Liputan6.com, Jakarta - Binod Chaudhary merupakan orang terkaya di Nepal, sekaligus menjadi satu-satunya miliarder di negara itu.
Namanya dikenal luas oleh publik berkat mie instan merek Wai Wai, yang sudah menjadi favorit banyak orang dan bahkan mampu bersaing dengan merek besar seperti Maggi di India, dilansir India.com pada Selasa (12/11/2024).
Menurut Forbes, kekayaan bersih yang dimiliki oleh Binod Chaudhary mencapai USD 1,8 miliar atau sekitar Rp 28,37 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.763). Meskipun jumlah tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan miliarder dunia seperti Elon Musk dengan USD 247 miliar. Selain itu, orang terkaya di India, Mukesh Ambani dengan total USD 107,1 miliar, tetapi Chaudhary tetap menjadi satu-satunya miliarder di Nepal.
Mulanya Chaudhary bercita-cita menjadi akuntan dan ingin belajar Akuntansi Berlisensi (CA) di India. Namun, karena ayahnya jatuh sakit, dia harus mengambil alih bisnis keluarga, yang akhirnya mengarahkannya pada dunia kewirausahaan.
Awal Mula Ide Besar Binod Chaudhary
Lahir di keluarga pebisnis, Chaudhary sejak awal memiliki minat dalam dunia bisnis. Terinspirasi oleh tokoh-tokoh besar seperti JRD Tata, dia kemudian bekerja keras untuk mewujudkan berbagai ide sederhana menjadi bisnis yang sukses. Salah satu idenya muncul saat dia sedang berada di Thailand dan melihat popularitas mi instan.
Hal Ini memberinya inspirasi untuk memperkenalkan mi Wai Wai di Nepal, yang kemudian sukses besar hingga merambah ke India dan negara lain. Meskipun Maggi tetap mendominasi, Wai Wai berhasil menarik perhatian dengan cita rasa dan variasi unik serta cara memasaknya yang cepat.
Perjalanan Bisnis Binod Chaudhary
Meskipun Wai Wai adalah produk utamanya, kerajaan bisnis Chaudhary mencakup berbagai hal yakni dia bermitra dengan National Panasonic dan membawa mobil Suzuki ke Nepal. Pada 1990, dia mendirikan Cinnovation Group di Singapura dan, pada 1995, mengambil alih saham pengendali di Nabil Bank Nepal, yang semakin memperkuat posisinya.
Kegiatan Amal Setelah Gempa Nepal
Tidak hanya sukses sebagai pengusaha, Chaudhary juga dikenal sebagai orang yang dermawan. Setelah gempa besar melanda Nepal pada 2015, dia menyumbang lebih dari Rs 20 crore atau sekitar USD 1,5 juta. Dana sumbangannya tersebut digunakan untuk membantu membangun kembali rumah dan sekolah di wilayah terdampak gempa.
Selain itu, dia juga menyuplai kebutuhan pokok seperti mie Wai Wai dan jus bagi mereka yang membutuhkan. Chaudhary percaya pada pentingnya memberi kembali kepada masyarakat, dan hal ini terlihat dalam berbagai kegiatan amal yang dia lakukan.
Negara dengan Jumlah Miliarder Terbanyak di Asia 2024, Indonesia Masuk Daftar
Sebelumnya, Asia pada 2024 menjadi wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, ditandai dengan meningkatnya jumlah miliarder di sejumlah negara utama.
Berdasarkan data terbaru Forbes, dikutip Sabtu (26/10/2024), China memimpin dengan jumlah miliarder terbanyak di Asia, mencapai sekitar 406 orang. Negara ini diikuti oleh India yang memiliki 200 miliarder, menggambarkan peran besar kedua negara dalam ekonomi Asia.
Di kawasan Asia Tenggara, Singapura menempati urutan pertama dengan 39 miliarder, menjadikannya pusat kekayaan di wilayah ini.
Indonesia menyusul dengan 35 miliarder, diikuti oleh Thailand dengan 26 miliarder. Jumlah miliarder di negara-negara tersebut menunjukkan pesatnya pertumbuhan sektor ekonomi yang beragam, terutama di bidang teknologi, properti, dan industri lainnya.
Kontribusi ke Ekonomi Regional
Pesatnya peningkatan jumlah miliarder di negara-negara tersebut tidak hanya mencerminkan kekayaan individu, tetapi juga kontribusi yang signifikan terhadap stabilitas ekonomi regional.
China, sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia, terus menjadi pusat pertumbuhan sektor teknologi dan manufaktur, sementara India dikenal dengan industri teknologi informasi yang berkembang pesat.
Di sisi lain, Singapura dan Indonesia menunjukkan pertumbuhan kuat di sektor keuangan dan properti.
Menurut data, peningkatan jumlah konglomerat ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan investasi dan inovasi yang mendorong perekonomian masing-masing negara.
