Liputan6.com, Jakarta Harapan besar Inter Milan untuk menutup musim dengan trofi Liga Champions 2024/2025 kandas di Allianz Arena, Minggu (1/6) malam waktu setempat. Dalam laga final yang bersejarah, Nerazzurri dipermalukan PSG dengan skor telak 0-5.
Kekalahan ini tak hanya menyakitkan secara emosional bagi fans Inter, tetapi juga mencetak rekor memalukan dalam sejarah kompetisi Eropa. Menurut data dari Opta, laga ini menjadi final satu pertandingan dengan selisih gol tertinggi sepanjang sejarah turnamen besar Eropa.
“Dalam sejarah kompetisi besar Eropa, PSG-Inter adalah final satu pertandingan dengan selisih gol tertinggi antara kedua tim (lima gol). Beda,” tulis Opta di akun X mereka, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Inter Milan menoreh tinta merah dalam sejarah klub, bahkan sejarah sepak bola Eropa. Inter menggantikan Barcelona, yang dulu kalah 0-4 dari AC Milan di final Liga Champions, sebagai klub dengan kekalahan paling besar.
Dimulai Cepat, Berakhir Tragis
Inter sudah tampak kesulitan sejak menit awal. Mantan bek mereka sendiri, Achraf Hakimi, membuka pesta gol PSG hanya 12 menit setelah kick-off. Tak butuh waktu lama, Desire Doue menggandakan keunggulan pada menit ke-20, membuat para pemain Inter kehilangan arah.
Penampilan buruk anak-anak asuh Simone Inzaghi di babak pertama mendapat kritik pedas dari Paolo Di Canio. Eks striker Lazio dan West Ham itu menyebut performa Inter sebagai sesuatu yang tidak biasa terjadi.
"Kami memiliki pendekatan awal yang buruk terhadap permainan, kami kebobolan lebih awal dan kemudian melebar, yang memudahkan PSG," kata Inzaghi dikutip dari Sky Sports Italia.
Namun yang lebih mencengangkan, Inter justru tampil lebih buruk di babak kedua. PSG yang diasuh Luis Enrique terus menggempur tanpa ampun dan menambah tiga gol lagi. Skor 5-0 bertahan hingga peluit panjang berbunyi, mengukuhkan dominasi raksasa Ligue 1 di malam final.
Mimpi Musim Ini Berakhir Tanpa Trofi
Dengan kekalahan ini, Inter menutup musim 2024/2025 tanpa satu pun gelar juara. Padahal, mereka sempat menjadi unggulan di Serie A dan tampil impresif di Liga Champions hingga menembus final. Namun, hasil akhir di Munich menjadi noda besar yang akan dikenang dalam sejarah klub.
Meski begitu, musim belum benar-benar usai untuk Nerazzurri. Dalam beberapa hari ke depan, mereka akan kembali turun ke lapangan untuk mewakili Italia di ajang Piala Dunia Antarklub.
"Kekalahan yang buruk ini jelas memberi kami kepahitan yang luar biasa, tetapi itu tidak membatalkan apa yang telah kami lakukan untuk sampai di sini," ucap Inzaghi.