Real Madrid vs Marseille: Berat Sebelah?

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid akan membuka perjalanan mereka di Liga Champions 2025/2026 dengan menjamu Marseille. Laga fase liga ini digelar di Santiago Bernabeu pada Rabu, 17 September 2025, pukul 02.00 WIB. Duel ini mempertemukan klub dengan tradisi panjang di Eropa melawan tim yang baru kembali setelah sempat absen.

Bagi Madrid, ini adalah partisipasi ke-30 mereka di kompetisi elite Eropa, sebuah rekor bersama dengan Barcelona. Sementara itu, Marseille comeback setelah terakhir kali tampil di Liga Champions pada musim 2022/2023. Kedua tim membawa sejarah dan catatan statistik yang kontras.

Real Madrid punya rekor sempurna atas Marseille dalam empat pertemuan sebelumnya di fase grup. Sebaliknya, Marseille justru menyimpan catatan buruk setiap kali bertemu klub Spanyol. Hal ini membuat laga pembuka di Bernabeu diprediksi berjalan berat sebelah, tapi sepak bola Eropa selalu menyimpan kejutan.

Dominasi Madrid di Bernabeu

Real Madrid tercatat sudah 29 kali berturut-turut melaju ke fase gugur Liga Champions sejak 1997, sebuah pencapaian luar biasa. Dalam 17 laga kandang terakhir melawan klub Prancis, mereka hanya kalah sekali, menang 12 kali, dan imbang empat kali. Enam kemenangan juga diraih dari tujuh laga terakhir.

Madrid juga punya tradisi bagus di matchday pembuka. Dalam 18 musim terakhir, mereka 16 kali meraih kemenangan. Catatan itu tentu menjadi modal kuat bagi Xabi Alonso dan pasukannya, terlebih setelah musim lalu mereka sempat menyingkirkan Manchester City dan Atletico Madrid sebelum tersungkur di perempat final melawan Arsenal.

Selain itu, para pemain bintang Madrid juga punya rekor mentereng. Vinicius Junior selalu mencetak gol dalam empat laga fase liga terakhir dengan total tujuh gol. Kylian Mbappe pun konsisten mencetak gol pada matchday 1 dalam tiga musim terakhir, membuat lini serang Los Blancos dipenuhi ancaman nyata.

Marseille dan Rekor Buruk di Liga Champions

Marseille datang ke Bernabeu dengan status underdog. Klub asal Prancis ini baru tiga kali lolos ke Liga Champions dalam 12 musim terakhir. Sejak menembus perempat final pada 2011/2012, mereka tak pernah lagi mencapai babak gugur.

Rekor mereka di kompetisi ini pun tak menggembirakan. Dari 21 laga terakhir di Liga Champions, Marseille kalah 18 kali dan hanya menang tiga kali. Lebih khusus lagi, dalam enam dari tujuh matchday 1 terakhir, mereka selalu menelan kekalahan. Catatan tandang ke Spanyol pun buruk, hanya sekali menang dari delapan kesempatan.

Namun, Marseille punya satu nama yang bisa jadi pembeda: Pierre-Emerick Aubameyang. Striker Gabon itu selalu tampil tajam saat menghadapi Real Madrid, mencetak lima gol dalam empat pertemuan ketika masih berseragam Borussia Dortmund. Meski usianya tak lagi muda, insting gol Aubameyang tetap bisa menjadi senjata kejutan.

Pertarungan Tradisi vs Harapan

Laga ini ibarat benturan antara tradisi dengan harapan. Madrid yang mengoleksi 199 kemenangan dan 698 gol di Liga Champions jelas berada di level berbeda dibanding Marseille yang tengah membangun ulang kiprahnya di Eropa.

Meski begitu, sepak bola tak jarang melahirkan cerita mengejutkan. Bagi Marseille, tampil di Bernabeu adalah kesempatan membuktikan bahwa mereka pantas kembali berada di panggung utama. Sementara itu, bagi Madrid, kemenangan bukan sekadar target, melainkan kewajiban untuk menjaga reputasi sebagai raja Eropa.

Semua mata akan tertuju pada Bernabeu, di mana Real Madrid dan Marseille membuka lembar baru perjalanan mereka di Liga Champions musim ini.

Sumber: UEFA.com

Read Entire Article
Bisnis | Football |