Liputan6.com, Jakarta Tiga penyerang terbaik dunia sedang berada di puncak performa mereka. Erling Haaland, Harry Kane, dan Kylian Mbappe tak hanya bersaing memperebutkan gelar top skor Liga Champions, tetapi juga membuka jalan menuju Ballon d’Or tahun depan.
Menjelang kembalinya Liga Champions pekan ini, ketiganya mencatat statistik mencengangkan. Haaland menjadi mesin gol Manchester City dan Norwegia, Kane membawa Bayern Munich melaju dengan stabil, sementara Mbappe tampil menakutkan bersama Real Madrid.
Tiga gaya berbeda, tiga liga berbeda, tetapi satu kesamaan: efektivitas dan daya rusak yang luar biasa di depan gawang. AFP Sports merangkum performa mereka, dan data yang menunjukkan siapa yang paling dominan sejauh ini.
Erling Haaland: Mesin Gol yang Tak Bisa Dihentikan
Erling Haaland memimpin daftar pencetak gol dengan 23 gol hanya dari 13 pertandingan. Penyerang 25 tahun ini menjadi alasan utama Manchester City kembali ke jalur persaingan Premier League dan Norwegia mendekati Piala Dunia pertama mereka sejak 1998.
Satu-satunya pertandingan di mana Haaland gagal mencetak gol musim ini hanyalah pengecualian. Ia kini telah mencetak gol dalam 11 laga beruntun, termasuk dua gol ke gawang Everton akhir pekan lalu yang mengangkat total golnya di Premier League menjadi 11.
Alan Shearer, top skor sepanjang masa Premier League, menyebut Haaland sebagai prototipe striker sempurna. Katanya, “Jika Anda ingin membangun penyerang ideal dari nol, lihat Haaland. Ia punya kecepatan, kekuatan, kemampuan duel udara, dan tidak mudah terganggu meski jarang menyentuh bola.”
Kritik bahwa Haaland gagal tampil tajam di level internasional kini tak lagi relevan. Ia telah mencetak 12 gol dalam enam laga kualifikasi, membawa Norwegia menuju impian besar mereka. Kini, Haaland tak hanya menjadi predator bagi klub, tetapi juga ikon kebangkitan sepakbola negaranya.
Harry Kane: Konsistensi yang Tak Pernah Retak
Sejak meninggalkan Inggris untuk bergabung dengan Bayern Munich, Harry Kane menjelma menjadi definisi konsistensi. Gol sundulannya melawan Borussia Dortmund di Der Klassiker menandai gol ke-22 musim ini.
Kapten tim nasional Inggris itu juga tampil subur di level internasional, dengan tiga gol dalam tiga pertandingan yang membawa The Three Lions menjadi tim Eropa pertama lolos ke Piala Dunia dengan catatan sempurna.
Meski sempat diragukan ketika meninggalkan Premier League, Kane membuktikan dirinya bisa beradaptasi di Jerman. Sejak berseragam Bayern, ia mencetak 104 gol dalam 107 pertandingan, rasio mencetak gol yang luar biasa untuk penyerang berusia 32 tahun.
Musim ini saja, Kane telah mencetak 19 gol dalam 11 laga di semua kompetisi untuk Bayern. Ia juga mencatat empat gol di Liga Champions melawan Chelsea dan Pafos.
Dengan Bayern kembali kokoh di puncak Bundesliga, satu target tersisa kini menjadi prioritas: trofi Liga Champions yang selama ini selalu lolos dari genggamannya.
Kylian Mbappe: Raja Baru Madrid dan Ancaman Abadi
Setahun setelah kepindahannya ke Real Madrid, Kylian Mbappe kini benar-benar menemukan tempatnya. Awal yang tersendat kini berubah menjadi fase dominasi. Ia telah mencetak 15 gol dalam 11 pertandingan untuk Madrid di La Liga dan Liga Champions.
Mbappe kini memimpin daftar top skor La Liga dengan 10 gol, dan telah menambah lima lainnya di Eropa hanya dari dua pertandingan. Catatan itu menjadikannya penyerang paling efisien di kompetisi utama Eropa sejauh ini.
Karakteristiknya yang khas, cepat, licin, dan mematikan dari berbagai posisi, menjadikannya ancaman konstan bagi pertahanan lawan. Carlo Ancelotti menempatkannya sebagai penyerang tengah, dan strategi itu terbukti berhasil. Ia kini menjadi pusat permainan Madrid di bawah Xabi Alonso yang melanjutkan sistem tersebut.
Untuk tim nasional Prancis, Mbappe juga tetap tak terbendung: tiga gol dari tiga penampilan terakhir. Dalam 14 pertandingan untuk klub dan negara musim ini, hanya sekali ia gagal mencetak gol, sementara 11 laga terakhirnya selalu diakhiri dengan torehan gol.
Menakjubkan, Mbappe telah menjadi top skor liga domestik selama tujuh musim berturut-turut: enam kali bersama PSG dan kini berlanjut di musim debutnya di Madrid.
Ketiganya kini berada di puncak performa menuju penghargaan Ballon d’Or 2026. Jika Haaland membawa City kembali ke final Liga Champions, Kane mengantarkan Bayern menjuarai Eropa, atau Mbappe mengulang dominasi di La Liga dan Eropa maka perdebatan siapa yang terbaik mungkin akan ditentukan oleh trofi yang mereka angkat di akhir musim.