Indonesia Rebut 72 Emas SEA Games 2025, Menpora: Bukti Mental Juang Atlet

5 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Kontingen Indonesia hingga Rabu (17/12/2025) sore WIB masih bertahan di posisi dua klasemen medali SEA Games 2025. Indonesia menunjukkan performa impresif dengan sudah meraih 72 emas, 77 perak, dan 82 perunggu.

Dengan koleksi 72 emas Indonesia makin menjauh dari kejaran Vietnam yang berada di posisi ketiga dengan torehan 56 emas.

Pencapaian ini disebut tak lepas dari motivasi kuat para atlet setelah mendapat pesan langsung dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Erick Thohir. Ia menegaskan para atlet tidak boleh lengah meski target emas harian terus terlampaui dari hari ke hari.

Semangat para duta bangsa di arena olahraga juga semakin berlipat setelah Presiden RI Prabowo Subianto menjanjikan bonus sebesar Rp1 miliar bagi setiap atlet peraih medali emas. Janji tersebut menjadi bentuk apresiasi atas perjuangan para atlet yang menunjukkan karakter patriotik serta fighting spirit tinggi sepanjang kompetisi.

Tekad kuat tersebut terlihat dari mental bertanding para atlet Indonesia yang tak gentar menghadapi lawan, termasuk tuan rumah Thailand. Meski harus berlaga di bawah tekanan suporter lokal dan keunggulan fasilitas tuan rumah, para atlet tetap tampil percaya diri dan fokus pada target meraih medali.

Selama ini, menjadi rahasia umum bahwa status tuan rumah kerap memberikan keuntungan besar dalam perburuan gelar juara umum SEA Games. Dukungan penuh publik, fasilitas pertandingan, serta keunggulan psikologis sering kali membuat negara penyelenggara sulit disaingi.

Sejarah Indonesia di SEA Games 2025

Data statistik turut memperkuat anggapan tersebut. Dari 32 kali penyelenggaraan SEA Games, sebanyak 18 edisi atau lebih dari 50 persen gelar juara umum berhasil diraih tuan rumah. Thailand tercatat sebagai negara tersukses dengan enam kali menjadi juara umum saat menjadi tuan rumah pada 1959, 1967, 1975, 1985, 1995, dan 2007. Indonesia berada di posisi kedua dengan empat kali juara umum ketika menjadi tuan rumah pada 1979, 1987, 1997, dan 2011.

Sementara itu, Myanmar saat masih bernama Burma, Malaysia, Vietnam, dan Filipina masing-masing pernah dua kali merasakan status serupa. Meski catatan sejarah berpihak pada tuan rumah, para atlet Indonesia menolak menyerah pada keadaan.

Halaman berikutnya

Para atlet terus mengerahkan kemampuan terbaik demi memperkecil jarak perolehan emas dengan Thailand. Tak ada rasa rendah diri, melainkan keyakinan bahwa tekad mempersembahkan prestasi terbaik bagi Indonesia menjadi sumber kekuatan utama.

Read Entire Article
Bisnis | Football |