Liputan6.com, Jakarta Manchester United tak membuang waktu di bursa transfer musim panas jelang musim 2025/2026. Prioritas tim racikan manajer Ruben Amorim itu jelas: memperbaiki lini depan yang mandul dan menjadi biang kegagalan musim lalu.
Dengan kedatangan Matheus Cunha, dan upaya serius memboyong Bryan Mbeumo serta Ollie Watkins, United tengah membangun lini serang impian yang sudah lama mereka dambakan. MU ingin menjadi tim yang punya daya saing di lini depan.
Musim lalu menjadi pengingat pahit bahwa dominasi nama besar tak menjamin produktivitas. United hanya mencetak 52 gol di Premier League, terburuk kelima di kompetisi dan hanya unggul dari empat tim yang tiga di antaranya terdegradasi. Perubahan mendasar pun menjadi harga mati.
Membangun dari Dasar: Performa yang Terbukti di Liga Inggris
Ruben Amorim, pelatih anyar United, tetap kukuh dengan skema 3-4-2-1. Artinya, dua gelandang serang dan seorang penyerang tunggal akan menjadi tumpuan produktivitas. Maka wajar jika klub lebih memilih pemain yang sudah teruji di Premier League.
Langkah pertama adalah merekrut Matheus Cunha dari Wolves. United mengaktifkan klausul pelepasan senilai £62,5 juta demi memastikan sang pemain langsung ikut pramusim. Cunha mencetak 17 gol di semua kompetisi musim lalu dan dinilai cocok mengisi salah satu slot gelandang serang di belakang striker utama.
Langkah berikutnya: mengejar Bryan Mbeumo dari Brentford. United dikabarkan sangat serius untuk mendatangkan winger serbabisa berusia 25 tahun itu. Musim lalu, Mbeumo mencatatkan 20 gol di Premier League, catatan yang tak bisa disamai oleh pemain MU.
Kombinasi Cunha dan Mbeumo jelas menjanjikan. Tapi masalah utama belum sepenuhnya terselesaikan: siapa yang akan menjadi ujung tombak utama?
Ollie Watkins: Pencetak Gol Konsisten dan Mitra Reuni Mbeumo
Di tengah spekulasi nama-nama besar seperti Victor Osimhen dan Viktor Gyokeres, United justru mengejutkan dengan ketertarikan pada Ollie Watkins. Mungkin tak sepopuler kandidat lainnya, tapi penyerang Aston Villa itu menawarkan sesuatu yang amat langka: konsistensi.
Watkins mencetak 17 gol di liga musim lalu, setelah mengemas 27 dan 16 gol dalam dua musim sebelumnya. Dalam tiga musim terakhir, hanya segelintir striker Premier League yang bisa menyamai catatan itu.
Selain itu, ada elemen emosional yang tak bisa diabaikan: Watkins pernah membentuk duet mematikan bersama Mbeumo di Brentford. Keduanya punya chemistry yang terbukti, bisa jadi aset berharga di tengah transisi United.
United kabarnya telah menghubungi Villa terkait ketersediaan Watkins. Memang, harganya tak akan murah. Namun di tengah kebutuhan mendesak akan striker yang bisa langsung klik dan mencetak gol, Watkins adalah opsi berisiko rendah dengan potensi tinggi.
Trio Cunha – Mbeumo – Watkins: Jawaban Lama yang Akhirnya Tiba?
Jika United berhasil mengamankan Watkins dan Mbeumo, maka untuk pertama kalinya dalam satu dekade mereka akan punya lini depan dengan tiga pemain yang masing-masing sudah mencetak dua digit gol di Premier League. Sebuah kemewahan yang bahkan pada era pasca-Ferguson jarang mereka miliki.
Lebih penting lagi, ketiganya menawarkan variasi: Cunha sebagai playmaker agresif yang bisa menusuk, Mbeumo sebagai pemecah kebuntuan dari sisi sayap, dan Watkins sebagai target man modern yang kuat, cepat, dan efisien.
Tidak ada jaminan kesuksesan dalam sepak bola, tapi jika Manchester United ingin kembali ke jalur juara, mereka harus bertaruh pada yang sudah terbukti. Dan kombinasi Cunha, Mbeumo, serta Watkins bisa jadi taruhan terbaik mereka musim ini.
Sumber: Manchester Evening News