Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia layanan OTT Netflix mewajibkan terus berinovasi dalam menjaga kepercayaan pasar. Salah satunya, dengan mencari sosok yang paham betul atas suatu konten untuk menjadi admin sosial medianya.
Head of Communication Netflix Putri Silalahi mencontohkan, pihaknya mewajibkan admin sosial media yang memegang konten film atau series dari Korea Selatan sebagai K-drama lovers garis keras.
"Jadi admin netflix.id itu harus fans terbesar dari konten Netflix. Jadi, when you have social channel, make sure that your admin is the biggest fans of your brand," ujar Putri dalam Indonesia Knowledge Forum XIII-2024 oleh Bank BCA di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (12/11/2024).
"Jadi tim netflix.id itu, satu, emang fans beratnya Korea. Jadi cara dia membuat caption, cara dia membuat konten, itu benar-benar pakai bahasa yang dimengerti sama penggemar Korea," dia menegaskan.
Sehingga, Putri melanjutkan, Netflix bisa membangun koneksi erat dengan seluruh pelanggannya. Bahkan, sambungnya, pengurus platform selalu mengkaji bagaimana konten yang dihadirkan bia mempengaruhi brand dan exposure.
"Kita ingin membangun sense of belonging dari para pelanggan Netflix, bahwa pada saat mereka membuka Netflix, mereka percaya kalau Netflix memberikan konten berkualitas, konten terbaik yang bisa bikin mereka lupa (akan kepenatan)," ungkapnya.
"Tentunya membangun engagement itu di luar membangun konten, di luar strategi konten kita. Contohnya adalah, bagaimana kita bersama consumer kita, ada berbagai macam cara. Tapi salah satunya lewat media sosial," kata Putri.
Ia menyampaikan, pemasukan terbesar Netflix sejauh ini masih berasal dari subscription. Perusahaan pun telah mencoba untuk mulai memunculkan iklan dalam setiap tayangannya.
"Cuma di beberapa negara Netflix coba memulai iklan. Tapi Indonesia, Asia Tenggara belum ada iklan. Saat ini baru ada di Amerika, Jepang, Korea yang dicoba. Jadi harga langganannya lebih murah, tapi di tengah ada iklan," tuturnya.
Pengguna Internet Rata-Rata Langganan 12 Aplikasi, dari Netflix sampai ChatGPT
Sebelumnya, pada era digital saat ini, hiburan daring telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan tinjauan pasar terbaru yang disajikan oleh Kaspersky, pengguna internet rata-rata mengelola sekitar 12 langganan daring, termasuk layanan streaming populer seperti Netflix, Spotify, dan YouTube Premium. Di beberapa negara, layanan lokal seperti Globoplay di Brasil menduduki puncak popularitas.
Kategori layanan streaming mendominasi dengan 22 persen pengguna berlangganan platform ini. Namun, layanan multilangganan yang menggabungkan TV & film, game, internet, dan telekomunikasi juga semakin diminati, dengan menarik 16 persen pelanggan
Menariknya, kategori Musik hanya mencakup 8 persen pelanggan di seluruh dunia, menunjukkan pergeseran preferensi ke layanan yang menawarkan lebih banyak variasi dalam satu paket.
Sementara di luar hiburan, alat produktivitas dan layanan telekomunikasi juga menjadi langganan daring yang signifikan. Layanan seperti Microsoft 365, Adobe Creative Cloud, LinkedIn Premium, Canva, dan Discord termasuk dalam 20 layanan terpopuler di berbagai negara.
Penyedia lokal seperti telekomunikasi, pasar daring, atau layanan pengiriman juga menempati posisi teratas di setiap negara.
Salah satu temuan menarik dari laporan ini adalah pertumbuhan pesat layanan berbasis langganan seperti ChatGPT, yang meningkat sebesar 296 persen dibandingkan tahun lalu.
Langganan Netflix Paling Sering Dibatalkan
Selain itu, YouTube Premium, Telegram Premium, X Premium, dan Snapchat+ juga menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Namun, layanan yang paling sering dibatalkan oleh pengguna adalah Netflix, YouTube Premium, dan Spotify, meskipun mereka termasuk yang paling populer. Ini menunjukkan bahwa popularitas tidak selalu menjamin kelangsungan langganan.
Dari segi finansial, 76 persen pengguna lebih memilih rencana pembayaran bulanan, sementara 17 persen memilih langganan tahunan.
Menariknya, pangsa langganan tahunan meningkat dari 13 persen pada tahun 2022 menjadi 17 persen pada tahun 2024.
Biaya rata-rata langganan daring per tahun mencapai $938, dengan Turki menawarkan harga langganan terendah sebesar $4 per bulan.
Sebaliknya, Inggris memiliki harga langganan bulanan rata-rata tertinggi sebesar $13, dan Jerman memiliki harga langganan tahunan tertinggi sebesar $64.