Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia U-23 akan memulai kiprah di Piala AFF U-23 2025 pada hari ini, Selasa 15 Juli 2025. Pada edisi terakhir, atau pada 2023 lalu, Indonesia mampu melaju ke final. Seperti apa perjalanan Garuda Muda pada ajang tersebut.
Piala AFF U-23 2023 menjadi salah satu ajang yang meninggalkan jejak emosional bagi sepak bola Indonesia. Di bawah komando Shin Tae-yong, Timnas Indonesia U-23 menunjukkan determinasi luar biasa, melaju hingga partai final, sebelum akhirnya takluk secara dramatis lewat adu penalti dari Vietnam.
Pelatih Shin Tae-yong membawa materi pemain yang tergolong mewah untuk turnamen ini. Beberapa nama bahkan sudah akrab dengan level senior, termasuk sang kiper andalan, Ernando Ari, yang kala itu menjadi pilihan utama di timnas level senior.
Selain Ernando, ada Alfeandra Dewangga, Ramadhan Sananta, dan Arkhan Fikri, nama-nama yang juga rutin menghiasi daftar panggil Timnas Indonesia senior. Kombinasi pengalaman dan talenta muda inilah yang jadi fondasi kuat Garuda Muda di Piala AFF U-23 2023.
Meski tak membawa pulang trofi, perjuangan Garuda Muda patut dikenang sebagai kisah penuh semangat dan pengorbanan.
Indonesia tergabung di Grup B bersama Malaysia dan Timor Leste. Harapan tinggi sempat menguar, namun justru hasil pahit yang datang di laga pertama.
Menghadapi Malaysia, Indonesia sempat unggul lewat gol Ramadhan Sananta. Sayangnya, keunggulan itu tidak bertahan lama. Dua gol balasan dari Fergus Tierney membalikkan keadaan, dan Indonesia harus mengakui keunggulan sang rival dengan skor 1-2.
Kekalahan dari Malaysia membuat Indonesia berada di ujung tanduk. Laga melawan Timor Leste menjadi penentu nasib.
Tak ada pesta gol dalam pertandingan tersebut. Indonesia hanya menang tipis 1-0. Namun, hasil itu cukup untuk meloloskan mereka ke semifinal lewat jalur runner-up terbaik.
Ledakan di Semifinal: Taklukkan Thailand
Memasuki babak semifinal, performa Garuda Muda berubah drastis. Berjumpa Thailand yang bertindak sebagai tuan rumah sekaligus unggulan utama, Indonesia tampil luar biasa dan penuh percaya diri.
Jeam Kelly Sroyer membuka keunggulan, diikuti gol dari Muhammad Ferarri serta gol bunuh diri Natcha Promsomboon. Skor akhir 3-1 untuk Indonesia—hasil yang langsung mengangkat moral tim dan memantik optimisme publik.
Final Penuh Drama: Habis-habisan Lawan Vietnam
Partai final mempertemukan Indonesia dengan Vietnam yang sebelumnya menang telak 4-1 atas Malaysia di semifinal. Laga ini berjalan ketat dan penuh drama dari menit pertama hingga akhir.
Sayangnya, badai cedera menghantam skuad Indonesia. Saat laga memasuki babak extra time, Shin Tae-yong hanya memiliki tiga pemain cadangan di bangku cadangan, dua di antaranya adalah kiper.
Pertandingan berakhir imbang tanpa gol selama 120 menit. Gelar juara harus ditentukan lewat babak adu penalti.
Lima penendang pertama Indonesia, Alfeandra Dewangga, Arkhan Fikri, Frengky Missa, Kelly Sroyer, dan Ramadhan Sananta, berhasil menjalankan tugasnya. Namun di penendang keenam, Ernando Ari yang maju sebagai algojo gagal menuntaskan tugasnya.
Sementara keenam penendang Vietnam sukses mencetak gol. Indonesia harus puas sebagai runner-up setelah kalah 5-6 di babak tos-tosan.