Aset Berharga Manchester United Mendadak Ingin Cabut Permanen dari Old Trafford, Ini Penyebabnya

2 days ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Aset jebolan akademi Manchester United, Kobbie Mainoo, disinyalir hendak cabut secara permanen dari Old Trafford dalam waktu dekat.

Sebagaimana diketahui, pemuda berusia 20 tahun itu akhir-akhir ini memang santer dikaitkan dengan pintu keluar klub lantaran jarang mendapat kesempatan tampil di bawah asuhan Ruben Amorim.

Situs Transfermarkt mencatat Mainoo baru bermain selama 212 menit dalam 11 pertandingan Liga Inggris 2025/2026 tanpa sekali pun dipercaya menjadi starter.

Pesepak bola asal Inggris sebenarnya sudah minta diberi izin mencoba peruntungan di tempat lain lewat jalur pinjaman musim panas lalu. Kebetulan, ada banyak klub yang mau menampung Mainoo.

Akan tetapi, Setan Merah ketika itu menolak melepas sang pemain. Menurut laporan TEAMtalk, mereka mengiming-imingi asetnya dengan menyebut dia punya peran penting di klub agar bertahan.

Sayangnya memasuki kampanye 2025/2026, Kobbie Mianoo tak kunjung mendapat kesempatan tampil reguler dalam formasi Amorim. Dia kalah saing dari kapten Man Utd, Bruno Fernandes.

Kondisi tersebut membuat Mainoo kembali santer dilaporkan ingin cabut jelang dimulainya bursa transfer musim dingin. Bahkan, saudara sang pemain ikut melontarkan protes keras ke Man Utd dengan mengenakan kaos bertuliskan "Free Kobbie Mainoo" saat hadir di pertandingan Setan Merah beberapa waktu lalu.

Berita video Profil Bintang kali ini mengulas tentang Kobbie Mainoo, wonderkid milik Manchester United yang mencuri perhatian pecinta sepak bola, dan juga aset berharga Timnas Inggris.

Mainoo Sudah Tak Yakin Punya Masa Depan

Penyerang Manchester United, Joshua Zirkzee, kanan, digantikan Kobbie Mainoo selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester United dan Newcastle di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Selasa dini hari WIB (31-12-2024). (Foto AP/Dave Thompson)

Dengan kejadian saat ini, laporan Chris Wheeler dari The Daily Mail, mengindikasikan Kobbie Mainoo tak hanya siap pindah sebagai pinjaman dari MU, tetapi juga terbuka untuk kesepakatan permanen.

Sang pemain sudah tidak yakin dirinya bakal punya masa depan dengan Manchester United selama Ruben Amorim masih menjabat sebagai pelatih.

Untuk itu, Mainoo rela meninggalkan klub masa kecilnya, baik jika ada tawaran permanen maupun proposal pinjaman disertai opsi atau kewajiban membeli.

Man Utd Melunak

Debut Kobbie Mainoo bersama tim senior Manchester United terjadi pada pekan ke-23 Premier League musim 2022/2023 kontra Leicester City di Old Trafford (19/2/2023). Tampil pada 10 menit terakhir, ia turut membawa MU menang 3-0 atas Leicester City. (AFP/Oli Scarff)

Selaras dengan itu, laporan yang sama juga menyebut Manchester United mulai melunak lantaran kini ikut mempertimbangkan pisah dengan Kobbie Mainoo, terutama jika ada skenario permanen yang masuk.

Namun, MU diklaim akan meminta biaya transfer luar biasa untuk talenta jebolan akademinya, mengingat Setan Merah butuh mendatangkan gelandang baru demi memperkuat opsi lini tengah di Januari 2026.

MU disebut jadi tertarik dengan prospek penjualan lantaran ingat bahwa Mainoo adalah hasil binaan akademi sendiri. Dengan begitu, penjualannya bisa dicatat sebagai laba murni bagi MU.

Protes Saudara Mainoo Tak Berpengaruh

Di sisi lain, pelatih Ruben Amorm sebelumya sempat buka suara menanggapi bentuk protes yang dilakukan saudara Kobbie Mainoo lewat tulisan di kaosnya ketika MU bermain imbang 4-4 melawan Bournemouth.

Amorim menyiratkan nasib Mainoo tak akan serta-merta berubah hanya karena kejadian tersebut.

"Bukan Kobbie yang mengenakan kaus itu. Dia tidak akan menjadi starter karena kaus itu, dan tidak akan duduk di bangku cadangan karena itu. Dia hanya bermain jika dia memang pilihan yang tepat untuk dimainkan," kata Amorim, melansir TEAMtalk.

"Saya tidak akan melakukan sesuatu pada Kobbie hanya karena seorang anggota keluarganya melakukan sesuatu. Jika dia akan bermain, dia akan bermain, jika dia tidak akan bermain, dia tidak akan bermain," tegas sang pelatih.