Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memindahkan sebagian penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Soekarno-Hatta. Pemindahan penerbangan ini akan resmi berlaku 1 Agustus 2025, mendatang.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa mengatakan, rencana tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Bandar Udara Halim Perdanakusuma dan Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Adapun, ada dua maskapai yang penerbangannya akan pindah, yakni Batik Air dan Citilink.
"Kami telah menginformasikan kepada operator penerbangan terkait rencana pelaksanan perpindahan penerbangan dari Halim ke Soetta dan pada prinsipnya operator penerbangan menyetujui," ujar Lukman dalam keterangannya, Selasa (15/7/2025).
Sementara itu, PT Batik Air Indonesia dan PT Citilink Indonesia mendukung rencana tersebut serta akan menindaklanjuti pelaksanaan perpindahan penerbangan dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma ke Bandar Udara Soekarno Hatta.
Perpindahan sebagian penerbangan berjadwal dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma ke Bandar Udara Soekarno Hatta akan dilaksanakan efektif mulai 1 Agustus 2025.
Lukman meminta operator penerbangan dan operator bandar udara serta pihak terkait lainnya dapat memberikan informasi kepada penumpang dan calon penumpang. Tujuannya untuk mengurangi keluhan dan miskomunikasi dalam penerbangan.
"Informasi ini penting kita sampaikan melalui semua kanal informasi agar semua masyarakat terutama calon penumpang pesawat mengetahuinya. Kami juga berharap calon penumpang yang biasa terbang dari Halim senantiasa mengikuti perkembangan informasi penerbangan ini," ucap Lukman.
Revitalisasi Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta
Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan bahwa Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten akan dialihfungsikan menjadi terminal khusus bagi maskapai penerbangan bertarif rendah atau low-cost carrier (LCC).
Revitalisasi menyeluruh terhadap Terminal 1 saat ini sedang berlangsung dan ditargetkan rampung pada kuartal pertama 2026.
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, pembenahan Terminal 1F merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas dan kapasitas bandara terbesar di Indonesia tersebut.
"Jadi nanti yang low cost 1F itu Insya Allah kita akan resmikan di kuartal 1 2026,” kata Erick Thohir saat kunjungan kerja di Bandara Soetta dikutip dari ANTARA, Minggu (4/5/2025).
Bakal Lebih Efisien
Langkah strategis ini dinilai penting untuk mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang dan mempercepat distribusi lalu lintas udara domestik serta internasional, terutama dari dan menuju destinasi wisata unggulan.
Dengan konsep terminal khusus LCC, pemerintah berharap bisa menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih efisien dan terjangkau bagi masyarakat.
Revitalisasi Terminal 1 Bandara Soetta merupakan bagian dari program besar optimalisasi seluruh fasilitas bandara guna meningkatkan kapasitas pelayanan. Saat ini, total kapasitas penumpang di Bandara Soetta berkisar 56 juta orang per tahun. Dengan pengembangan yang berjalan, targetnya dapat mencapai 90 hingga 94 juta penumpang per tahun.
"Setelah Terminal 2F, nanti Terminal 1 kita akan upgrade lagi untuk low cost," tambah Erick.
Ia menyebut, pemetaan ulang fungsi terminal juga ditujukan untuk menambah kenyamanan serta memperjelas segmentasi layanan bagi pengguna jasa bandara.
Citilink Sudah Pindah
Sebagai langkah awal, maskapai Citilink telah memulai operasionalnya dari Terminal 1 sejak 15 Maret 2025. Menyusul kemudian, TransNusa dijadwalkan pindah ke terminal tersebut setelah Lebaran 2025.
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) selaku pengelola bandara menyatakan bahwa pemindahan seluruh maskapai LCC ke Terminal 1 akan dilakukan secara bertahap hingga akhir 2025, seiring dengan proses revitalisasi yang berjalan di berbagai sektor.
Upaya ini sekaligus menjadikan Terminal 1 sebagai pusat layanan bagi maskapai berbiaya rendah, yang selama ini tersebar di berbagai terminal dan berpotensi menimbulkan kebingungan bagi penumpang. Model terminal LCC juga telah diadopsi di berbagai bandara internasional untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.