Laga Lawan Arsenal Membuka Kekurangan-kekurangan AC Milan

1 month ago 6

Liputan6.com, Jakarta Laga pramusim biasanya bukan soal hasil akhir, melainkan tentang membaca situasi tim secara keseluruhan. Bagi AC Milan, kekalahan tipis dari Arsenal di Singapura membuka kembali daftar pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Meski hanya sebatas laga uji coba, duel ini membuka titik-titik lemah yang tak bisa lagi ditutupi.

Arsenal menang 1-0 lewat gol Bukayo Saka di awal babak kedua dalam laga yang lebih mirip sesi latihan dengan atmosfer stadion megah. Milan tampil dengan eksperimen formasi dan susunan pemain, tapi hasilnya justru membuat sejumlah kekhawatiran makin mencuat. Mulai dari lini depan yang tumpul hingga lini tengah yang goyah, Milan belum terlihat siap menghadapi musim baru.

Massimiliano Allegri tampaknya masih mencari racikan terbaik, tapi waktu tak banyak tersisa. Pertandingan ini menjadi semacam peringatan dini bahwa banyak yang harus dibenahi, dan segera. Jika tidak, Milan bisa masuk musim kompetitif dalam kondisi jauh dari kata siap.

Tumpul dan Kebingungan di Depan

Formasi lima bek yang diterapkan Allegri seolah menutup semua celah untuk menyerang. Rafael Leao dan Christian Pulisic berusaha membongkar pertahanan Arsenal, tapi tak ada koneksi, tak ada daya dobrak.

Allegri ingin tim yang kompak dan solid, lalu berbahaya saat transisi, tapi itu belum terlihat. Satu-satunya tembakan tepat sasaran sepanjang laga menunjukkan betapa seretnya serangan Milan.

Musah dan Tengah yang Rapuh

Di lini tengah, Yunus Musah jadi perhatian karena performanya jauh dari kata meyakinkan. Ia sering kehilangan bola dan gagal membaca situasi, sampai-sampai Tomori harus turun tangan menyelamatkan kesalahan fatal.

Kehadiran Musah seharusnya memberi energi, tapi yang terlihat justru kebingungan. Jika dibiarkan, lini tengah Milan bisa menjadi titik lemah yang mudah dieksploitasi lawan.

Pavlovic Masih Belum Stabil

Strahinja Pavlovic menunjukkan karakter agresif seperti musim lalu, tampil ngotot dalam setiap duel. Namun, agresivitasnya belum dibarengi ketenangan dan kecerdasan dalam membaca permainan.

Allegri mungkin suka semangat juang Pavlovic, tapi itu belum cukup. Milan butuh bek yang bisa diandalkan, bukan sekadar berani bertarung.

Masalah Lama Belum Teratasi

Lini serang Milan masih terasa belum lengkap, dan Arsenal sukses memanfaatkan itu. Ketika pergantian pemain dilakukan, Arsenal malah lebih muda tapi tetap dominan, sementara Milan tetap kebingungan.

Selain itu, kombinasi bek tengah masih tanda tanya besar. Laga lawan Arsenal ini jadi semacam gambaran bahwa Milan harus bergerak cepat jika tak ingin terlambat dalam persiapan musim baru.

Sumber: Sempre Milan

Read Entire Article
Bisnis | Football |