Liputan6.com, Jakarta Perak, sebagai salah satu logam mulia yang banyak diminati, terus menarik perhatian investor baik buat tujuan investasi maupun koleksi. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjadi produsen utama perak batangan di Indonesia, menawarkan beragam produk berkualitas tinggi.
Mengikuti harga emas Antam, harga perak Antam juga melesat. Harga perak PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga perak Antam naik Rp 300 pada perdagangan Senin, (1/12/2025).
Harga perak Antam menguat menjadi Rp 35.525 per gram. Harga perak Antam pada perdagangan sebelumnya di posisi 35.225.
Spesifikasi Jenis Perak di Antam
Berikut spesifikasinya:
Perak Batangan 250 gram
Perak batangan (silver bar) 250 gram hadir dalam bentuk minting dengan finishing halus yang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen investasi selain emas.
Berat 250 gram
Kemurnian 99.95%
Tebal 7.3 mm
Dimensi 38 x 86 mm
Harga Rp 9.406.250
Perak Batangan 500 gram
Perak batangan (silver bar) 500 gram hadir dalam bentuk klasik dengan finishing halus yang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen investasi selain emas.
Berat 500 gram
Kemurnian 99.95%
Tebal 8.5 mm
Dimensi 38 x 86 mm
Harga Rp 17.887.500
Perak Butiran Murni 99,95%
Perak butiran (silver granules) dihasilkan melalui proses pemurnian dan granulasi. Terdapat pilihan berat 1 Kilogram, 5 kilogram dan 10 Kilogram dengan kemurnian 99,95% dan ukuran 2 mm - 5 mm.
Harga Perak Pecah Rekor 2025, Analis: Masih Berpotensi Melesat Lagi
Sebelumnya, Perak, yang kerap dijuluki “Devil’s metal” karena volatilitasnya, berhasil mencetak rekor tertinggi pada 2025. Meski pasokannya ketat, para analis menilai harga perak masih berpotensi melanjutkan reli.
Kenaikan harga perak berjalan seiring dengan emas yang juga meroket hingga menembus USD 4.000 per ounce. Pada pertengahan Oktober, harga perak menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD 54,47 per troy ounce, atau naik sekitar 71 persen secara tahunan.
Setelah sempat terkoreksi, harganya kembali menguat di tengah suplai yang semakin menipis.
Head of EMEA ETF Fixed Income & Commodity Product Management Invesco Paul Syms, menjelaskan bahwa kelangkaan membuat beberapa pelaku pasar terpaksa mengirim perak lewat jalur udara.
“Walau kita sempat melihat lonjakan tajam, harga memang turun sedikit. Namun dalam jangka panjang, ada dinamika baru yang bisa membuat harga perak tetap tinggi dan bahkan terus naik,” ujarnya dikutip dari CNBC, Senin (1/12/2025).
Rekor harga Oktober ini menjadi yang ketiga dalam 50 tahun terakhir, setelah 1980 saat keluarga Hunt mencoba menguasai pasar, dan 2011 ketika krisis pagu utang AS mendorong investor beralih ke aset aman seperti emas dan perak.
Syms menambahkan bahwa ukuran pasar perak hanya sepersepuluh dari pasar emas, sehingga tekanan beli bisa dengan cepat memicu lonjakan harga.
Enggan Lepas Cadangan Perak
Berbeda dengan gelombang sebelumnya, reli perak pada 2025 dipicu kombinasi suplai rendah, lonjakan permintaan dari India, kebutuhan industri, hingga kebijakan tarif.
Rasio emas–perak juga melonjak ke rekor baru pada April, menandakan perak sangat undervalued dan berpotensi naik.
Head of Market Analysis EMEA & Asia Stone X Rhona O’Connell, mengatakan banyak pelaku usaha enggan melepas cadangan perak karena khawatir harga impor akan kembali lebih mahal.
Memasuki musim gugur, permintaan perak meningkat, terutama dari India setelah musim panen selesai. Emas dan perak menjadi pilihan investasi utama bagi para petani yang enggan menyimpan uang di bank.
India merupakan konsumen perak terbesar di dunia dengan penggunaan sekitar 4.000 metrik ton per tahun, terutama untuk perhiasan, perkakas, dan ornamen. Lonjakan permintaan juga bertepatan dengan perayaan Diwali, salah satu musim belanja terbesar di negeri tersebut.
