Liputan6.com, Jakarta Franco Mastantuono resmi bergabung dengan Real Madrid dan menyedot perhatian banyak pihak. Di antara berbagai komentar, pendapat Javier Saviola bisa dikatakan cukup menarik.
Eks penyerang yang juga pernah merasakan tekanan sebagai wonderkid Argentina itu memberikan pandangannya soal Mastantuono. Ia menyebut pengalaman sang pemain muda mirip dengan yang pernah ia alami di masa lalu.
Franco Mastantuono saat ini dianggap sebagai salah satu talenta paling menjanjikan dari Amerika Selatan. Performa impresifnya bersama River Plate telah menarik perhatian klub-klub besar Eropa.
Namun, Saviola memilih untuk menyoroti aspek lain dari Mastantuono. Ia menekankan bahwa gaya bermain sang pemain muda justru lebih menyerupai James Rodriguez ketimbang Lamine Yamal.
Gaya Bermain Franco Mastantuono
Franco Mastantuono dikenal memiliki visi bermain yang tajam dan kecerdasan taktik di lapangan. Meski masih berusia 17 tahun, ia sudah memperlihatkan kualitas teknik yang matang di lini tengah.
Beberapa pihak membandingkannya dengan Lamine Yamal karena sama-sama muda, berkaki kidal, dan cepat menembus tim utama. Namun, Saviola justru menilai bahwa karakter bermain Mastantuono lebih dekat dengan James Rodríguez.
Menurutnya, Mastantuono lebih menonjolkan kualitas umpan, kontrol bola, serta insting kreatif di area final ketimbang kecepatan dan aksi individu. "Bagi saya, ia sama sekali tidak seperti Lamine Yamal," ucap Saviola pada Marca.
"Namun, ia memang mirip James Rodríguez. Ia pemain yang disukai Real Madrid,” terangnya.
Perjalanan Karier yang Serupa
Javier Saviola memulai kariernya di River Plate sebelum hijrah ke Eropa di usia muda. Ia melihat Mastantuono menapaki jalur serupa dalam waktu yang hampir identik.
Saviola debut di tim utama River saat berusia 16 tahun dan pindah ke Barcelona di umur 19 tahun. Franco Mastantuono juga melakukan lompatan besar di usia yang tak jauh berbeda.
Pengalaman pribadi ini membuat Saviola merasa terhubung dengan apa yang dialami Mastantuono saat ini. "Itu sangat mengingatkan saya pada langkah pertama saya," kata Saviola.
"Saya melakukan debut untuk River Plate saat berusia 16 tahun, dan pada usia 19 tahun saya sudah berada di Barca. Mastantuono kini mengalami hal yang serupa."
Tantangan Mental dalam Transisi ke Eropa
Meski potensi Mastantuono diakui, Saviola menyoroti bahwa tantangan mental adalah faktor penting yang harus dihadapi. Meninggalkan negara asal dan beradaptasi di benua baru bukanlah perkara mudah bagi pemain muda.
Ia menyebut bahwa keluar dari zona nyaman bisa sangat berat secara emosional, terlebih jika tekanan langsung hadir di awal perjalanan. Oleh karena itu, dukungan dan kesiapan mental menjadi kunci kesuksesan.
Saviola menekankan pentingnya proses adaptasi dan kekuatan mental saat bergabung dengan klub besar seperti Real Madrid. "Hal tersulit adalah meninggalkan lingkungan sekitar, keluar dari zona nyaman.”
“Beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan baik dan beradaptasi dengan cepat adalah kuncinya. Jika Anda dapat mengatasi tekanan bermain di River Plate, Anda siap untuk Real Madrid,” klaim Saviola.
(Marca)