Harga Emas Antam Hari Ini 1 Desember 2025 Lebih Mahal Rp 2.000, Simak Daftarnya di Sini

3 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas batangan yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam pada Senin, 1 Desember 2025 kembali menguat. Hal yang sama juga terjadi dengan harga pembelian kembali atau buyback emas Antam.

Pada Senin (1/12/2025), harga emas Antam untuk ukuran 1 gram lebih mahal Rp 2.000 menjadi Rp 2.415.000. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas Antam dibanderol Rp 2.413.000 per gram.

Demikian juga harga buyback emas Antam ikut melesat. Hari ini harga buyback emas Antam bertambah Rp 2.000 menjadi Rp 2.276.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 2.276.000 per gram.

Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas sebelumnya dicetak pada Jumat 17 Oktober 2025, harga jual emas Antam dan harga pembelian kembali emas Antam dipatok Rp 2.485.000 per gram dan harga beli kembali di angka Rp 2.334.000 per gram.

Informasi mengenai harga emas Antam ini bersumber dari situs resmi Logam Mulia, unit bisnis PT Aneka Tambang Tbk. Dengan demikian, data yang disajikan memiliki akurasi dan kredibilitas yang tinggi bagi publik.

Daftar Harga Emas Antam Hari Ini

Berikut daftar harga emas Antam hari ini, Senin (1/12/2025):

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 1.257.500.
  • Harga emas 1 gram: Rp 2.415.000.
  • Harga emas 2 gram: Rp 4.780.000.
  • Harga emas 3 gram: Rp 7.152.000.
  • Harga emas 5 gram: Rp 11.890.000.
  • Harga emas 10 gram: Rp 23.700.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp 59.085.000.
  • Harga emas 50 gram: Rp 118.005.000.
  • Harga emas 100 gram: Rp 235.860.000.
  • Harga emas 250 gram: Rp 589.340.000.
  • Harga emas 500 gram: Rp 1.178.400.000.
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 2.355.600.000.

Prediksi Harga Emas

Sebelumnya, harga emas dunia menutup perdagangan akhir pekan lalu dengan sentimen positif setelah pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve (The Fed) berpotensi menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Pelemahan dolar AS serta turunnya imbal hasil obligasi memberi dorongan tambahan terhadap permintaan emas, terutama dari investor global yang mencari aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi.

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menilai tren harga emas masih menunjukkan penguatan pada pekan ini meskipun volatilitas pasar global tetap perlu diantisipasi. Ia menyebut ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed menjadi faktor utama yang membuat harga emas bergerak naik dalam beberapa sesi terakhir.

“Banyak pelaku pasar memperkirakan The Fed akan segera melonggarkan kebijakan moneternya. Hal ini melemahkan dolar AS dan menurunkan opportunity cost dalam memegang emas,” ujarnya dikutip Senin (1/12/2025).

Secara teknikal, Andy memproyeksikan peluang penguatan lanjutan jika momentum bullish terus bertahan. Harga emas dunia dinilai berpotensi melanjutkan kenaikan menuju level USD 4.381 dalam satu minggu ini. Level tersebut disebut sebagai resistance psikologis yang dapat menjadi penentu arah pasar berikutnya.

Hati-Hati Jika Dolar AS Kembali Menguat

Andy menjelaskan, sentimen positif terhadap emas akan semakin kuat jika didukung data ekonomi AS yang melemah serta pernyataan dovish dari pejabat The Fed. Namun, ia mengingatkan adanya potensi koreksi jika harga emas gagal mempertahankan area support penting.

“Jika harga emas reversal dan menembus key level di USD 3.867, maka ada potensi penurunan lanjutan hingga USD 3.718,” jelasnya.

Kondisi tersebut bisa terjadi apabila dolar AS kembali menguat akibat data ekonomi yang positif, sentimen hawkish baru dari The Fed, atau kenaikan yield obligasi. Meski demikian, saat ini pelemahan dolar dan penurunan yield masih menjadi faktor dominan yang mendukung kenaikan harga emas.

Emas kembali dilirik sebagai instrumen safe haven terutama di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi AS, rentetan data tenaga kerja yang melemah, hingga ketidakpastian geopolitik global yang masih berlanjut.

Menanti Data Penting

Pasar kini memantau serangkaian data penting seperti indeks manufaktur, laporan pekerjaan, hingga pernyataan lanjutan dari pejabat The Fed. Di tengah tekanan inflasi global dan menurunnya kepercayaan terhadap mata uang fiat, emas tetap dipandang sebagai aset lindung nilai yang relevan.

Secara keseluruhan, outlook harga emas hari ini cenderung positif dengan bias bullish selama harga bertahan di atas area support utama. Pergerakan pasar diperkirakan akan mengikuti dinamika kebijakan moneter AS dan perkembangan ekonomi global dalam beberapa pekan ke depan.

Investor diimbau tetap mencermati potensi volatilitas yang meningkat, seiring semakin dekatnya rilis data-data ekonomi penting serta arah kebijakan bank sentral. Dengan kombinasi sentimen moneter longgar dan permintaan safe haven, harga emas diperkirakan tetap stabil dalam tren penguatan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |