Purbaya Setuju Usulan Banggar Bansos Tambahan Minyak Goreng

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR mengusulkan kepada Menteri Keuangan agar stimulus ekonomi untuk Program Bantuan Pangan yang saat ini berupa 10 kilogram beras per keluarga, ditambah dengan minyak goreng 2 liter.

Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, mengatakan pihaknya sudah berkonsultasi dengan pimpinan DPR terkait tambahan bantuan tersebut. Ia menegaskan, kesepakatan mengenai RAPBN 2026 akan lebih mudah dicapai jika pemerintah menyetujui usulan ini.

“Kami barusan berlima (Banggar) berkonsultasi dengan pimpinan DPR, permintaan langsung dari pimpinan DPR. Agar stimulus yang Rp16,23 triliun, khusus untuk yang 10 kg beras, tidak cukup 10 kg beras, mohon per bulan ditambah minyak goreng 2 liter, kalau itu sepakat posturnya sepakat,” kata Said dalam Rapat Kerja bersama Menteri Keuangan, di Gedung DPR RI di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Menurut Said, Banggar awalnya mengusulkan tambahan minyak hingga 5 liter. Namun, setelah dihitung, jumlah tersebut tidak sesuai dengan konsep bantuan awal yang ditetapkan pemerintah, sehingga usulannya dipangkas menjadi 2 liter saja.

Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku pemerintah siap merealisasikan permintaan tersebut. Ia menilai penambahan minyak goreng 2 liter masih berada dalam kemampuan anggaran negara.

"Kalau tambah 2 liter (minyak goreng), saya pikir kami sanggup," ujar Menkeu Purbaya.

Salurkan Bansos untuk 4 bulan

Pemerintah akan kembali menyalurkan bantuan pangan beras atau bansos beras selama empat bulan kepada masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, keputusan ini diambil menyusul perkiraan produksi pangan nasional yang akan menurun pada periode November hingga Desember.

“Kami juga barusan memutuskan karena masuk nanti di Oktober-November ini mulai produksi pangan kita. Kan November-Desember terutama itu produksi lebih kecil daripada keperluan, sudah kita putuskan untuk 4 bulan bantuan pangan atas arahan bapak presiden,” kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Jumat (11/9/2025).

Menurut Zulkifli, bantuan pangan ini akan diberikan mulai September hingga Desember 2025. Setiap penerima manfaat akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan. Program ini menyasar 18,2 juta keluarga penerima manfaat yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Nah, dari (kemenko) pangan akan memberikan bantuan pangan selama 4 bulan untuk 18,2 juta, jadi 10 kilo, 10 kilo, 4 kali,” ujarnya.

Anggaran Disediakan Rp 13,9 Triliun

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi, mengatakan untuk merealisasikan program bantuan pangan ini, kata Arief, Pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 13,9 triliun. Dana tersebut mencakup biaya beras dan operasional distribusi yang dibutuhkan agar bantuan dapat menjangkau seluruh penerima manfaat.

Anggaran ini diperkirakan cukup untuk menyalurkan beras kepada 18,2 juta keluarga penerima manfaat. Dengan anggaran tersebut tidak hanya untuk pengadaan beras, tetapi juga mencakup biaya logistik, penyimpanan, dan distribusi.

“Anggarannya menyesuaikan ya yang jelas, kemungkinan sama operasional segala macam sekitar Rp 13,9 triliun untuk 18,2 juta,” pungkasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |