Liputan6.com, Jakarta PSG akhirnya menutup babak panjang di Liga Champions 2024/2025 dengan manis. Setelah bertahun-tahun bermimpi, mengejar, dan terhenti di titik-titik pahit, musim 2024/2025 menjadi momen emas yang akhirnya mereka capai.
PSG menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, dan mereka melakukannya dengan cara yang tak biasa: melalui jalan paling terjal, sebelum menang dengan skor telak 5-0 atas Inter Milan di final.
Musim ini adalah musim pertama UEFA memperkenalkan format league phase di Liga Champions. Dalam sistem ini, 36 tim bermain dalam satu klasemen besar dan hanya 24 yang lolos ke fase gugur, dengan delapan teratas langsung ke 16 besar, sisanya harus melewati play-off.
PSG finis di peringkat ke-15 dari 36. Sebuah posisi yang jauh dari kata aman. Mereka harus melewati fase play-off untuk bisa terus bermimpi. Dari delapan pertandingan, PSG meraih empat kemenangan, satu hasil imbang, dan menelan tiga kekalahan.
Melewati Gerbang Play-off dengan Kejam
Tiga kekalahan itulah yang menimbulkan keraguan. Mereka takluk 0-1 dari Bayern Munchen, 1-2 dari Atletico Madrid, dan dibungkam Arsenal 0-2. Kekalahan dari Arsenal bahkan membuat media Prancis mempertanyakan kapasitas Luis Enrique sebagai pelatih yang bisa memberi mereka mahkota Eropa.
Namun di tengah tekanan dan kritik, Enrique tetap tenang. Ia tahu bahwa musim belum selesai, bahwa trofi tak diberikan di bulan Februari.
PSG berjumpa sesama klub Prancis, Brest, di babak play-off. Hasilnya? Tak ada belas kasihan. PSG menang agregat 10-0—3-0 di laga tandang, dan 7-0 di Parc des Princes. Di sinilah momentum mulai berbalik. PSG menemukan ritme, menemukan wajah terbaik mereka.
Ousmane Dembele tampil sangat bagus pada leg pertama. Dembele mencetak dua gol dan memainkan peran yang penting. Pada leg kedua, di Parc de Princes, PSG tak lagi terbendung.
Final yang Sempurna bagi PSG
PSG kemudian menyingkirkan tim-tim dari Inggris di fase gugur. PSG menyisihkan Liverpool, Aston Villa, dan Arsenal sebelum berhadapan dengan Inter Milan di final yang dimainkan di Allianz Arena.
PSG bermain seolah kerasukan. Mereka membantai Inter dengan skor 5-0, kemenangan terbesar di final Liga Champions sejak era modern. Lima gol, tanpa balas. Laga sepihak di momen sebesar itu hanya bisa terjadi jika satu tim bermain nyaris sempurna.
Luis Enrique tak menahan rasa bangganya dalam wawancara pasca-laga bersama Sky Sports: "Inter adalah tim yang hebat, tetapi kami fantastis dalam menekan. Setiap pemain meningkat musim ini, begitu pula tim," katanya.
Jalan PSG Menuju Gelar Juara Liga Champions
League phase
- PSG 1-0 Girona
- Arsenal 2-0 PSG
- PSG 1-1 PSV Eindhoven
- PSG 1-2 Atletico Madrid
- Bayern Munchen 1-0 PSG
- RB Salzburg 0-3 PSG
- PSG 4-2 Manchester City
- Stuttgart 1-4 PSG
Play-off 16 Besar
- Brest 0-3 PSG
- PSG 7-0 Brest
16 Besar
- PSG 0-1 Liverpool
- Liverpool 0-1 PSG [1-4 pen]
8 Besar
- PSG 3-1 Aston Villa
- Aston Villa 3-2 PSG
Semifinal
- Arsenal 0-1 PSG
- PSG 2-1 Arsenal
Final
- PSG 5-0 Inter Milan