Sebuah Kisah Klasik Antara Real Madrid dan Xabi Alonso

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Sebuah kisah klasik tentang pulang ke rumah akhirnya menjadi kenyataan. Real Madrid resmi mengumumkan bahwa Xabi Alonso akan menjadi pelatih kepala baru Los Blancos, dengan kontrak jangka panjang hingga Juni 2028.

Pengumuman ini mengakhiri spekulasi panjang seputar masa depan pelatih Bayer Leverkusen tersebut dan sekaligus membuka lembaran baru dalam sejarah panjang klub ibu kota Spanyol ini.

Bagi publik Santiago Bernabeu, nama Xabi Alonso bukan sekadar legenda. Ia adalah simbol kelas, ketenangan, dan intelegensia di lapangan tengah. seseorang yang memahami betul filosofi klub ini, baik sebagai pemain maupun pelatih muda.

Xabi Alonso tidak mengakhiri karier pemain di Real Madrid. Namun, dia memulai karier sebagai pelatih di Real Madrid. Dia adalah legenda bagi Los Blancos, yang coba akan mengukir cerita indah lain sebagai pelatih tim senior.

Dari Jenderal Lapangan Tengah ke Arsitek Taktik

Xabi Alonso menjalani karier bermainnya di Real Madrid antara tahun 2009 hingga 2014. Dalam rentang waktu tersebut, ia mencatatkan 236 penampilan, membukukan satu gelar LaLiga, dua trofi Copa del Rey, satu Piala Super Spanyol.

Lalu, satu capaian yang paling ikonik: La Decima, gelar Liga Champions ke-10 yang sangat dinantikan Madridistas, yang diraih pada musim 2013/14.

Namun perjalanan Alonso bersama Real Madrid tak berhenti sebagai pemain. Setelah gantung sepatu, ia kembali ke klub yang pernah dibelanya untuk mengasah kemampuan melatih. Pada musim 2018/19, Alonso memulai karier kepelatihannya dengan menangani tim U-12 Real Madrid.

Kariernya terus menanjak. Pada 2019, ia mengambil alih kursi pelatih Real Sociedad B. Di bawah asuhannya, tim muda La Real mencapai tonggak bersejarah dengan promosi ke Segunda Division. Setelah itu, dia punya tiga musim yang indah di Bayer Leverkusen.

Pulang ke Bernabeu untuk Menang

Tantangan bagi Alonso tentu tidak kecil. Ia akan mengambil alih skuad bertabur bintang dan ekspektasi yang nyaris tak pernah turun. Dia juga harus melakukan regenerasi, dengan menjadikan Jude Bellingham, Eduardo Camavinga, hingga Arda Guler sebagai pemain kunci.

Xabi Alonso dituntut untuk menyatukan pengalaman dengan potensi muda menjadi sebuah kekuatan yang mematikan di panggung Eropa.

Kisah Xabi Alonso adalah kisah tentang pulang bukan hanya karena kisah klasik, tapi karena misi yang belum selesai. Dengan kecerdasan taktik, koneksi emosional dengan klub, serta pengalaman membentuk tim dari bawah, ia datang untuk membangun era baru di Real Madrid.

Read Entire Article
Bisnis | Football |