Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, kontribusi industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia turun pada kuartal III 2024. Penurunan kontribusi ini karena permintaan juga merosot dampakketidakpastian ekonomi global.
"Ya memang kan ada masalah supply dan demand. Jadi saya kira memang ekonomi global lagi tidak menentu tetapi kalau dari hitungan kami di Kemenperin secara umum manufaktur tumbuh itu cukup baik tapi mungkin di sektor-sektir tertentu aja yang agak tertekan," kata Faisol kepada media, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Namun, hal ini bisa menjadi peluang bagi industri dalam negeri seperti smelter nikel. Mengingat presiden menginginkan industri dalam negeri tumbuh.
Jika memang terjadi perlambatan di sektor ekspor, nantinya bisa mengalokasikannya untuk kebutuhan dalam negeri. Saat ini, pihaknya juga telah perlahan-lahan mempersiapkan infrastruktur untuk menggunakan nikel sebagai bahan baku, baik untuk kendaraan listrik (EV) maupun keperluan lainnya.
"Ya ini sebenarnya perluang buat kita karena keinginan presiden kan industri dalam negeri tumbuh kalau memang perlambatan ini di sektor ekspor maka kita bisa menggunakan untuk kebutuhan dalam negeri dan skrg kan pelan-pelan kita sudah siapkan infrastrukturnuntuk menggunakan nikel sebagai bahan baku baik untuk EV maupun yang lain-lain," papar Faisol.
Reporter: Ayu
Sumber: Merdeka.com
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2024 Capai 4,95%
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2024 tercatat 4,95%. Hal tersebut diungkapkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Selasa 5 November 2024.
"Ekonomi Indonesia triwulan III 2024 terhadap triwulan III 2023 tumbuhan sebesar 4,95% atau secara year on year," kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti.
Sedangkan dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 1,5%. Sampai dengan kuartal III 2024, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,03% secara tahunan.
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memproyeksikan bahwa nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,96 persen year-on-year (yoy) pada triwulan III 2024.
“PDB diperkirakan tumbuh 4,96 persen dengan rentang estimasi 4,94-4,98 persen pada triwulan III 2024, mengingat masih terjadinya pelemahan daya beli dan tidak adanya faktor musiman yang mendorong pertumbuhan,” ujar Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky dikutip dari Antara, Selasa (5/11/2024).
Penurunan Pertumbuhan
Angka estimasi tersebut menunjukkan adanya indikasi penurunan pertumbuhan ekonomi dibandingkan pencapaian pada dua triwulan sebelumnya, yakni 5,11 persen yoy di triwulan I 2024 dan 5,05 persen yoy di triwulan II 2024.
Ia mengatakan bahwa selama semester pertama 2024, Indonesia masih belum mampu tumbuh secara signifikan lebih dari 5 persen meskipun dua kuartal berturut-turut memiliki faktor pendorong musiman.