Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengaku tetap optimistis perekonomian Indonesia pada 2024 mampu tumbuh di 5 persen (year-on-year/yoy). Walaupun kinerja ekonomi di kuartal III-2024 mengalami pelambatan dibanding kuartal sebelumnya menjadi 4,95 persen.
Meski secara historical, kuartal ketiga 2024 relatif turun sedikit dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya, tetapi Pemerintah berharap kuartal keempat dan sepanjang 2024 bisa mencapai 5 persen.
"Kalaupun dari kuartal ke kuartal masih naik sebesar 1,5 persen dan kalau kita bandingkan 3 kuartal di awal dengan 3 kuartal sekarang, kita masih tumbuh 5,03 persen. Artinya kalau tumbuh 5,03 persen kita masih bisa berharap bahwa perekonomian kita bisa jaga di akhir tahun, masih di level 5 sesuai dengan APBN kita," kata Airlangga dalam konferensi pers, di Kantor Kemenko Perekonomian, dikutip Rabu (6/11/2024).
Adapun melambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2024 ini dikarenakan tidak ada hari besar keagamaan atau momentum besar lainnya yang mampu mendorong perekonomian. Namun, jika dibandingkan dengan negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2024 masih tinggi. Tercatat Singapura pertumbuhan ekonominya di kuartal yang sama hanya 4,1 persen, Arab Saudi 2,8 persen.
"Kalau kita bandingkan dengan negara lain, kita lihat Singapura juga relatif rendah di 4,1 persen, Arab Saudi 2,8 persen dan Meksiko 1,5 persen. Dan pertumbuhan kita ini diikuti oleh inflasi yang rendah yang 1,7 persen," ujar dia.
Selain pertumbuhan ekonomi yang masih positif, kata Airlangga, rasio utang Indonesia juga masih terkendali di bawah 40 persen, yaitu di 39,4 persen
BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Kisaran 4,7%-5,5%
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga baik di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 tumbuh sebesar 4,95% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tercatat 5,05% (yoy).
"Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5% (yoy) didukung oleh permintaan domestik," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2024 didukung oleh aktivitas ekonomi domestik yang terjaga. Konsumsi rumah tangga tetap baik dengan tumbuh sebesar 4,91% (yoy) seiring dengan daya beli yang terjaga dan mobilitas masyarakat yang meningkat.
Pertumbuhan investasi secara keseluruhan meningkat menjadi 5,15% (yoy) ditopang berlanjutnya pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan aktivitas konstruksi lainnya. Konsumsi Pemerintah meningkat dengan tumbuh sebesar 4,62% (yoy) seiring dengan kenaikan belanja negara.
Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh tinggi sebesar 11,69% (yoy) sejalan dengan peningkatan aktivitas persiapan Pilkada 2024 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI.
Ekspor Meningkat
Sementara itu, ekspor meningkat dengan tumbuh sebesar 9,09% (yoy) ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap tumbuh positif serta beberapa harga komoditas utama ekspor Indonesia yang meningkat. Ekspor jasa meningkat didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.
Pertumbuhan ekonomi yang terjaga baik juga tecermin dari sisi Lapangan Usaha (LU) dan spasial. Dari sisi LU, seluruh LU pada triwulan III 2024 menunjukkan kinerja positif. LU Industri Pengolahan sebagai kontributor utama pertumbuhan juga tumbuh baik seiring permintaan domestik dan global yang terjaga.
LU Akomodasi dan Makan Minum serta LU Transportasi dan Pergudangan tumbuh positif seiring dengan peningkatan mobilitas yang didorong oleh pelaksanaan event nasional dan internasional.
Sementara itu, dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 secara tahunan tumbuh positif di semua wilayah. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.
Ini Dia Penyumbang Utama Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2024
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dari seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif di kuartal III-2024. Tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 sebesar 4,95 persen.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti mengatakan, dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama terhadap PDB.
"Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 53,08 persen, komponen ini tumbuh sebesar 4,91 persen," kata Amalia dalam konferensi pers BPS pengumuman Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2024, Senin (5/11/2024).
Pertumbuhan sisi konsumsi rumah tangga tersebut menunjukkan bahwa masih terjaganya tingkat konsumsi masyarakat. Selanjutnya, komponen yang mengalami pertumbuhan tinggi lainnya adalah konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT).
"Dimana komponen ini mengalami pertumbuhan sebesar 11,69 persen, yang didorong oleh penignkatan aktivitas persiapa Pilkada dan PON XXI," ujarnya.
Selanjutnya, komponen ekspor-impor juga mengalami pertumbuhan tinggi. Ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor nonmigas. Sementara, peningkatan impor didorong kenaikan impor barang modal, serta bahan baku dan penolong.
Jika dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2024 menurut pengeluaran secara tahunan konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan terbesar yakni sebesar 2,55 persen.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 juga ditopang oleh Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,63 persen, dan konsumsi Pemerintah yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,32 persen.