Final Liga Champions: Saat Nicolo Barella 'Cosplay' Maman Abdurrahman di Piala AFF 2010

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta Final Liga Champions 2024/2025 menyajikan satu momen penting. Pada babak pertama, lebih tepatnya menit ke-20, Nicolo Barella melakukan blunder mirip situasi Maman Abdurrahman bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2010.

Final Liga Champions mempertemukan PSG dan Inter Milan. Duel antara tim papan atas Prancis dan Italia itu dimainkan di Stadion Allianz Arena pada Minggu (1/6) dini hari WIB.

PSG membuka laga dengan cara yang bagus. Pada menit ke-12, pasukan Luis Enrique unggul 1-0 berkat gol Achraf Hakimi. PSG lantas menggandakan keunggulan mereka pada menit ke-20 dari gol Desire Doue.

Gol kedua PSG, yang dicetak Desire Doue, lahir dari serangan balik cepat. Serangan yang jadi andalan PSG untuk bisa melaju ke final Liga Champions. Mereka hanya butuh beberapa detik untuk berbalik dari situasi bertahan ke menyerang.

Nicolo Barella Ulang Kesalahan Maman Abdurrahman

Proses gol PSG dimulai dari serangan Inter Milan yang gagal. Nicolo Barella membuat gerakan seolah ingin membiarkan bola keluar. Jika itu terjadi, maka Inter Milan akan mendapatkan sepak sudut.

Namun, Barella lengah dan tidak melihat pergerakan Willian Pacho dengan baik. Pacho akhirnya mampu merebut bola, tepat sebelum keluar. Dari situ serangan balik PSG dimulai.

Bola kemudian diterima Ousmane Dembele yang memimpin serangan balik. Dembele lantas melepas umpan yang dikonversi Desire Doue untuk menjadi gol kedua PSG.

Apa yang terjadi pada Barella dan Pacho mirip dengan situasi di Piala AFF 2010. Ketika itu, Maman ingin membiarkan bola keluar. Namun, Norshahrul Idlan merebut bola dan membuat Safee Sali bikin gol. Saat itu, Indonesia kalah 3-0 dari Malaysia.

Sisi Kiri Pertahanan Inter Milan Bocor

Inter Milan punya masalah serius pada babak pertama final Liga Champions musim 2024/2024. Sebab, sisi kiri lini belakang Inter Milan sangat mudah ditembus lawan. Dua gol PSG terjadi dari sisi kiri lini belakang Inter.

Pada proses gol pertama, Federico Dimarco gagal dalam mengeksekusi jebakan offside dan membuat Doue dalam posisi bebas. Sementara, Alessandro Bastoni membuat Achraf Hakimi punya ruang yang bebas di kotak penalti.

Proses gol kedua juga berasal dari area yang sama. Dimarco telat turun dan menutup ruang bagi PSG. Sementara, upaya blok yang dilakukan Dimarco juga membuat bola berbelok arah dan gagal diantisipasi oleh Yann Sommer.

Read Entire Article
Bisnis | Football |