah partisipasi terbanyak. Sayangnya, mereka musim lalu tersingkir di babak play-off setelah kalah dari PSV Eindhoven dengan agregat 3-4.
Meski begitu, Juventus punya catatan bagus di laga pembuka fase grup. Mereka tak pernah kalah di matchday 1 saat bermain di kandang, mencatat enam kemenangan dan tiga kali imbang. Faktor kandang jelas bisa menjadi modal penting bagi tim asuhan pelatih baru mereka.
Namun, konsistensi masih menjadi pekerjaan rumah. Juventus hanya mampu meraih lima kemenangan dari 18 laga terakhir di Liga Champions. Produktivitas juga ditopang individu tertentu, salah satunya Jonathan David, striker Kanada yang sudah mencetak sepuluh gol di kompetisi ini.
Dortmund: Stabil di Eropa, Andalkan Guirassy
Borussia Dortmund kembali tampil untuk ke-10 kali beruntun di Liga Champions. Musim lalu, mereka melangkah hingga perempat final sebelum dihentikan Barcelona dengan agregat 3-5. Dalam perjalanan itu, Dortmund menyingkirkan Sporting Lisbon dan Lille dengan performa meyakinkan.
BVB juga punya rekor cukup baik di laga pembuka, menang tiga kali dalam empat musim terakhir. Tren positif ini bisa jadi suntikan kepercayaan diri saat melawat ke Turin.
Nama yang paling mencuri perhatian tentu Serhou Guirassy. Penyerang Guinea tersebut mencetak sembilan gol hanya dalam delapan laga fase liga musim lalu, dan total 13 gol di seluruh kompetisi, menjadikannya top skor bersama Raphinha. Dengan performa impresif, Guirassy bisa menjadi ancaman nyata bagi lini belakang Juventus.
Sumber: UEFA.com