5 Hal Penting dari Laga Real Madrid 1-0 Juventus: Taktik, Bintang Muda, dan Peran Ideal Fede Valverde

13 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid melangkah ke perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 usai menang lawan Juventus dengan skor 1-0. Pada duel di Hard Rock Stadium, Rabu (2/7/2025), gol Real Madrid dicetak Gonzalo Garcia pada menit ke-53.

Kemenangan ini menjadi lanjutan tren positif Real Madrid di bawah asuhan Xabi Alonso. Sebelumnya, mereka juga sukses menaklukkan RB Salzburg. Dengan dua kemenangan beruntun, Los Blancos kini tampil semakin percaya diri menatap 8 Besar.

Di sisi lain, Juventus harus menyudahi perjalanannya di turnamen ini. Meskipun kalah, anak asuh Igor Tudor menunjukkan permainan yang solid dan sempat merepotkan Madrid. Namun, penyelesaian akhir dan efektivitas serangan menjadi kelemahan utama mereka.

Laga ini mempertemukan dua tim dengan tradisi besar di Eropa, sekaligus menyajikan duel taktik yang menarik. Dari hasil pertandingan ini, ada sejumlah pelajaran penting yang bisa dipetik oleh penggemar sepak bola maupun para pelatih. Simak ulasan lenglapnya di bawah ini.

Gonzalo Garcia, Jawaban di Lini Depan Real Madrid

Lagi-lagi Gonzalo Garcia mencuri perhatian. Penyerang muda jebolan akademi Real Madrid ini mencetak gol penentu kemenangan atas Juventus. Kini, ia sudah mengoleksi tiga gol dan satu assist dalam empat laga Piala Dunia Antarklub 2025.

Xabi Alonso sempat dikabarkan mencari pelapis Kylian Mbappe dengan tipe target man seperti Joselu. Namun, performa Garcia menunjukkan bahwa Madrid mungkin sudah menemukan solusi dari dalam sendiri.

Sundulan golnya ke gawang Juventus menunjukkan ketajaman dan keunggulan dalam duel udara, hal yang selama ini dicari Alonso. Satu-satunya yang masih perlu ia kejar adalah menit bermain dan konsistensi.

Pertarungan Dua Pemuda Turki: Arda Guler vs Kenan Yildiz

Pertandingan ini menghadirkan duel menarik antara dua bintang muda asal Turki: Arda Guler (Real Madrid) dan Kenan Yildiz (Juventus). Keduanya masih berusia 20 tahun, namun sudah menunjukkan kedewasaan dalam bermain.

Arda tampil impresif sebagai gelandang dalam formasi 3-4-3 racikan Xabi Alonso. Ia mencatatkan dua tembakan, tiga peluang tercipta, dan akurasi umpan mencapai 93 persen. Sementara itu, Kenan Yildiz, yang bermain di belakang Randal Kolo Muani, juga melepas dua tembakan, menciptakan satu peluang, dan mencatat akurasi umpan 97 persen.

Mereka bukan hanya masa depan sepak bola Turki, tetapi juga tengah memantapkan posisi di level tertinggi sepak bola Eropa.

Xabi Alonso Mantap dengan Formasi Tiga Bek?

Xabi Alonso kembali menerapkan formasi tiga bek yang sebelumnya sukses saat menghadapi RB Salzburg. Trio Dean Huijsen, Aurelien Tchouameni, dan Antonio Rudiger tampil cukup solid, memberikan fondasi kuat bagi permainan Madrid.

Peran Huijsen cukup krusial di sisi kiri, membantu Fran Garcia menutup celah saat transisi bertahan. Sementara Tchouameni bermain fleksibel, sesekali naik ke lini tengah untuk menopang Fede Valverde dan Arda Guler.

Formasi ini seolah jadi jawaban Alonso untuk mengatasi ketidakseimbangan di lini belakang musim lalu, sekaligus memaksimalkan kekuatan gelandang-gelandangnya.

Valverde Temukan Peran Ideal di Tengah

Federico Valverde adalah pemain serba bisa, tapi Xabi Alonso tampaknya mulai menemukan posisi ideal bagi gelandang asal Uruguay tersebut. Setelah mencoba Valverde di berbagai peran, termasuk winger kanan saat melawan Pachuca, dua laga terakhir memperlihatkan kestabilan Valverde sebagai gelandang bertahan modern.

Dalam skema ini, Valverde mendapat kebebasan untuk naik saat menyerang, sementara Tchouameni mengisi ruang di belakang. Peran ini mengoptimalkan kemampuan fisik, teknik, dan kerja keras Valverde. Ia tak hanya memutus serangan lawan, tapi juga aktif mengalirkan bola ke lini depan.

Juventus Masih Inkonsisten, Tapi Punya Potensi

Perjalanan Juventus di Piala Dunia Antarklub 2025 berakhir di tangan Madrid. Namun, performa mereka sejatinya tidak sepenuhnya mengecewakan. Dari empat laga, Bianconeri mencatat dua kemenangan impresif, atas Al-Ain (5-0) dan Wydad Casablanca (4-1), meski juga menelan dua kekalahan dari tim top: Manchester City (2-5) dan Real Madrid (0-1).

Kekalahan dari City memang jadi alarm besar, namun saat menghadapi Madrid, Juventus tampil lebih terorganisir dan memberikan perlawanan ketat. Lini belakang tampil disiplin, dan serangan mereka tak jarang merepotkan Courtois.

Pelatih Igor Tudor menegaskan pentingnya pertandingan ini sebagai ajang pembelajaran. “Kami belajar dari pengalaman melawan dua tim dengan level tertinggi. Sangat penting untuk membandingkan posisi kami dengan tim-tim ini dan belajar untuk melangkah maju,” ujarnya kepada DAZN.

Read Entire Article
Bisnis | Football |