Liputan6.com, Jakarta Manchester United disebut-sebut tertarik memboyong Ollie Watkins dari Aston Villa. Striker berusia 29 tahun itu dianggap bisa menjadi tambahan penting di lini depan Setan Merah.
Meski usianya sudah mendekati kepala tiga, Watkins tetap tampil tajam musim lalu.Namun, anggapan pemain menurun setelah usia 30 tidak selalu terbukti di Old Trafford.
Manchester United punya sejarah merekrut penyerang yang sudah berumur.Beberapa dari mereka justru menunjukkan performa luar biasa meski datang di usia matang.
Nama-nama seperti Zlatan Ibrahimovic hingga Teddy Sheringham jadi contoh nyata.Mereka sukses mencetak gol dan memberikan dampak besar di Manchester United.
Mereka membuktikan usia bukan halangan untuk bersinar di level tertinggi. Justru pengalaman dan kecerdasan bermain sering menjadi keunggulan tersendiri di lapangan.
Berikut lima striker yang lebih tua dari Watkins saat bergabung ke MU dan tetap tampil gemilang.
1. Edinson Cavani
Edinson Cavani datang ke Manchester United saat pandemi Covid-19 masih melanda, membawa harapan baru meski usianya sudah 33 tahun. Ole Gunnar Solskjaer merekrutnya secara gratis, dan pengalaman Cavani sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah PSG langsung memberi dampak.
Mengenakan nomor punggung tujuh, Cavani tampil jauh lebih meyakinkan dibandingkan para pendahulunya setelah era Cristiano Ronaldo. Ia mencetak 17 gol di semua kompetisi dan berperan besar membawa Setan Merah finis di posisi dua Premier League.
Sayangnya, kedatangan kembali Ronaldo mengubah segalanya. Cavani kehilangan tempat utama bahkan nomor punggungnya, dan semangatnya perlahan memudar hingga akhirnya benar-benar tersingkir dari sorotan.
2. Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo sempat memberi harapan bagi fans Manchester United pada musim 2021/2022. Ia mencetak 24 gol dari 38 pertandingan dan jadi penyelamat dalam banyak momen penting.
Sayangnya, performa tim secara keseluruhan tidak mendukung. Kehadiran pelatih interim Ralf Rangnick juga gagal memperbaiki keadaan di ruang ganti.
Kedatangan Erik ten Hag menjadi titik akhir karier Ronaldo di Old Trafford. Tak puas dengan perannya, ia meluapkan unek-unek lewat wawancara kontroversial dan akhirnya hengkang ke Arab Saudi.
3. Robin van Persie
Robin van Persie langsung menjadi pahlawan di musim pertamanya bersama Manchester United. Dengan 26 gol di Premier League, ia membawa Setan Merah menjuarai liga dan menyabet Sepatu Emas.
Kehadirannya menjadi pembeda usai United kehilangan gelar secara dramatis dari Manchester City musim sebelumnya. Transfer dari Arsenal terasa seperti pernyataan kuat bahwa mereka belum habis.
Sayangnya, era kejayaan itu singkat. Ketika Sir Alex Ferguson pensiun, performa Van Persie dan tim perlahan menurun hingga sulit kembali ke level tertinggi.
4. Teddy Sheringham
Teddy Sheringham sempat kesulitan saat pertama kali tiba di Manchester United. Ia datang untuk menggantikan Eric Cantona yang pensiun, dan itu bukan tugas mudah.
Sheringham tidak langsung nyetel dengan Andy Cole, bahkan kabarnya jarang berbicara. Musim pertamanya pun biasa saja, dengan jumlah gol yang minim dan gelar liga lepas ke Arsenal.
Namun ia bangkit dengan cara luar biasa. Gol-gol pentingnya di final Piala FA dan Liga Champions menjadikannya pahlawan dalam perjalanan treble bersejarah United.
5. Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic datang ke Manchester United di usia 34 tahun, namun masih membawa aura bintang. Ia bergabung usai mencetak 50 gol dalam 51 pertandingan bersama PSG.
Musim debutnya di Inggris pun tak mengecewakan. Zlatan langsung menjadi top skor United dengan 27 gol, meski akhirnya cedera lutut menghentikan laju apiknya lebih awal.
Cedera itu membuat kontrak barunya tertunda dan tempatnya direbut Romelu Lukaku. Namun, musim pertamanya tetap jadi salah satu kenangan terbaik fans United dalam beberapa tahun terakhir.