Adrien Rabiot Ungkap Sosok yang Meyakinkannya Bergabung dengan Juventus

6 days ago 21

Liputan6.com, Jakarta Adrien Rabiot kembali membuka kisah penting dalam perjalanan kariernya di dunia sepak bola. Gelandang AC Milan itu mengungkap alasan terbesar yang membuatnya memilih Juventus pada 2019.

Rabiot bergabung dengan Juventus pada 2019 dengan status bebas transfer. Keputusan itu diambil setelah ia mengalami perselisihan panjang dengan Paris Saint Germain.

Saat itu, Rabiot dianggap sebagai salah satu pemain bebas transfer paling diminati di bursa Eropa. Ia bahkan dikaitkan dengan beberapa klub besar, termasuk Barcelona.

Pada akhirnya, Rabiot memilih bergabung dengan Juventus. Ironisnya, sosok yang meyakinkannya untuk datang sudah meninggalkan klub sebelum ia tiba di Allianz Stadium.

Alasan Rabiot Memilih Juventus

Rabiot menyebut bahwa ia memutuskan bergabung dengan Juventus setelah beberapa pertemuan dengan Allegri. Ia merasa cocok dengan cara berpikir serta pendekatan sang pelatih.

Namun ketika ia resmi menandatangani kontrak, Allegri sudah digantikan oleh Maurizio Sarri. Kondisi itu sempat membuat situasinya berubah dari perkiraan awal.

Pada 2019, saya memilih Juventus karena dirinya. Saya bertemu dengannya beberapa bulan sebelum musim berakhir dan langsung merasa cocok,” ujar Rabiot kepada La Gazzetta dello Sport.

“Namun ketika saya tiba di Turin, ternyata ia sudah tidak berada di klub,” kata Rabiot menjelaskan kondisi tersebut.

Hubungan Kerja yang Kembali Terbangun

Meski Allegri tak lagi di Juventus saat ia datang, Rabiot tetap berkembang dalam masa awal bersama Maurizio Sarri. Ia kemudian meraih trofi di bawah Andrea Pirlo sebelum akhirnya bisa bekerja langsung dengan Allegri ketika sang pelatih kembali pada 2021.

Kembalinya Allegri membuat Rabiot merasa mendapatkan kesempatan kedua untuk menjalani kolaborasi yang sudah ia inginkan sejak lama. Hubungan kerja keduanya pun semakin solid dalam periode kedua Allegri sebagai pelatih Juventus.

“Ketika ia kembali pada 2021, kami membangun hubungan yang baik,” kata Rabiot.

“Untuk menang, Anda harus memberikan sesuatu yang lebih dan memiliki mentalitas yang diberikan pelatih kepada kami. Ia seorang pemenang, dan saya menyukai kepribadiannya, cara ia melatih, hasratnya terhadap sepak bola, dan ambisinya,” ujarnya.

Perhatian Allegri di Luar Lapangan

Rabiot menilai Allegri bukan hanya pelatih yang berpengaruh di lapangan, tetapi juga sosok yang memberi dukungan personal. Sikap positif dan komunikasi intens yang dilakukan Allegri membuatnya merasa dihargai sebagai pemain.

Perhatian itu bahkan hadir saat Rabiot sedang menjalani masa pemulihan cedera, sebuah momen yang menurutnya sangat berarti. Bagi Rabiot, dukungan dari pelatih memperkuat fokus dan mentalitasnya.

“Di luar lapangan, ia selalu positif, suka bercanda, dan membuat kami tetap tenang. Saat saya cedera, ia bertanya tiga atau empat kali sehari kapan saya akan kembali,” ungkap Rabiot.

“Memiliki pelatih yang sering berbicara kepada Anda, bahkan ketika Anda tidak tersedia, membantu menjaga fokus pada tujuan. Allegri hebat dalam hal itu,” lanjutnya.

Reuni Bersama Allegri di Milan

Setelah menjalani musim yang penuh masalah di Marseille, termasuk konflik dengan Jonathan Rowe, Rabiot masuk dalam daftar jual. Kondisi itu membuka pintu bagi sejumlah klub Italia untuk mendekatinya.

Milan kemudian bergerak cepat dan berhasil mendapatkan sang gelandang. Reuni dengan Allegri menjadi salah satu alasan yang membuat Rabiot mantap menerima tawaran Rossoneri.

“Di awal bursa, Allegri berkata kepada saya: ‘Kita lihat saja apa yang terjadi,’ dan ternyata sesuatu memang terjadi. Saya tidak tahu bagaimana ia melakukannya, tapi seolah ia bisa melihat masa depan,” ujar Rabiot.

“Milan sudah menghubungi saya pada Juli, tetapi saat itu sulit bagi saya meninggalkan Marseille. Setelah kejadian itu, klub Italia lain juga menghubungi saya, tapi saya tahu apa yang saya inginkan,” katanya.

Sumber: Juvefc

Persaingan Sengit di Liga Italia

Read Entire Article
Bisnis | Football |