Liputan6.com, Jakarta Liga Champions sering dianggap sebagai kompetisi paling prestisius di dunia sepak bola. Banyak pemain dan klub rela berjuang keras untuk meraih trofi ini, tapi tidak semua berhasil.
Pemain seperti Karim Benzema, Luka Modric, dan Dani Carvajal pernah mengangkat trofi bersama Real Madrid beberapa kali. Cristiano Ronaldo pun telah menjuarainya lima kali, empat bersama Madrid dan satu dengan Manchester United.
Kesuksesan di Liga Champions sering menjadi tolok ukur legasi seorang pemain. Xavi Hernandez, misalnya, meraih empat gelar Eropa dengan Barcelona dan dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik sepanjang masa.
Meski begitu, ada pemain yang memiliki karier gemilang tanpa pernah memenangkan trofi ini. Prestasi mereka di level klub dan individu tetap membuat mereka diingat sebagai bintang besar.
Berikut 10 pemain terbaik yang tak pernah menjuarai Liga Champions. Daftar ini menyoroti betapa sulitnya meraih gelar Eropa sekaligus mempertahankan performa hebat sepanjang karier.
1. Cesc Fabregas
Cesc Fabregas termasuk salah satu gelandang terbaik era modern. Kariernya gemilang sebelum pensiun pada 2023, dimulai sejak meninggalkan akademi La Masia dan menembus skuad utama Arsenal.
Fabregas berperan penting saat Arsenal melaju ke final Liga Champions 2006. Sayangnya, mereka kalah dari Barcelona, yang kemudian membuat Fabregas memutuskan kembali ke klub Catalan pada 2011.
Dia meninggalkan Spanyol pada 2014, tepat sebelum Barcelona memenangkan Liga Champions lagi. Meski begitu, Fabregas tetap meraih kesuksesan besar dengan menjuarai Piala Dunia bersama Spanyol.
2. Pavel Nedved
Pavel Nedved merupakan gelandang yang sangat menghibur saat berada di puncak kariernya. Dia pertama kali mencuri perhatian di Republik Ceko sebelum bersinar bersama Lazio di Italia.
Nedved kemudian pindah ke Juventus pada 2001 dan dua tahun kemudian membawa timnya ke final Liga Champions. Lawan mereka adalah AC Milan yang dipimpin Paolo Maldini di lini belakang, dan laga berakhir 0-0 sebelum Milan menang lewat adu penalti.
Nedved absen di final karena skorsing yang didapat saat semi-final melawan Real Madrid. Banyak yang meyakini hasilnya bisa berbeda jika pemenang Ballon d’Or 2003 itu tersedia untuk Juventus.
3. Gianluigi Buffon
Gianluigi Buffon dikenal sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa yang tak pernah memenangkan Liga Champions. Dia berada di bawah mistar saat Juventus kalah adu penalti dari AC Milan di final, dan kemudian Juve juga kalah di dua final berikutnya.
Kiper legendaris Italia ini kembali merasakan kekalahan di final Liga Champions 2015 dan 2017, ketika Barcelona dan Real Madrid mengalahkan Juventus. Meskipun gagal meraih trofi Eropa, Buffon setidaknya berhasil mengangkat trofi Piala Dunia pada 2006.
Kesuksesan itu diraih setelah Italia menang dalam adu penalti di final melawan Prancis. Prestasi ini menegaskan bahwa meski kurang beruntung di level klub, karier Buffon tetap luar biasa gemilang.
4. Lilian Thuram
Lilian Thuram memenangkan Piala UEFA bersama Parma pada 1999, tetapi tak pernah meraih trofi Liga Champions. Meski begitu, dengan medali Piala Dunia dan Piala Eropa, Thuram tetap dianggap sebagai salah satu bek terbaik generasinya.
Kariernya di Liga Champions dimulai bersama Parma, kemudian Juventus, dan terakhir Barcelona, namun ia tidak pernah berhasil menjuarainya. Ia menjadi starter untuk Juventus di final 2003 yang kalah, dan pencapaian terdekat berikutnya adalah semifinal bersama Barcelona 2007/08 melawan Manchester United.
Sayangnya, di semifinal tersebut Thuram hanya duduk di bangku cadangan dan tidak tampil. Ia kemudian memutuskan pensiun pada musim panas 2008 setelah karier gemilang di level klub dan timnas.
