Achraf Hakimi, Simbol dari Sebuah Misi yang Akhirnya Tuntas

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta Achraf Hakimi berdiri dengan senyum lebar di tengah lapangan Allianz Arena, trofi Liga Champions di genggamannya. Dia tak hanya mencetak gol pembuka, tapi juga menjadi simbol dari misi yang akhirnya tuntas.

“Sejak saya datang ke klub ini, tujuannya jelas: memenangkan trofi ini – mencatat sejarah,” ujarnya kepada Sky Sport.

Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya meraih mahkota Liga Champions pertama mereka, menutup musim 2024/25 dengan kemenangan 5-0 atas Inter Milan di final. Gol-gol dari Hakimi, Desire Doue (dua gol), Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu menjadikan malam di Munich milik PSG sepenuhnya.

Bagi Hakimi, ini bukan sekadar kemenangan biasa. Dia mencetak gol melawan mantan klubnya, klub yang pernah menampungnya semusim dan memberinya gelar Serie A. Tak heran, malam itu terasa sangat personal.

Dari Milan ke Paris, dari Impian ke Kenyataan

Hakimi bergabung dengan PSG pada Juli 2021, dibeli dari Inter Milan dengan mahar awal €60 juta. Kepindahan itu adalah langkah besar, menandai ambisinya untuk naik ke level tertinggi di kancah Eropa. Dia langsung tampil tajam sejak debut di Ligue 1 dan mencetak gol melawan Troyes.

Selama musim pertamanya di Paris, Hakimi membantu PSG menjuarai Ligue 1, menambah koleksi gelar domestiknya usai sebelumnya juara Serie A bersama Inter. Di sana pula dia menunjukkan fleksibilitas dan konsistensi sebagai bek sayap modern yang komplet.

Musim demi musim, dia terus berkembang. Gol ke gawang Dortmund di Liga Champions 2023, penghargaan individual, dan perpanjangan kontrak hingga 2029 membuktikan bahwa PSG dan Hakimi memang ditakdirkan untuk proyek jangka panjang.

Misi Pribadi Hakimi di Final Munich

Melawan Inter Milan di final Liga Champions bukanlah skenario biasa bagi Hakimi. Dia hanya satu musim di klub Italia itu, tetapi cukup untuk mengenal warna biru-hitam yang kini jadi lawan. Malam itu, dia memulai pesta gol PSG di menit ke-12 dengan ketenangan luar biasa.

Seolah menandai transisi dari masa lalu ke masa kini, gol Hakimi membuka keran kemenangan besar PSG. Tidak ada selebrasi berlebihan, hanya ekspresi lega dari seseorang yang menyelesaikan apa yang dia mulai empat tahun lalu.

Final ini adalah panggung ideal bagi Hakimi – mencetak gol, menjadi juara, dan mewujudkan mimpi yang dia kejar sejak tiba di Paris. Dia bukan hanya bagian dari sejarah PSG, tapi juga aktor utamanya.

Salah Satu Fondasi Utama PSG

Hakimi kini masuk dalam daftar legenda PSG. Bukan hanya karena performa, tapi karena kontribusi nyata di malam terpenting klub. Dia telah membantu mengubah label PSG dari ‘tim bertabur bintang’ menjadi ‘tim juara Eropa’.

Kontraknya masih panjang, dan dengan usia yang masih di akhir 20-an, Hakimi punya waktu untuk menulis lebih banyak cerita. Dia bisa jadi fondasi utama bagi PSG di era baru pascajuara Liga Champions pertama ini.

Dengan performa konsisten dan kini trofi paling bergengsi di level klub, Hakimi telah mencapai titik penting dalam kariernya. Namun, jika mengenalnya, kita tahu: ini baru permulaan dari sesuatu yang lebih besar.

Read Entire Article
Bisnis | Football |