Liputan6.com, Jakarta Marc Casado menjalani musim yang mengesankan bersama tim utama Barcelona. Di bawah asuhan Hansi Flick, ia tampil menonjol saat Frenkie de Jong dan Marc Bernal cedera.
Namun, perannya mulai menurun saat De Jong kembali ke lapangan. Cedera yang dialaminya juga membuat Casado absen hampir dua bulan.
Musim depan, Gavi dipastikan kembali bugar dan Bernal siap bersaing di lini tengah. Situasi ini membuat peluang Casado bermain secara reguler menjadi lebih kecil.
Arsenal melihat peluang dari kondisi ini. Klub Premier League tersebut dikabarkan siap mengajukan tawaran besar untuk memboyong Casado ke London.
Tawaran Serius dari Arsenal
Menurut laporan Fichajes, Arsenal sedang menyiapkan tawaran sebesar 40 juta euro (sekitar Rp700 miliar) untuk merekrut Casado. Tawaran ini menjadi sinyal kuat bahwa Mikel Arteta sangat menginginkan jasanya.
Pelatih asal Spanyol tersebut secara pribadi merekomendasikan nama Casado. Ia menilai gelandang 21 tahun itu cocok dengan filosofi permainan Arsenal.
Casado dikenal disiplin, cerdas secara taktis, dan kuat dalam merebut bola. Karakteristik ini membuatnya menjadi pilihan ideal untuk memperkuat lini tengah The Gunners.
Casado Jadi Bagian Rencana Besar Arsenal
Arsenal ingin memperkuat lini tengah sebelum fokus mencari striker baru. Dalam skema tersebut, Casado menjadi prioritas utama.
Thomas Partey dipastikan akan meninggalkan Emirates Stadium musim panas ini. Arteta ingin Casado menjadi bagian dari duet baru bersama Martin Zubimendi yang juga masuk radar Arsenal.
Kombinasi dua gelandang muda Spanyol itu diharapkan memberi keseimbangan di sektor tengah. Keduanya dinilai memiliki kemampuan bertahan dan membangun serangan yang solid.
Barcelona Buka Peluang Jual Casado
Marc Casado masih memiliki kontrak dengan Barcelona hingga 2028. Meski demikian, klub tidak menutup kemungkinan untuk melepasnya jika tawaran besar datang.
Casado sendiri belum mengajukan permintaan transfer. Namun ia sadar bahwa persaingan di lini tengah Barcelona akan semakin ketat musim depan.
Keputusan akhir berada di tangan Deco sebagai direktur olahraga. Ia harus mempertimbangkan apakah lebih baik mempertahankan Casado atau melepasnya demi pemasukan finansial.