Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mendorong upaya percepatan penyediaan infrastruktur publik. Salah satunya melalui pemilihan alternatif delivery system pekerjaan konstruksi yang terbaik guna memperoleh produk akhir yang eligible.
"Infrastruktur masih menjadi prioritas untuk menyokong perwujudan Asta Cita Presiden 2024-2029. Swasembada pangan, energi dan air, tersedianya pelayanan kesehatan, penguatan pertahanan dan keamanan, hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam, dan program strategis lainnya tidak dapat terselenggara dengan baik tanpa dukungan infrastruktur," kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan tertulis, Minggu (10/11/2024).
Plt Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Dicki Rinaldi mengatakan, skema Engineering-Procurement-Construction (EPC) merupakan salah satu alternatif Project Delivery System (PDS) pekerjaan konstruksi terintegrasi. Adapun skema tersebut saat ini banyak diterapkan di proyek-proyek migas.
"Pada lingkup Kementerian PU, implementasi pekerjaan konstruksi terintegrasi masih didominasi skema design and build pada proyek-proyek strategis seperti pembangunan infrastruktur dalam rangka event tingkat nasional maupun internasional serta pembangunan IKN," terang Dicki.
Keunggulan skema pelaksanaan pekerjaan konstruksi terintegrasi adalah kepraktisannya. Lantaran owner hanya berurusan dengan satu penyedia jasa saja yang bertanggung jawab atas desain, pengadaan dan/atau konstruksi dari proyek yang akan dibangun.
Dalam pembangunan infrastruktur nasional, para penyedia jasa pekerjaan konstruksi terintegrasi wajib memiliki kemampuan terkait teknis pekerjaan, manajemen proyek, proses pengadaan dan kontrak, kemampuan keuangan yang stabil serta komitmen terhadap kualitas.
"Seluruh mitra jasa konstruksi harus bisa menjadi inkubator pembinaan dan pengembangan kapasitas dan daya saing para penyedia jasa pekerjaan konstruksi terintegrasi," imbuh Dicki.
Menurut dia, kunci keberhasilan pembinaan konstruksi bukan hanya milik pemerintah, melainkan juga semua stakeholder melalui peran dan fungsinya masing-masing.
Sehingga diharapkan melalui konferensi ini, seluruh mitra jasa konstruksi dapat memperkuat komitmennya untuk terus membangun ekosistem usaha yang berintegritas, profesional dan menjunjung tinggi etika bisnis.
"Saya juga mengajak seluruh stakeholder jasa konstruksi untuk berdiskusi agar terjadi proses knowledge sharing tentang apakah EPC dapat diterapkan untuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik," pungkasnya.
Kejar Swasembada Energi Prabowo, SKK Migas Bakal Ambil Alih Sumur Nganggur
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) siap menindaklanjuti target swasembada energi yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya dengan melakukan reaktivasi dan mengambil alih sumur migas nganggur (idle).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini pihaknya melihat ada sejumlah temuan undeveloped discovery, berupa lapangan dan sumur migas yang belum kunjung dikembangkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
"Jadi ada temuan-temuan di masa yang lalu, kita kumpulin ini, yang belum dikembangkan. Belum diusulkan jadi lapangan yang dikembangkan. Padahal ini kan costnya sudah keluar. Jadi ini yang pertama yang kita akan kejar kepada KKKS," ujarnya di Kantor SKK Migas, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Bakal Identifikasi
Dwi mengatakan, SKK Migas bakal mengidentifikasi mana saja sumur-sumur mangkrak yang bisa dikerjakan oleh pemerintah. Dalam pelaksanaannya, itu juga bakal didiskusikan dengan pihak KKKS.
Menurut dia, saat ini pemerintah punya kekuatan lebih untuk bisa mengambil alih sumur-sumur migas tersebut. Dengan adanya Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 110.K/MG.01/MEM.M/2024 tentang Pedoman Pengembalian Bagian Wilayah Kerja Potensial Yang Tidak Diusahakan Dalam Rangka Optimalisasi Produksi Minyak dan Gas Bumi.
Proses Reaktivasi Sumur
"Kita di 2024 ini sudah punya senjata untuk menekan itu. Kalau yang selama ini kan KKKS tidak mengembangkan ya sudah kita hanya menghimbau-menghimbau, tapi kita tidak punya alat mem-presser-nya," kata Dwi Soetjipto.
"Nah sekarang sudah ada Kepmen ESDM Nomor 110/2024 yang menetapkan, misalnya antara lain undeveloped discovery 3 tahun dia sudah ketemu discovery tidak diapapakan, pemerintah bisa mengambil alih," tegasnya.
Kebijakan itu bakal dioptimalkan untuk mempercepat proses reaktivasi sumur nganggur. Sehingga seluruh ongkos produksi yang telah dikeluarkan bisa kembali pada negara.
"Sekarang ini kita sedang dalam proses untuk diskusi dengan KKKS, agar nanti Januari 2028 seluruh rekomendasi terhadap undeveloped discovery EOR, POD, idle field, idle well itu sudah siap. Dan yang tidak ada rencana yang bisa kita terima, ya itu harus dikembalikan ke negara," tutur Dwi Soetjipto.
Ada Potensi Temuan Migas Baru di Blok Rokan
Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus bekerja keras menambah pasokan minyak dan gas untuk mencapai target produksi yang dicanangkan pemerintah. Sejauh ini, usaha tersebut menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan proyek Migas Non-Konvensional (MNK) di Wilayah Kerja (WK) Rokan.
EVP Upstream Business Pertamina Hulu Rokan Andre Wijanarko menjelaskan, salah satu sumur eksplorasi MNK yang menjadi sorotan adalah Sumur Gulamo DET-1.
Proses main fracturing atau perekahan utama pada lapisan formasi Brownshale telah berhasil dilakukan. Hasil awal dari uji alir hidrokarbon (flowback test) menunjukkan indikasi positif adanya aliran hidrokarbon minyak dan gas (migas).
"Hasil pencapaian pasca main fracturing pada Sumur Gulamo merupakan langkah penting dalam membuktikan potensi MNK di WK Rokan," ujar Andre dalam keterangan tertulis, Senin (28/10/2024).
PHR optimistis bahwa dengan hasil yang positif ini, pengembangan MNK di Rokan akan terus berjalan sesuai rencana.
“Evaluasi keekonomian proyek masih terus dilakukan. Kami optimis bahwa dengan data yang semakin lengkap, evaluasi keekonomian akan semakin akurat,” tambah Andre.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro menyambut baik progres pencapaian MNK di Gulamo.
“Hasil fracturing MNK Gulamo di Blok Rokan memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada penemuan migas baru untuk mendukung ketahanan nasional dan sejalan dengan rencana long term plan (LTP). Keberhasilan Teknologi fracturing yang digunakan dalam proyek MNK Gulamo akan menjadi langkah untuk implementasi di lapangan MNK lainnya ” ujar Hudi.