5. Fabio Cannavaro
Fabio Cannavaro adalah bek terakhir yang memenangkan Ballon d’Or dan sempat mencapai puncak karier dengan membawa Italia juara Piala Dunia. Ia juga meraih berbagai gelar besar di Italia dan Spanyol bersama Real Madrid, menjadi benteng kokoh di lini belakang.
Di Piala Dunia 2006, Italia mencatat lima clean sheet dan hanya kebobolan dua gol, keduanya bukan dari permainan terbuka. Namun, Cannavaro tidak pernah meraih kesuksesan serupa di Liga Champions.
Prestasi terbaiknya di Liga Champions terjadi saat Inter Milan bertemu AC Milan pada musim 2002/2003. Laga dua leg berakhir imbang 1-1 dan Inter kalah karena aturan gol tandang, meski kedua pertandingan berlangsung di San Siro.
6. Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic dikenal sebagai salah satu pesepakbola dengan kepribadian terbesar di dunia. Ia pernah bermain untuk klub-klub besar Eropa seperti Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, Paris Saint-Germain, dan Manchester United.
Meski klub-klub tersebut sukses menjuarai Liga Champions, Zlatan tidak pernah meraih gelar itu sepanjang kariernya. Ia terkenal karena aksi spektakulernya, termasuk momen saat mengirim Marco Materazzi ke rumah sakit dengan tendangan kung-fu pada 2010.
Materazzi sempat mengejek Ibrahimovic dengan mengunggah foto dirinya mengangkat trofi Liga Champions, setahun setelah Zlatan meninggalkan San Siro. Namun, Zlatan sempat meraih trofi Eropa lainnya, yakni Liga Europa bersama Manchester United.
7. Dennis Bergkamp
Dennis Bergkamp dikenal sebagai salah satu pemain terbaik Belanda, tetapi memiliki alasan unik kenapa ia tak pernah meraih Liga Champions. Ia takut terbang sehingga lebih memilih perjalanan darat atau laut untuk pertandingan, jika memungkinkan.
Karena keterbatasan ini, Bergkamp hanya tampil 40 kali di kompetisi Eropa tertinggi. Saat Arsenal mencapai final, performanya sudah menurun dan ia hanya tampil sedikit, termasuk tiga laga pada musim 2005/2006.
Di semifinal melawan Villarreal, ia tampil, tetapi tidak bermain saat final melawan Barcelona. Musim itu menjadi musim terakhirnya sebelum resmi pensiun dari dunia sepak bola.
8. Patrick Vieira
Patrick Vieira merupakan salah satu legenda sepak bola Prancis, berprestasi besar untuk klub maupun negaranya. Ia pernah memenangkan Piala Dunia dan memimpin Arsenal pada era Invincibles yang fenomenal.
Sayangnya, Vieira tidak pernah meraih sukses di Liga Champions. Ia meninggalkan Arsenal pada musim panas sebelum final legendaris, ironisnya Juventus yang dibelanya ikut tersingkir di perjalanan itu.
Gelandang legendaris ini tidak pernah lebih dekat dari babak perempat final untuk memenangkan trofi bergengsi Eropa. Prestasi klub dan internasionalnya tetap luar biasa, meski gelar Liga Champions tidak tercapai.
9. Eric Cantona
Eric Cantona adalah salah satu pemain asing terbaik yang pernah meramaikan sepak bola Inggris. Gaya permainannya selalu menghadirkan hiburan, meski terkadang kontroversial.
Mengejutkan bahwa pemain sekelas Cantona hanya tampil 21 kali di Liga Champions. Lima penampilan pertamanya bersama Leeds United pada 1992/1993 kemudian diikuti 16 laga lain bersama Manchester United.
Ia mencetak total 11 kontribusi gol dalam seluruh pertandingan Liga Champions tersebut. Namun, pensiun dini pada 1997 membuatnya absen dari kesuksesan Man United di musim 1998/1999.
10. Ronaldo
Ronaldo merupakan legenda sejati sepak bola dunia. Penyerang asal Brasil ini memenangkan dua Piala Dunia dan dua Ballon d’Or, namun tak pernah meraih gelar Liga Champions.
Selama kariernya, Ronaldo hanya tampil 40 kali di Liga Champions bersama Inter Milan dan Real Madrid. Prestasi terbaiknya terjadi di musim debut bersama Madrid, saat menembus semifinal namun kalah dari Juventus.
Dalam 11 laga itu, ia mencetak enam gol dan memberikan tiga assist. Anehnya, pemain sehebat Ronaldo justru tidak pernah mengangkat trofi Liga Champions.