Kabar Terbaru Penyaluran Bantuan Pangan dan Bansos Beras, Simak di Sini!

6 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah masih menahan penyaluran bantuan pangan beras dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau beras murah. Pasalnya, saat ini masih dalam masa panen raya.

Arief mengatakan, kemungkinan dalam 1 atau 2 bulan kedepan, Perum Bulog akan melepas stok cadangan beras pemerintah (CBP) untuk stabilisasi harga di tingkat konsumen.

"Kalau menurut prediksi kita ya projection, itu dalam 1-2 bulan ini memang Bulog akan merilis berasnya. Kenapa? Karena memang diperlukan untuk stabilisasi di tingkat konsumen," kata Arief di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, dikutip Sabtu (17/5/2025).

Dia mengatakan, pemerintah menyetop sementara program beras murah di masyarakat. Pasalnya, saat ini harga beras di tingkat konsumen maupun produsen masih stabil.

Pada saat yang sama, kondisi panen raya saat ini perlu turut menjaga harga beras di pasaran. Khawatirnya, jika beras SPHP digelontorkan, malah akan mengganggu dan menyebabkan harganya anjlok.

"Kalau harganya sudah stabil, SPHP-nya itu kan memang harus kita irit juga, kita hemat juga kan, habis itu kan ada anggaran pemerintah untuk melakukan stabilisasi, kalau kita lagi panen raya, panen rayanya belum habis, SPHP-nya tidak perlu," tuturnya.

Kecuali Daerah Bencana

Sementara itu, Arief mengatakan bantuan beras SPHP masih akan diberikan ke daerah-daerah tertentu. Pertama, harga beras di daerah itu tidak stabil atau terlampau tinggi. Kedua, daerah yang terkena bencana alam.

"Kecuali daerah-daerah tertentu harga berasnya sudah naik, baru kita berikan SPHP atau intervensi pemerintah lainnya," kata dia.

"Misalnya ada daerah tertentu disaster (bencana), kemarin ada gempa, ada banjir, itu wajib buat kita untuk memberikan intervensi, bantuan pemerintah," sambung Arief.

Bantuan Pangan Beras Tunggu Sinyal Prabowo

Selanjutnya, Arief juga mengungkap pemerintah masih menahan penyaluran bantuan pangan beras 10 kilogram. Menurutnya, kelanjutan program itu perlu dibahas dulu bersama Presiden Prabowo Subianto.

"Tapi kalau bantuan pangan, itu nanti biasanya kita akan rakortasin (rapat koordinasi terbatas) dulu, bahkan kadang kita naikkan sampai ke ratas dengan pak Presiden kalau dibutuhkan," terangnya.

Informasi, pada Januari-Februari 2025, Arief mencatat setidaknya ada 181 ribu ton beras yang sudah disalurkan untuk stabilisasi, termasuk bantuan untuk bencana.

Rencana Ekspor Beras RI

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan belum ada rencana pasti ekspor beras Indonesia. Namun, rencana ekspor beras ke negara tetangga masih tetap terbuka.

Zulkifli mengatakan, peningkatan produksi beras dalam negeri saat ini perlu dinikmati terlebih dahulu. Meski sebelumnya sudah ada rencana ekspor beras ke negara lain dari peningkatan produksi tersebut.

"Kita tunggu-tunggu dulu, kan kita baru punya (stok beras) yang banyak, senang kita, liat-liat dulu lah," kata Menko Zulkifli, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Arahan Prabowo Subianto

Dia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan untuk membantu negara tetangga jika memang diperlukan. Ini berkaitan dengan wacana ekspor beras ke Malaysia, yang sempat jadi perhatian beberapa waktu lalu.

"Tapi kalau ada tetangga yang kurang, ya kita bantu, kata Pak Presiden begitu. Kalau tetangga kurang, kita bantu," katanya.

Hanya saja, Zulkifli kembali menegaskan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 3,7 juta ton ini perlu dinikmati terlebih dahulu. "Tapi kita kan lagi senang ini, berasnya lagi banyak. 3,7 (juta ton)," tandasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |