Liputan6.com, Jakarta N’Golo Kante bukan hanya dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik dunia. Karakternya yang sederhana dan kepribadiannya yang hangat membuatnya disukai hampir semua orang, baik kawan maupun lawan.
Pada 2021 silam, sosok Kante pernah dipuji oleh mantan manajernya di Chelsea, Thomas Tuchel. Tuchel menyebut keberadaan Kante di tim adalah sebuah kebahagiaan besar, karena pemain asal Prancis itu bukan hanya andal di lapangan, tetapi juga pribadi yang luar biasa di luar lapangan.
Menurut Tuchel, Kante adalah tipe orang yang rendah hati, sopan, dan penuh respek terhadap siapa pun. Ia bahkan mengaku sering memeluk Kante karena rasa kagumnya yang begitu besar terhadap sang gelandang.
"Ia harus menerima bahwa saya akan memeluknya, saya sering melakukan ini. Ia pria yang baik, hampir pemalu. Ia pendiam, ia suka waktu berkualitasnya sendiri dan ia tidak berisik," ucap Tuchel seperti dilansir Goal.
Berikut alasan mengapa Kante, yang kini berstatus sebagai pemain Al Ittihad, disukai oleh banyak orang, termasuk fans sendiri maupun fans klub lawan.
Mobil Mini Cooper Kesayangan
Dengan status sebagai pemain papan atas, Kante jelas mendapatkan gaji besar. Ia bahkan sempat disebut menerima bayaran sekitar 300 ribu pounds per pekan ketika memperkuat Chelsea. Namun, alih-alih tampil mewah, ia justru memilih tampil sederhana.
Kante tetap setia dengan Mini Cooper yang ia beli sejak masih membela Leicester City. Mobil itu hanya bernilai sekitar 20 ribu pounds, jauh lebih murah dibanding koleksi mobil kebanyakan para pesepak bola top lainnya. Bahkan setelah mobil itu sempat ringsek akibat kecelakaan pada 2018, Kante tetap menggunakannya.
Hal yang menarik, meski mobilnya penyok, Kante masih sempat melayani permintaan foto dari para fans yang berada di lokasi kecelakaan. Senyumnya tetap tersungging, seolah menunjukkan sikap tulus yang selalu melekat padanya. Beberapa hari kemudian, Kante pun kembali ke latihan dengan mobil yang sama, bukannya mengganti dengan yang baru.
Sikap Baik pada Sesama
Kebaikan hati Kante juga tercermin saat ia menolong mantan rekan setimnya di Leicester City, Cedric Kipre. Karena mengalami masalah apartemen, Kipre dan saudaranya sempat tinggal di rumah Kante selama sebulan penuh.
"Saya tinggal di rumah N'Golo selama sebulan ketika saya di Leicester," ungkap Kipre. "Saya bermasalah dengan apartemen saya dan ia menjamu saudara saya dan saya. Tidak semua orang mau melakukannya, dan itu adalah tindakan yang sangat baik darinya."
Kipre bahkan menambahkan bahwa pengalaman itu membuatnya semakin kagum dengan sosok Kante. "Hari ini, saya bangga pernah bertemu seseorang sepertinya. Tak ada orang lain yang lebih rendah hati ketimbang N'Golo," tegasnya.
Jujur dan Tidak Mau Curang
Ketika mendapat tawaran untuk menghindari pajak lewat perusahaan lepas pantai, Kante dengan tegas menolaknya. Ia bersikeras untuk tetap membayar pajaknya penuh, meski jumlahnya sangat besar.
Menurut laporan The Times, tawaran itu cukup menggiurkan karena bisa membuat Kante menyimpan lebih banyak penghasilan. Namun Kante tetap memilih jalur lurus, ia tidak mau reputasinya ternoda oleh kecurangan.
Blaise Matuidi, rekan setimnya di Timnas Prancis, bahkan mengaku tidak terkejut mendengar cerita tersebut. “Saya tidak benar-benar mengikuti cerita ini, tetapi saya tidak terkejut karena ini N'Golo. Ia sempurna, ia tidak curang. [Mungkin] Sedikit saat ia bermain kartu," ucap Matuidi sambil bercanda.
Selalu Merendah di Tengah Pujian
Di Piala Dunia 2018, Kante dianggap berperan besar dalam menghentikan Lionel Messi. Rekan-rekannya di Timnas Prancis sampai membuat yel-yel khusus untuknya. Namun Kante tetap enggan mengklaim pujian.
