Dean Huijsen Tak Anggap Main di Anfield Menakutkan: Hanya Lapangan Sepak Bola

Liputan6.com, Jakarta Dean Huijsen menegaskan tak pernah ada peluang baginya untuk bergabung dengan Liverpool pada musim panas lalu. Bek muda Real Madrid itu menolak anggapan bahwa Anfield memiliki pengaruh besar terhadap dirinya.

Pemain asal Spanyol tersebut sebelumnya menjadi incaran sejumlah klub, termasuk Liverpool, setelah tampil menonjol bersama Bournemouth. Namun, Huijsen memilih melanjutkan kariernya di Santiago Bernabeu bersama Real Madrid.

Ia kembali ke Anfield dalam laga pembuka fase grup Liga Champions menghadapi Liverpool. Pertandingan ini menjadi momen penting karena musim lalu Huijsen sempat kalah kandang-tandang saat memperkuat Bournemouth.

Menariknya, Real Madrid di bawah Xabi Alonso memutuskan tidak berlatih di Anfield jelang laga. Keputusan itu menimbulkan tanda tanya, namun Huijsen menjelaskan alasannya dengan tenang.

Huijsen menepis anggapan bahwa Anfield menjadi tempat yang menakutkan bagi lawan. Ia menyebut stadion ikonik itu tak lebih dari sekadar lapangan sepak bola.

Bek berusia 19 tahun itu menegaskan dirinya tak merasa terintimidasi meski sudah merasakan kekalahan di tempat yang sama musim lalu. Bagi Huijsen, fokus utama timnya adalah tampil maksimal di pertandingan, bukan soal atmosfer stadion.

“Bagi saya pribadi, saya sudah pernah bermain di sini. Tapi jujur saja, saya tidak berpikir itu akan menjadi masalah bagi saya,” ujar Huijsen dalam konferensi pers di Anfield.

“Itu hanya sebuah lapangan sepak bola. Kami para pemain lebih suka berlatih di tempat latihan kami sendiri daripada di sini sebelum pertandingan,” lanjutnya.

Huijsen mengaku sangat menantikan laga kontra Liverpool bersama rekan setimnya. Ia berharap Real Madrid mampu membawa pulang tiga poin dan menampilkan permainan terbaik.

Pemain muda itu merasa berada dalam kondisi mental yang kuat jelang pertandingan besar ini. Bermain untuk Real Madrid disebutnya sebagai pencapaian besar dalam kariernya.

“Kami benar-benar menantikan pertandingan ini. Kami berharap bisa membawa pulang tiga poin dan memainkan pertandingan terbaik yang kami bisa saat ini,” kata Huijsen.

“Secara mental saya merasa sangat baik. Bermain di Real Madrid adalah impian saya dan saya berharap bisa memberikan kebahagiaan besar bagi para penggemar Real Madrid,” tambahnya.

Huijsen juga menanggapi rumor ketertarikan Liverpool terhadap dirinya. Ia menegaskan sejak awal bahwa bergabung dengan Real Madrid adalah impian yang telah lama diidamkan.

Menurutnya, Xabi Alonso berperan penting dalam keputusan tersebut karena mampu meyakinkan dirinya dengan visi dan rencana klub. Huijsen merasa cocok dengan gaya permainan yang diterapkan pelatih asal Spanyol itu.

“Saya sudah sering mengatakan hal ini, bergabung dengan Real Madrid adalah impian saya. Saya ingin bermain untuk klub yang bagi saya, dan bagi semua orang, adalah yang terbaik di dunia,” ujar Huijsen.

“Saya cocok dengan ide-ide Xabi dan dia menjelaskan rencana klub kepada saya. Saya sangat senang bisa berada di sini,” sambungnya.

Huijsen juga memberikan tanggapan terkait insiden Vinicius Junior yang sempat marah ketika diganti dalam laga melawan Barcelona bulan lalu. Ia menyebut peristiwa itu tak perlu dibesar-besarkan.

Menurutnya, media terlalu berlebihan dalam menyoroti reaksi Vinicius. Huijsen menilai rekan setimnya itu sudah meminta maaf dan tetap menjadi sosok yang luar biasa di ruang ganti.

“Sejujurnya, di media banyak hal yang ditulis tentang itu dan kalian membuatnya terlihat seperti masalah besar padahal tidak,” ucap Huijsen.

“Dia sudah meminta maaf, dan saya pikir itu langkah yang tepat. Dia adalah orang yang hebat dan rekan setim yang luar biasa. Hal seperti ini wajar terjadi di sepak bola,” tambahnya.

Sumber: Liverpool Echo