Dedi Mulyadi Mau Hidupkan Jalur Kereta Api di Jabar, KAI Siap Pasok Armada

5 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana mengaktifkan kembali jalur kereta api yang sudah lama tidak digunakan. PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersiap memasok armadanya.

Tantangan reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat itu sebelumnya telah dijawab oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal. Pihaknya bakal menyiapkan infrastrukturnya, sementara armada keretanya akan jadi tanggung jawab KAI.

VP Public Relation KAI, Anne Purba mengatakan pihaknya akan menyiapkan sarana jika infrastrukturnya sudah siap lebih dahulu.

"Tentu kalau infrastrukturnya sudah selesai KAI siap dengan sarananya," kata Anne saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (23/4/2025).

Dia menjelaskan, soal kesiapan armada sendiri, KAI sudah memesan 612 kereta ke PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Pada saat yang sama, dilakukan juga modifikasi kereta di Balai Yasa yang dikelolanya.

"Kami juga melakukan modifikasi kereta-kereta di Balai yasa kami untuk pemenuhan kapasitas juga peningkatan layanan," tuturnya.

Anne menyampaikan, KAI sudah menetapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Termasuk adanya potensi penambahan prasarana hingga perluasan layanan.

"Tentu ketika prasarananya bertambah kami pasti juga punya proyeksi melalui RJPP ya mengenai potensi peningkatan kapasitas teemasuk reaktivasi stasiun-stasiun dan pembangunan prasarana," terangnya.

"Kita sudah siap untuk melanjutkan investasi nya," tambah Anne.

Erick Thohir Sambut Positif

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi rencana reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat. Dia menyinggung aktivasi jalur yang sempat setop selama 30 tahun.

Diketahui, rencana reaktivasi jalur KA diungkap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Erick mengaku masih menunggu pembahasan wacana tersebut, mengingat PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator perkeretaapian di Indonesia.

Erick menyinggung soal reaktivasi jalur yang sempat vakum selama 30 tahun. Itu merujuk pada kereta api Cibatu-Garut yang kembali aktif pada 2022 lalu.

"Yang pasti kan waktu itu kita sudah mengantisipasi rute yang dulu mati kan, Garut, sebelumnya Garut ke Bandung supaya langsung connect ke Jakarta, itu sudah mulai," ungkap Erick kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, dikutip Rabu (23/4/2025).

Adapun, reaktivasi jalur itu dilayani oleh KA Garut Cibatuan mulai beroperasi kembali pada 25 Maret 2022 lalu. Sebelumnya, rute ini berhenti beroperasi pada 1983 silam.

Terkait dengan reaktivasi jalur lainnya, Erick masih menunggu pembahasan bersama KAI.

"Nah apakah nanti juga dikembangkan nanti kita duduk sama KAI. Saya belum ketemu sama KAI," kata dia.

Kemenhub Jawab Tantangan Reaktivasi Jalur KA

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal menjawab tantangan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi. Dia bakal menyanggupi reaktivasi jalur kereta api di Jabar.

Dia menuturkan, kereta rel listrik (KRL) Commuter Line telah merambah kota-kota selain aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

"KRL sudah berkembang. Kita sudah sampai ke Jogja, Bandung, dan Surabaya. Ini akan kami terus meningkatkan," kata Risal dalam Peringatan 100 Tahun KRL, di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4/2025).

Dia mengatakan, ada rencana reaktivasi jalur di Jawa Barat. Risal menyambut tantangan tersebut dan ikut mengajak para petinggi grup perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

"Terakhir kemarin Pak Gubernur Jawa Barat juga pun sudah woro-woro keluar 'kami siapkan anggaran Rp 20 triliun, kita lakukan reaktivasi-reaktivasi'. Kita terima tantangan itu Bapak Ibu ya, kalian siap ya. Kita terima tantangan itu," ungkap Risal.

Buka Opsi KRL

Dia membuka kemungkinan layanan yang diberikan adalah KRL jika memang yang diaktivasi adalah jalur kereta listrik. Nantinya, pemerintah pusat akan menyediakan sarana infrastrukturnya.

"Kalau rangkaian operator, sarananya saja, infrastruktur," kata Risal.

Hanya saja, belum ada bahasan lebih lanjut antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Nanti kita bahas. Kita nunggu dari Gubernurnya. Itu baru keluar sebentar kok, belum kita bahas (lebih jauh)," ujar dia.

Read Entire Article
Bisnis | Football |