Ia menegaskan keberhasilan menghentikan Argentina adalah hasil kerja tim, bukan dirinya seorang. Kerendahan hati ini membuat banyak orang semakin mengaguminya.
Bahkan setelah Prancis menjadi juara dunia, Kante sempat terlalu malu untuk memegang trofi. Ia tidak berani meminta rekan setimnya agar memberikannya trofi. Beruntung, Steven N’Zonzi yang peka membantu agar Kante bisa mengangkat trofi bersejarah tersebut.
Membuat Fans Lawan Tersenyum
Kisah lain yang memperlihatkan sisi positif Kante terjadi pada 2018, usai Chelsea mengalahkan Arsenal. Seorang penggemar Arsenal bertemu dengannya di jalan dan mengungkapkan rasa kecewa atas hasil tersebut.
Bukannya cuek, Kante justru meminta maaf. Ia merasa perlu memberikan respon ramah agar fans lawan tidak terlalu larut dalam kekecewaan.
"Baru saja bertemu pria ini. Memberitahunya bahwa saya adalah penggemar Arsenal dan saya kecewa dengan pertandingan akhir pekan ini tetapi ia tersenyum kepada saya dan berkata 'maaf'. Pria yang luar biasa," tulis akun @ohnosharky di X.
Menerima Undangan Makan Malam Fans Arsenal
Tidak hanya ramah, Kante juga terbuka terhadap orang lain. Pada September 2018, ia sempat ketinggalan kereta saat ingin kembali ke Prancis. Ia lalu mampir ke sebuah masjid di London untuk menunaikan sholat Maghrib.
Di sana, Kante bertemu dengan seorang penggemar Arsenal bernama Badlur Rahman. Badlur lalu mengajaknya untuk makan malam di rumah. Tanpa ragu, Kante menerima undangan tersebut.
Di rumah Badlur, mereka menyantap kari ayam, bermain gim FIFA, hingga menonton acara sepak bola di televisi. "Ia bahkan minum teh," kata Badlur kepada BBC. "Ia mengalahkan kami semua di FIFA dan kemudian kami menonton Match of the Day. Sungguh malam yang menyenangkan."
Tidak Pernah Menolak Fans
Sifat ramah Kante tidak berhenti sampai di situ. Ia juga sering terlihat meluangkan waktu untuk menyapa fans, baik dari Chelsea maupun klub lain.
Salah satu momen yang berkesan adalah ketika ia bertemu penggemar beratnya dan memberikan jersey bertanda tangan. Ia bahkan terlebih dahulu menanyakan kabar si fans, sebuah gestur kecil yang berarti besar.
Keramahan ini membuat Kante semakin dicintai oleh publik sepak bola. Ia tidak membeda-bedakan siapa yang datang kepadanya, semua disambut dengan senyum dan kebaikan.
Hadiri Pernikahan Suporter
Pada September 2019, Kante diundang oleh Frank Khalid, seorang suporter Chelsea, untuk menghadiri pernikahan putrinya. Tak disangka, Kante benar-benar datang ke acara tersebut.
Ia bahkan bertahan hingga acara berakhir. Tak hanya hadir, Kante juga melayani permintaan foto dan tanda tangan dari tamu undangan lain.
Kehadiran Kante di pernikahan itu menjadi bukti nyata betapa ia menghargai para fans. Hubungannya dengan Khalid memang cukup akrab, namun tak banyak pemain sekelas dirinya yang mau menyempatkan diri datang ke acara semacam itu.
Setia dengan Kehidupan Sederhana
Kesetiaan Kante terhadap gaya hidup sederhana terlihat jelas di luar lapangan. Pada 2021, ia kembali menjadi sorotan setelah mengantarkan Chelsea ke final Liga Champions dengan penampilan gemilang melawan Real Madrid.
Meski tampil luar biasa dan dielu-elukan publik, Kante tetap pulang dari stadion dengan mobil Mini Cooper-nya. Mobil itu masih sama dengan yang sudah ia gunakan bertahun-tahun.
Pemandangan itu semakin menegaskan satu hal: sehebat apa pun pencapaian Kante, ia tetap menjadi pribadi yang rendah hati, sederhana, dan apa adanya.
(GiveMeSport/Chelseafc/Goal/ESPN/BBC/Times/Mirror/X)