Krisis Pasokan Masih Parah
Meski emas masih menjadi primadona, tahun ini perak lebih bersinar di India karena harganya relatif terjangkau. Pada 17 Oktober, harga perak di India mencapai rekor 170.415 rupee per kilogram, atau melonjak 85 persen sejak awal tahun.
Namun 80 persen suplai perak India berasal dari impor. Inggris merupakan pemasok utama, tetapi persediaan di London terus menipis. Data London Bullion Market Association mencatat cadangan perak turun dari 31.023 ton pada 2022 menjadi 22.126 ton pada Maret 2025—level terendah dalam beberapa tahun.
“Yang tidak terlalu terlihat publik adalah kondisi di dalam vault. Stok di London pada dasarnya sudah tidak tersedia lagi,” jelas O’Connell.
Kondisi ketat membuat biaya sewa perak melonjak drastis. Pada satu titik, tarif pinjaman harian mencapai ekuivalen 200 persen per tahun, menciptakan tekanan besar bagi para trader.
Masalah suplai ini diperkirakan berlanjut. Laporan World Silver Survey 2025 dari Silver Institute menunjukkan produksi tambang global terus menurun dalam 10 tahun terakhir, terutama di Amerika Tengah dan Selatan.
O’Connell menegaskan tren defisit perak didorong oleh tiga faktor besar: elektrifikasi kendaraan, kecerdasan buatan (AI), dan permintaan panel surya (photovoltaics).

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431508/original/078657800_1764740450-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4391216/original/067451700_1681227373-makkah-kaaba-hajj-muslims_Haji_Liputan6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432570/original/085082200_1764815688-WhatsApp_Image_2025-12-03_at_22.10.34_9c18a34e.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433577/original/096935400_1764851454-Markplus.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433603/original/005863400_1764852885-Kemendag.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345140/original/000654900_1757507072-me7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2976158/original/070337400_1574578011-Ilustrasi_Aparatur_Sipil_Negara.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432558/original/000298200_1764815008-1000168283.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431781/original/031671200_1764747831-WhatsApp_Image_2025-12-03_at_14.27.18_27285b3b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342869/original/054403100_1757402619-IMG-20250909-WA0009.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425362/original/007919200_1764223394-1000162799.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433536/original/075673200_1764847742-Menteri_Koordinator_Bidang_Perekonomian__Airlangga_Hartarto_ikut_membagikan_bantuan_langsung_tunai_Kesejahteraan_Rakyat__BLT_Kesra_..jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3599992/original/091630200_1634027150-024081800_1633662455-BSU.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433479/original/061414800_1764845075-WhatsApp_Image_2025-12-04_at_15.41.37.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2670622/original/065918900_1547111679-20190110-Rupiah-Tetap-Berada-di-Zona-Hijau-Angga1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2228015/original/024460700_1527246509-20180524-Ekspor-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1420675/original/050202900_1480428315-20161129--Pasar-Keramik-Nasional-Mulai-Meningkat-Jakarta--Angga-Yuniar-02.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2849788/original/071423300_1562754390-20190710-Rupiah-Stagnan-Terhadap-Dolar-AS1.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318315/original/024874100_1755472074-AP25229710562393.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4387954/original/096726800_1681010960-2_AP23098555784404.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2263780/original/020625500_1530268577-Bank-Indonesia9.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355223/original/044899700_1758279020-WhatsApp_Image_2025-09-19_at_17.15.56.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355984/original/085333600_1758401391-christian_pulisic_selebrasi_udinese_ac_milan_andrea_bressanutti_lapresse_ap.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5045495/original/004340000_1733898938-1733894017386_tujuan-dana-pensiun.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5353014/original/059305500_1758164868-1000076312.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4216913/original/034690500_1667792516-Wall-Street-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342889/original/075179100_1757402957-20250908-Pelantikan-Istana_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4513879/original/022701400_1690279822-PGE_-_Foto_PLTP_Area_Kamojang.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4600736/original/085168000_1696563773-20230930BL_BRI_Liga_1_2023-2024_Dewa_United_Vs_Persebaya_Surabaya_Stok_Foto_5.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375572/original/090361500_1538739773-20181005-Emas-Antam-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348714/original/082796600_1757861526-alexis_mac_allister_tekel_burnley_liverpool_ap_jon_super.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3149803/original/032801800_1591853666-20200611-Harga-Emas-Antam-Naik-ANGGA-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5359349/original/060413200_1758638177-1001034400.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5178036/original/036320100_1743268664-WhatsApp_Image_2025-03-29_at_18.44.34.jpeg)