7 Klub Besar yang Puasa Gelar Musim 2024/25: Man United, Real Madrid, Siapa Lagi?

3 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta Musim 2024/2025 menjadi musim yang mengecewakan bagi beberapa klub besar Eropa. Mereka gagal meraih satu pun trofi musim ini.

Real Madrid harus menelan pil pahit di semua ajang yang mereka ikuti. Sementara Inter Milan tidak mendapat apa-apa setelah kalah di final Liga Champions.

Manchester United bahkan mengalami musim terburuk dalam sejarah Premier League. Mereka terperosok hingga ke papan bawah klasemen akhir.

Kegagalan meraih gelar jelas membuat para fans kecewa berat. Sejumlah klub besar ini harus segera berbenah untuk menghadapi musim depan.

Semua mata kini tertuju pada langkah manajemen di bursa transfer musim panas ini. Akankah mereka kembali berjaya musim depan?

Berikut ini tujuh klub besar yang puasa gelar musim ini.

1. Real Madrid

Real Madrid harus menjalani musim yang pahit tanpa satu pun trofi. Mereka bahkan kalah bersaing dengan rival abadi, Barcelona, di semua kompetisi domestik.

Barcelona sukses mengangkat Supercopa, Copa del Rey, dan yang paling penting, La Liga. Sementara itu, Real Madrid malah terpeleset di Liga Champions melawan Arsenal.

Kedatangan Kylian Mbappe membawa ekspektasi besar, tapi justru membuat serangan Madrid kehilangan keseimbangan. Vinicius Junior melempem, Jude Bellingham turun terlalu dalam, dan Rodrygo seakan lenyap.

2. Manchester United

Manchester United mengalami musim yang suram tanpa trofi dan hampir terperosok ke zona degradasi. Mereka sempat lolos ke final Liga Europa, tapi dikalahkan Tottenham di Bilbao.

Hasilnya, United gagal meraih tiket kompetisi Eropa musim depan. Musim ini tak bisa diselamatkan oleh siapa pun, bahkan oleh pemilik baru klub.

Ruben Amorim kini memerlukan banyak perbaikan, dari lini belakang hingga lini serang. Tapi krisis finansial yang dihadapi klub membuat semua itu terlihat mustahil.

3. Arsenal

Setelah Tottenham mengakhiri paceklik trofi mereka, sekarang perhatian beralih ke Arsenal asuhan Mikel Arteta. Arsenal finis di posisi kedua Premier League dan berhasil menembus semifinal Liga Champions meski diterpa badai cedera pemain utama.

Namun, sudah lima tahun sejak terakhir kali The Gunners meraih trofi, walaupun sudah banyak berinvestasi dan menunjukkan kemajuan nyata bersama Arteta. Musim depan, mereka benar-benar harus bisa membawa pulang satu trofi besar.

Tidak ada alasan lagi untuk gagal musim depan. Arsenal wajib mengakhiri puasa gelar yang panjang ini.

4. Juventus

Juventus memecat Thiago Motta pada Maret lalu setelah kalah telak dari Atalanta dan Fiorentina. Tanda-tanda pemecatan itu sudah terlihat beberapa minggu sebelumnya.

Motta datang dengan ekspektasi besar usai membawa Bologna ke posisi kelima musim lalu. Namun, dia tak pernah berhasil membuat Juventus bermain sesuai harapan.

Sebagai penggantinya, Juventus menunjuk mantan pemain mereka Igor Tudor untuk memimpin tim. Untungnya, Bianconeri mampu lolos ke Liga Champions di bawah asuhan pelatih Kroasia tersebut.

5. Borussia Dortmund

Borussia Dortmund menutup musim dengan performa bagus, tetapi kerusakan sudah terlanjur terjadi. Awal musim yang buruk membuat mereka hanya mengejar bayangan.

Nuri Sahin awalnya terlihat seperti orang yang tepat. Dia mengenal klub dengan baik dan sudah disiapkan untuk peran ini.

Sayangnya, cerita indah saja tidak cukup untuk memenangkan pertandingan. Timnya bermain terlalu hati-hati, tersingkir dari DFB-Pokal lebih awal, dan gagal bersaing di Bundesliga.

6. Ajax Amsterdam

Ajax Amsterdam sempat terlihat bakal menjuarai Eredivisie ketika memasuki pertengahan April. Namun, apa yang terjadi setelah itu menjadi salah satu kegagalan terbesar dalam sejarah sepak bola modern.

Ajax sudah unggul sembilan poin atas PSV Eindhoven pada saat itu. Namun kekalahan telak 0-4 dari Utrecht memulai kehancuran mereka.

Selanjutnya, Ajax hanya bermain imbang melawan Sparta Rotterdam, kalah dari NEC, dan kebobolan gol penyeimbang pada menit ke-99 saat menghadapi FC Groningen. Gelar akhirnya direbut PSV dan membuat Jordan Henderson dan rekan-rekan terpukul berat.

7. Inter Milan

Inter Milan sejatinya punya peluang besar untuk meraih treble musim ini. Namun, mimpi itu musnah dalam dua bulan terakhir dan mereka harus puas menutup musim tanpa trofi.

Inter tersingkir dari Coppa Italia usai kalah dari rival sekota, AC Milan, di babak semifinal. Mereka juga gagal merebut posisi puncak Serie A dan finis hanya terpaut satu poin di belakang Napoli.

Puncak kekecewaan terjadi di final Liga Champions. Tim besutan Simone Inzaghi dibantai PSG 5-0 dan membuat musim ini berakhir dengan tangan kosong.

Read Entire Article
Bisnis | Football |