Netanyahu Cs Boikot Parlemen Setujui Proposal Damai Trump di Gaza

Jakarta, CNN Indonesia --

Parlemen Israel, Knesset, sepakat mendukung proposal damai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai Jalur Gaza, Palestina.

Namun, koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kompak memboikot.

Dalam sidang pleno yang dipimpin pemimpin oposisi Israel Yair Lapid pada Rabu (3/12), 39 anggota Knesset dari kubu oposisi menyetujui proposal damai Trump soal Gaza. Tidak ada satu pun penolakan karena koalisi Netanyahu tidak hadir dalam pemungutan suara.

Voting ini membahas rencana damai Trump yang berisi 20 poin gencatan senjata di Gaza, di mana salah satu poin menyatakan akan ada jalan menuju pendirian negara Palestina dan pemerintahan Gaza pasca perang. Ini merupakan poin yang tidak pernah disetujui Netanyahu Cs.

Menurut sumber-sumber di oposisi Israel, voting ini memang sengaja ditujukan untuk "menantang dan mempermalukan" Netanyahu di hadapan Trump. Pemungutan suara ini juga disebut bertujuan mengungkap perpecahan di dalam koalisi sayap kanan Netanyahu.

Saat voting dimulai, Lapid sempat mengolok Netanyahu karena tidak hadir dalam pemungutan suara.

"Ini adalah kesempatan pertama yang diberikan kepada kami sebagai Knesset untuk mengatakan kepada Presiden Trump, kepada dunia, kepada diri kami sendiri bahwa kita bersatu untuk mencapai tujuan bersama. Netanyahu memilih memboikot pemungutan suara dan tidak datang ke sini. Sungguh memalukan," ucap Lapid, seperti dikutip CNN.

Setelah ini, beleid yang diadopsi para oposisi tersebut akan diserahkan ke Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan. Kemungkinan besar, koalisi Netanyahu akan menolak mentah-mentah beleid tersebut.

Saat berkunjung ke Gedung Putih pada September lalu, Netanyahu secara terbuka mendukung proposal damai Trump dan menyambut baik penerapannya oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada November.

Namun, kabinet Netanyahu belum pernah secara resmi membahas maupun memberikan suara mengenai rencana lengkap tersebut, dikutip dari Times of Israel. Cuma fase pertama yang dijalankan oleh pemerintah Israel.

Fase pertama mencakup penarikan sebagian pasukan dari Gaza dengan imbalan pemulangan sandera Hamas, baik yang masih hidup maupun yang tewas. Fase ini juga melibatkan pembebasan sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]