Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta masyarakat bijak dalam bermain layang-layang. Masyarakat diminta menjauh dari jalur kereta cepat Whoosh.
Menurutnya, layang-layang menjadi salah satu faktor yang bisa mengganggu perjalanan Whoosh. Ini sama artinya dengan mengganggu aspek keamanan perjalanan Whoosh.
“Sekali lagi kita utamakan faktor keselamatan dan juga tentunya kenyamanan. Saya menghimbau agar masyarakat bisa benar-benar menjaga jarak aman untuk bisa bermain layang-layang karena jangan sampai mengganggu operasional dari KCIC dan mengganggu mobilitas masyarakat,” ujar AHY dalam keterangan resmi, Sabtu (12/7/2025).
Hal ini disampaikan AHY saat mengunjungi tiga fasilitas utama yang menjadi tulang punggung operasional dan pemeliharaan kereta cepat Whoosh. Pertama, Joint Workshop, yaitu ruang perawatan sarana yang digunakan untuk pemeriksaan berkala kereta Whoosh mulai dari pengecekan atap hingga rangka bawah.
Kedua, Operation Control Center (OCC) yang berfungsi sebagai pusat kendali perjalanan dan pemantauan Whoosh secara real-time untuk menjamin keselamatan dan ketepatan jadwal. Ketiga, Ruang Simulator EMU Driver, yaitu tempat pelatihan masinis yang identik dengan kabin kereta asli untuk pelatihan praktis dan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.
“Setiap 2 hari sekali train set itu masuk ke joint workshop tadi untuk dicek baik bagian bawah, tengah, badannya maupun atasnya. Di sana ada para teknisi yang secara profesional melakukan pemeriksaan dengan baik. Saya juga melihat langsung pusat komando yang bisa dikatakan otak dan jantung dari operasi KCIC, lengkap dengan teknologi dan personel yang mampu mengambil keputusan secara cepat,” ujar AHY.
Perjalanan Terganggu Layang-Layang
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat sejak awal 2025 sebanyak 32 kali perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami hambatan akibat benang layangan yang tersangkut pada jaringan listrik aliran atas (LAA) maupun pantograf kereta.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengimbau masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jalur kereta cepat karena berpotensi membahayakan perjalanan kereta dan merusak infrastruktur kelistrikan yang mendukung operasional Whoosh.
“Gangguan ini membuat kereta harus mengurangi kecepatan bahkan berhenti sementara untuk proses evakuasi dan pemeriksaan jalur sebelum dinyatakan aman melanjutkan perjalanan,” kata Eva dikutip dari Antara, Senin (28/4/2025).
Risiko
Eva menjelaskan benang layangan yang melilit komponen LAA atau pantograf berisiko menyebabkan kerusakan listrik dan gangguan teknis. Dalam beberapa kasus, KCIC perlu melakukan perawatan intensif hingga penggantian komponen, yang berdampak pada berkurangnya jumlah sarana yang siap operasi.
“Tentunya hal ini dapat membahayakan perjalanan dan mengganggu kenyamanan perjalanan seluruh penumpang Whoosh,” ujar Eva.
Sebagai langkah antisipasi, kata dia, KCIC menyiagakan 530 petugas pengamanan yang berjaga selama 24 jam setiap 500 meter di sepanjang jalur Whoosh.
Dipantau 1.396 CCTV
Selain itu, jalur kereta cepat juga dilengkapi sistem deteksi benda asing serta 1.396 CCTV yang tersebar untuk memantau dan memastikan keamanan operasional.
“KCIC juga telah melakukan 34 kegiatan sosialisasi puluhan ke sekolah dan permukiman warga di sekitar jalur untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” katanya.
Eva mengatakan KCIC juga bekerja sama dengan komunitas layang-layang dan pihak keamanan setempat untuk mengurangi potensi risiko dari aktivitas di sekitar jalur.
“Seluruh pihak diimbau untuk mematuhi larangan bermain layangan dalam radius 500 meter dari jalur Whoosh dan ikut serta menciptakan lingkungan yang aman bagi transportasi masa depan Indonesia,” kata dia.