Arab Cs Nilai AS Harusnya Bisa Kontrol Israel soal Serangan ke Qatar

2 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Negara anggota Dewan Kerja Sama Negara Teluk Arab (Gulf Cooperation Council/GCC) menuntut Amerika Serikat untuk menggunakan pengaruhnya mengontrol kelakuan Israel menyusul serangan udaranya ke Qatar pada pekan lalu.

Menurut organisasi yang terdiri dari enam negara Arab seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab itu, AS sebagai sekutu terdekat Israel seharusnya bisa menekan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar tidak kelewatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga berharap para mitra strategis kami di Amerika Serikat menggunakan pengaruh mereka terhadap Israel agar menghentikan perilaku ini... Mereka memiliki daya tawar dan pengaruh terhadap Israel, dan sudah saatnya daya tawar serta pengaruh tersebut digunakan," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Jasem Mohamed Al-Budaiwi, dalam konferensi pers usai KTT di Doha pada Senin (15/9).

Selain GCC, negara Arab dan Muslim juga menggelar rapat darurat di Doha untuk merespons serangan sewenang-wenang Israel ke Qatar ini. 

Para pemimpin Arab dan Muslim juga menyerukan seluruh negara anggota meninjau kembali hubungan diplomatik dan kerja sama ekonomi dengan Israel.

KTT di Doha menghasilkan sebuah pernyataan bersama yang belum diumumkan secara resmi. Namun, dalam draf yang dilihat AFP, pernyataan tersebut menyerukan "kepada seluruh negara untuk mengambil segala langkah hukum dan efektif yang mungkin guna mencegah Israel melanjutkan tindakannya terhadap rakyat Palestina, termasuk dengan meninjau hubungan diplomatik dan ekonomi dengannya, serta memulai proses hukum terhadapnya."

Dalam rapat darurat itu, Emir Qatar juga menuduh Israel mencoba menggagalkan upaya gencatan senjata di Gaza, Palestina, melalui serangan terhadap pejabat Hamas di Doha.

KTT gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) itu diselenggarakan atas inisiatif Qatar guna meningkatkan tekanan terhadap Israel, yang menghadapi desakan global untuk mengakhiri perang dan krisis kemanusiaan di Gaza.

Hamas menyatakan sejumlah pejabat senior mereka selamat dari serangan udara pekan lalu di Doha, yang menewaskan enam orang dan memicu gelombang kecaman, termasuk dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Qatar selama ini menjadi mediator utama dalam perundingan penghentian perang di Gaza, bersama Mesir dan Amerika Serikat. Serangan Israel terjadi saat delegasi Hamas sedang membahas proposal baru dari AS.

"Siapa pun yang secara sistematis berusaha membunuh pihak yang sedang diajak bernegosiasi, jelas berniat menggagalkan proses negosiasi," kata Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dalam pidato pembukaannya, melansir AFP, Senin (15/9).

"Negosiasi bagi mereka hanyalah bagian dari perang," tambahnya.

Ia juga menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bermimpi mengubah kawasan Arab menjadi zona pengaruh Israel, yang menurutnya adalah ilusi berbahaya.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Bisnis | Football |