Kandidat Presiden Barcelona 'Ancam' Datangkan Harry Kane Jika La Masia Tak Hasilkan Striker

Liputan6.com, Jakarta Perebutan kursi presiden Barcelona kembali menjadi sorotan menjelang pemilihan berikutnya. Persaingan di puncak manajemen klub selalu menghadirkan perdebatan tentang arah masa depan Blaugrana. Mau tak mau, pengelolaan La Masia dan strategi rekrutmen pemain menjadi isu utama.

Salah satu kandidat, Xavier Vilajoana, muncul sebagai figur yang menekankan pentingnya identitas dan kesinambungan. Ia membawa pesan bahwa Barcelona harus kembali pada akar pengembangan pemain muda. Namun, ia juga tidak menutup pintu pada upaya mencari sosok besar bila kebutuhan tim menuntut.

Dalam sebuah wawancara dengan Sky Sports, Vilajoana menawarkan pandangannya mengenai masa depan klub. Ia menyoroti kebutuhan striker dan sikapnya terhadap rumor transfer, sekaligus memberikan kritik tajam kepada presiden petahana Joan Laporta.

Vilajoana menegaskan prioritasnya adalah memaksimalkan talenta akademi. Ia menyebut Barcelona memiliki banyak pemain berbakat yang harus dijadikan fondasi utama. Namun, ia realistis bahwa kebutuhan skuad kadang menuntut pencarian di luar klub.

Dalam wawancara itu, ia mengakui Barcelona mungkin harus mengambil langkah besar jika tidak menemukan penyerang ideal dari La Masia. Ia menekankan bahwa rekrutmen bukan hanya soal nama besar, melainkan soal kesesuaian dengan identitas klub.

“Kami memiliki pemain yang sangat berbakat di La Masia, tetapi tentu saja, jika tidak ada pemainnya, kami akan mencari di tempat lain,” ujar Vilajoana.

“Saya akan selalu mencari pemain yang memahami DNA Barca, bukan hanya sebuah nama… tetapi seseorang yang cocok dengan gaya dan budaya kami.”

Ketika ditanya apakah Harry Kane memenuhi profil tersebut, ia memberikan jawaban yang menggambarkan ambisinya untuk menjaga standar Barcelona.

“Jika kami tidak memiliki pemain seperti Harry Kane di dalam klub, kami akan mendapatkannya. Kenapa tidak?” katanya.

Selain membahas transfer, Vilajoana menyinggung kepemimpinan Joan Laporta. Ia menilai periode Laporta saat ini tidak membawa stabilitas yang dibutuhkan klub. Kritik tersebut diarahkan pada kebijakan jangka pendek yang menurutnya membahayakan masa depan Barcelona.

Ia menyatakan bahwa pendekatan improvisasi dan penjualan aset beberapa tahun terakhir menempatkan klub pada posisi rawan. Dalam pernyataannya, ia menggambarkan situasi itu sebagai kelanjutan dari pola lama yang tidak memberikan visi jelas.

Vilajoana menyebut Laporta menawarkan lebih banyak kekacauan yang sama dan menilai empat tahun terakhir dipenuhi solusi instan dan penjualan aset yang membuat klub berisiko.

“Joan berbicara tentang masa depan, tetapi setelah sekian lama, ia masih tidak memiliki rencana konkret atau pengalaman untuk menjalankannya,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan tekad untuk membawa perubahan. Menurutnya, Barcelona membutuhkan pemulihan identitas dan arah strategis yang lebih tegas.