Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan PT Semen Indonesia membahas pembangunan rumah bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ara mengatakan, untuk pembangunan rumah dalam penanganan bencana harus betul-betul melibatkan warga korban bencana yang akan menjadi calon penghuni. Untuk memastikan rumah yang telah dibangun akan tepat sasaran dihuni oleh korban bencana.
"Selain dari hasil pendataan BNPB untuk warga korban bencana yang akan direlokasi, juga harus ada dialog dengan warga calon penghuninya agar tepat sasaran. Jangan sampai ada kejadian rumah yang sudah dibangun tidak dihuni," tegas Ara dalam keterangan tertulis, Rabu (12/11/2024).
Agar konstruksi dapat segera terlaksana, Ara meminta agar segera dilakukan pendataan agar ada kepastian titik dan jumlah rumah yang akan dibangun.
"Selain itu juga segera disiapkan estimasi biaya pembangunan rumahnya beserta isinya. Pastikan juga stok bahan pembangunan rumahnya sudah siap, untuk besok kita laporkan saat rapat bersama Wakil Presiden," ungkapnya.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, dari hasil pendataan sementara ada sekitar 2.700 unit rumah yang perlu dibangun untuk warga korban bencana yang akan direlokasi.
Dikatakan Kepala BNPB, hingga saat ini bersama TNI/Polri dan Pemda masih melakukan pendataan jumlah kerusakan yang terjadi di lapangan. "Sudah ada dua lahan rencana untuk relokasi yakni di Lakangkledang Wilayah Ulayat Desa Nobo Desa Konga (50 ha) dan Kramak Kobasoma Desa Kobasoma (50 ha)," jelasnya.
Rumah Instan Sederhana Sehat
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PKP Iwan Suprijanto menambahian, untuk pembangunan rumah bagi korban bencana saat ini sudah tersedia teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dan Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN) yang sudah terbukti cepat dan tangguh.
"Kami sudah mempunyai stok di katalog pengadaan barang dan jasa dan semuanya merupakan UMKM. Kita sudah siapkan rencana pembangunannya, jika semua data sudah selesai divalidasi maka sudah bisa mulai konstruksi pertengahan Desember 2024 dan target selesai pada April 2025," paparnya.
Direktur Utama PT Semen Indonesia, Donny Arsal turut menyampaikan dukungannya untuk pembangunan rumah bagi korban bencana dengan memberikan harga diskon. "Kami berikan dukungan harga khusus untuk bencana kami kasih angka harga lebih murah 10 persen dari harga pasaran yang paling murah," ujarnya.
Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Erupsi, Radius Zona Aman Dapat Diperluas
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertimbangkan perluasan radius zona aman di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT), imbas erupsi yang masih terus terjadi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi melaporkan, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih terjadi. Erupsi terakhir terjadi pada pukul 07:16 WITA dengan tinggi kolom abu teramati +- 1.000 m di atas puncak (+- 2.584 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 mm dan durasi +- 1 menit 46 detik.
"Erupsi yang disertai lontaran lava pijar, dan awan panas ke arah barat, barat laut Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terjadi. PVMBG berencana untuk memperluas zona aman arah Barat Daya-Barat Laut dari sebelumnya 8 km menjadi 9 km," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung, Sabtu (9/11/2024).
Melihat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang masih tinggi, Wafid meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.
"Jangan melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 8 km pada arah Barat Daya-Barat Laut," imbau Wafid.
Potensi Banjir Lahar
Wafid juga mengingatkan, selain mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat juga diminta memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
PVMBG akan terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat, dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki.
"Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606," pungkas Wafid.