Kondisi ini menjadikan kawasan Asia sebagai pusat ekonomi yang berdaya saing tinggi di pasar global.
Data ini menyoroti peran strategis negara-negara di Asia dalam menyumbang miliarder yang tidak hanya menggerakkan ekonomi domestik, tetapi juga berperan dalam ekonomi internasional, terutama di sektor-sektor yang terus berkembang.
Indonesia Masuk Daftar Negara dengan Miliarder Terbanyak di ASEAN
Sebelumnya, beberapa negara di kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) memiliki jumlah miliarder yang cukup signifikan. Ini turut mencerminkan kekuatan ekonomi dan peluang bisnis yang melimpah. Hal tersebut ditopang pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Di Asia Pasifik saja, jumlah miliarder termasuk terbanyak. Tercatat ada 1.000 miliarder masuk ranking. Kemudian diikuti Amerika Serikat sebanyak 993 miliarder. Lalu Eropa sebanyak 690 dan Timur Tengah serta Afrika sebanyak 98 miliar.
Sementara itu, di negara kawasan ASEAN, Indonesia menjadi salah satu negara dengan miliarder terbanyak. Di Indonesia berdasarkan data Forbes, pada posisi pertama, R. Budi dan Michael Hartono tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan USD 48 miliar pada 2023.
Advertisement Siswi Jenius Jakarta Temukan Obat Bakar Lemak 17 Kg SehariBeli Sekarang Orang terkaya nomor dua ditempati oleh Prajogo Pangestu. Kekayaan Prajogo Pangestu mencapai USD 43,4 miliar. Sumber kekayaan berasal dari petrokimia dan energi.
Berdasarkan data yang dirangkum dari Forbes dan sejumlah sumber dikutip Kamis (22/8/2024), berikut adalah daftar negara-negara ASEAN dengan jumlah miliarder terbanyak beserta faktor-faktor yang mendukung pencapaian tersebut:
Indonesia dan Singapura
1. Indonesia
Indonesia, yang mencatatkan salah satu ekonomi terbesar di ASEAN, mencatatkan jumlah miliarder terbanyak di kawasan ini. Jakarta, yang berfungsi sebagai pusat ekonomi, berhasil menarik banyak pengusaha dan investor besar.
Beberapa sektor yang berkontribusi signifikan terhadap jumlah miliarder di Indonesia meliputi properti, perbankan, serta sumber daya alam seperti batu bara dan kelapa sawit.
Nama-nama terkenal seperti Budi Hartono dari Djarum Group dan Anthoni Salim dari Salim Group menjadi contoh miliarder yang mengukir prestasi di Indonesia.
2. Singapura
Singapura, yang dikenal sebagai pusat keuangan global, merupakan rumah bagi banyak miliarder. Negara ini berhasil menarik kekayaan melalui sektor keuangan, teknologi, dan real estate.
Kebijakan perpajakan yang menguntungkan serta stabilitas politik menjadikan Singapura pilihan utama bagi para miliarder, baik di Asia maupun dunia. Beberapa miliarder ternama seperti Eduardo Saverin, salah satu pendiri Facebook, dan keluarga Ng dari Far East Organization, adalah contoh individu kaya yang memilih Singapura sebagai tempat tinggal.
Negara Selanjutnya
3. Thailand
Thailand juga memiliki populasi miliarder yang cukup signifikan. Bangkok, sebagai pusat bisnis dan perdagangan, menjadi rumah bagi banyak pengusaha sukses.
Sektor-sektor yang mendominasi kekayaan di Thailand meliputi perbankan, real estate, dan barang konsumen. Keluarga Chearavanont dari Charoen Pokphand Group dan Charoen Sirivadhanabhakdi dari Thai Beverage adalah beberapa miliarder terkenal di Thailand.
4. Filipina
Dalam beberapa tahun terakhir, Filipina telah menyaksikan lonjakan jumlah miliarder, berkat pertumbuhan pesat di sektor properti, telekomunikasi, dan ritel. Ibu kota Manila telah menjelma menjadi jantung kegiatan bisnis dan investasi di negara ini. Dua nama besar yang mendominasi daftar orang terkaya Filipina adalah Henry Sy dari SM Group dan Manuel Villar dari Vista Land & Lifescapes, yang keduanya telah menorehkan prestasi gemilang di dunia usaha.
5. Malaysia
Malaysia juga tidak kalah menarik dengan sejumlah miliarder yang mengukir kesuksesan, terutama di sektor perbankan, minyak kelapa sawit, dan telekomunikasi. Kuala Lumpur, sebagai pusat ekonomi utama, menjadi rumah bagi banyak pengusaha kaya raya.
Di antara mereka, Robert Kuok, seorang taipan di industri gula, dan Ananda Krishnan, yang terkenal sebagai raja media dan telekomunikasi, adalah sosok-sosok yang sangat berpengaruh dalam perekonomian negara ini.