Kereta Petani dan Pedagang Layani 14 Perjalanan Commuter Line Merak Setiap Hari

2 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi mengoperasikan Kereta Petani dan Pedagang pada layanan Commuter Line Merak mulai Senin (1/12/2025). Layanan ini merupakan inovasi KAI Group bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan untuk memperlancar distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal di wilayah Banten.

Seluruh proses desain hingga modifikasi sarana dilakukan Balai Yasa Surabaya Gubeng, mulai dari penataan interior, area bagasi, hingga sistem pendukung perjalanan agar sesuai dengan kebutuhan petani dan pedagang.

Vice President Corporate Communication KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa kehadiran Kereta Petani dan Pedagang mencerminkan kemampuan industri perkeretaapian nasional dalam memberikan layanan yang relevan.

“Kereta ini dirancang oleh tenaga ahli kami di Balai Yasa Surabaya Gubeng. Setiap detail disiapkan agar perjalanan aman, nyaman, dan tetap tertata, sehingga petani dan pedagang dapat memasarkan produk dengan lebih mudah,” ujar Anne dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).

Tarif perjalanan ditetapkan Rp3.000 melalui skema Public Service Obligation (PSO), sama seperti tarif KRL reguler. Menurut Anne, dukungan subsidi DJKA memastikan layanan ini tetap terjangkau dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat yang mengandalkan transportasi berbasis rel.

Kapasitas Kereta Petani 73 Tempat Duduk

Kereta Petani dan Pedagang menyediakan kapasitas 73 tempat duduk serta area bagasi yang dirancang khusus untuk kebutuhan pengangkutan barang. Layanan ini dirangkaikan pada 14 perjalanan Commuter Line Merak setiap hari, terdiri dari 7 perjalanan Merak–Rangkasbitung dan 7 perjalanan Rangkasbitung–Merak. Seluruh perjalanan tersebut berhenti di 11 stasiun, mulai dari Rangkasbitung hingga Merak.

Pengguna dapat membawa maksimal dua koli barang berukuran 100 cm x 40 cm x 30 cm. Untuk mengakses layanan ini, pelanggan wajib melakukan registrasi Kartu Petani dan Pedagang di loket stasiun wilayah Commuter Line Merak. Pemegang kartu dapat membeli tiket mulai H-7 dan melakukan boarding hingga dua jam sebelum jadwal keberangkatan. Pengguna tanpa kartu tetap diperbolehkan membeli tiket pada hari keberangkatan jika kuota masih tersedia.

Sarana kereta juga telah melalui uji teknis, sertifikasi, pemasangan signage keselamatan, serta penyesuaian akses naik-turun di sejumlah stasiun.

Jumlah Penumpang

Pada hari pertama operasional, sebanyak 12.391 pengguna memanfaatkan layanan Commuter Line Merak, termasuk 95 pengguna Kereta Petani dan Pedagang. Barang bawaan didominasi hasil pertanian, olahan makanan, dan kerajinan yang dipasarkan di wilayah Serang, Cilegon, hingga Merak.

Anne menambahkan bahwa desain yang dikerjakan Balai Yasa Surabaya Gubeng memastikan sarana tetap kuat secara teknis namun fungsional untuk membawa produk pertanian dan barang dagangan tanpa mengganggu alur penumpang umum.

Layanan ini menjadi solusi bagi petani dan pedagang kecil yang selama ini bergantung pada transportasi publik untuk mengirim barang ke pasar.

“Layanan ini membantu kelancaran aktivitas perdagangan harian masyarakat, khususnya petani dan pedagang kecil yang mengandalkan transportasi berbasis rel. KAI akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah untuk menghadirkan layanan yang memberi manfaat sosial dan ekonomi,” tutup Anne.

Read Entire Article
Bisnis | Football |