Ultimatum Ruben Amorim ke Manchester United, Rela Pergi Tanpa Pesangon

3 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Ruben Amorim memberikan pernyataan mengejutkan yang mengguncang Old Trafford. Pelatih asal Portugal itu dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk mundur jika hierarki klub dan para penggemar Manchester United kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinannya.

Pernyataan ini muncul setelah Setan Merah mengalami malam yang menghancurkan di final Liga Europa. Kekalahan tipis 0-1 dari Tottenham Hotspur tidak hanya merenggut trofi bergengsi, tetapi juga menghapus harapan terakhir untuk meraih tiket Liga Champions musim depan.

Posisi Manchester United di peringkat ke-16 Premier League dengan 39 poin turut mencerminkan keterpurukan yang mendalam. Bahkan, ancaman finis di posisi ke-17 masih mengintai, menambah daftar panjang mimpi buruk musim ini.

Dampak finansial dari kegagalan lolos ke kompetisi Eropa juga bakal berdampak signifikan bagi United. Hilangnya revenue dari sepak bola Eropa akan memperparah kondisi keuangan klub yang sudah terbebani berbagai masalah struktural.

Tekanan terhadap Amorim kini mencapai titik kritis. Ultimatum yang dikeluarkannya bukan sekadar ancaman kosong, melainkan refleksi dari frustrasi mendalam seorang pelatih yang tengah berjuang mengembalikan kejayaan Manchester United.

Pengakuan Jujur Ruben Amorim

Dalam momen paling vulnerable kariernya di Manchester United, Ruben Amorim memberikan pengakuan yang mencengangkan. Pelatih berusia 40 tahun itu berbicara dengan kejujuran telanjang yang jarang terlihat di dunia sepakbola modern.

"Saya tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan kepada para penggemar saat ini, hanya sedikit keyakinan," ungkap Amorim. Pernyataan ini mencerminkan kerendahan hati seorang pelatih yang tengah menghadapi badai kritik.

"Jika dewan direksi dan penggemar merasa saya bukan orang yang tepat, saya akan pergi keesokan harinya tanpa pembicaraan tentang kompensasi."

"Saya masih sangat percaya diri dengan pekerjaan saya dan tidak akan mengubah cara kerja saya," lanjutnya.

Menyikapi kekalahan tim dari Tottenham, Amorim menyebut anak asuhnya tampil lebih baik. Namun, kegagalan mencetak gol membuat Setan Merah urung meraih kemenangan.

Amorim di Ambang Jurang Sejarah Terburuk

Manchester United kini tenggelam dalam catatan statistik yang mengerikan. Rekor 58 poin pada musim 2021/2022 yang sempat menjadi titik nadir sejarah klub di Premier League kini terancam terpecahkan dengan cara yang lebih tragis.

Dengan hanya menyisakan satu pertandingan tersisa, Setan Merah hanya bisa meraih maksimal 42 poin musim ini, yaitu angka yang bahkan tidak cukup menyelamatkan empat tim terbawah dari degradasi di musim-musim Premier League sebelumnya. Sebuah fakta yang mengejutkan untuk klub sekaliber United.

Ruben Amorim kini menghadapi badai kritik karena keras kepala mempertahankan filosofi permainannya tanpa adaptasi terhadap kualitas skuad yang ada. Dengan hanya enam kemenangan di liga utama, sang pelatih terlihat gagal membaca realitas kemampuan tim.

Statistik berbicara lebih keras dari segalanya karena United telah tumbang dalam 14 pertandingan liga di bawah Amorim. Yang lebih mengkhawatirkan, delapan pertandingan terakhir berlalu tanpa kemenangan, dengan enam kekalahan pahit yang mencoreng reputasi klub.

Read Entire Article
Bisnis | Football |