Bukan Ordal Juventus, Pemilihan Damien Comolli jadi CEO Tuai Kritik Pedas dari Eks Dewan Klub

4 days ago 18

Liputan6.com, Jakarta - Posisi Damien Comolli sebagai CEO Juventus mulai menuai sorotan tajam. Pendekatan Comolli yang menekankan aspek statistik dan data daripada manusia dan status sebagai 'orang luar' jadi pemicunya.

Kritik tersebut datang dari sosok internal yang memahami dinamika Juventus pasca-Calciopoli. Ia adalah Gian Paolo Montali, mantan anggota dewan klub. Dia pernah berada di klub pasa fase paling sulit.

Montali dikenal memiliki rekam jejak kuat di dunia bola voli. Namun, ia pernah dipercaya membantu membangun ulang Juventus di masa krisis. Tepatnya usai Juventus diterpa badai calciopoli.

Kini, Montali secara terbuka menyatakan keraguannya terhadap kepemimpinan Comolli. Pilihan manajemen ini dinilai berisiko bagi identitas Juventus.

Montali dan Kenangan Restrukturisasi Juventus

Gian Paolo Montali mengungkap bahwa keterlibatannya di Juventus bermula dari panggilan tak terduga John Elkann. Momen tersebut terjadi setelah klub terguncang skandal Calciopoli 2006.

“Itu benar-benar mengejutkan saya. Saya sedang memetik ceri. Saya mendengar telepon berdering, saya pikir itu lelucon dari salah satu teman saya,” kata Montali dalam wawancaranya dengan Tuttosport.

Ia kemudian diminta membantu membentuk wajah baru Juventus. Proyek jangka menengah hingga panjang menjadi fokus utama reformasi klub saat itu.

“Saya bergegas ke Turin untuk menemuinya. Dia meyakinkan saya untuk mengubah hidup saya: saya harus merevolusi gaya klub. Dia meminta saya untuk membuat proyek jangka menengah hingga panjang, untuk memberikan klub wajah baru, citra modern setelah Calciopoli," sambung Montali.

Kritik Terbuka untuk Damien Comolli

Montali juga menjelaskan alasan kepergiannya dari Juventus. Ia menyebut konflik visi dengan Jean-Claude Blanc sebagai pemicunya. Dia merasa Blanc ingin berperan layaknya presiden, CEO, dan manajer umum.

Saat membahas Comolli, Montali tak menyembunyikan ketidaksukaannya. Ia mempertanyakan pendekatan berbasis data dan status Comolli sebagai figur luar sepak bola Italia.

“Saya tidak mengenalnya, tetapi saya tidak menyukai pilihan ini. Saya tidak tertarik dengan gagasan data lebih diutamakan daripada orang. Algoritma digunakan oleh orang luar, bukan Juventus," ucap Montali.

“Di Juve, Anda harus menang. Untuk merekrut pemain, Anda harus mengetahui segalanya: bagaimana dia hidup, di mana dia tinggal, sikapnya, bagaimana dia mendekati tim, dan referensinya."

"Saya terkejut bahwa Elkann akan mengambil manajer dari Toulouse, dan karena itu dari orang luar," kata Montali.

Sumber: Tuttosport/JuveFC

Klasemen Serie A 2025/2026

Read Entire Article
Bisnis | Football |