Liputan6.com, Jakarta Sepakbola Inggris dulu selalu punya satu benang merah: Kebanggaan pada pemain lokal. Dari sorakan “he’s one of our own” di tribun hingga kisah sukses akademi, pemain lokal dianggap simbol identitas klub. Namun, pemandangan itu kini semakin jarang terlihat di Premier League.
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah pemain lokal di liga teratas Inggris kian merosot drastis. Jika pada pertengahan 1990-an setiap klub rata-rata punya lebih dari enam pemain lokal, kini angkanya hanya tinggal 2,7 per tim. Beberapa klub bahkan tidak memiliki satupun wakil dari daerah mereka sendiri.
Fenomena ini dipicu banyak faktor, mulai dari regulasi Bosman, aturan profit and sustainability (PSR), hingga strategi akademi klub yang semakin global. Semua membuat kesempatan pemain lokal untuk bertahan di tim utama kian menyempit.
Pertanyaannya, apakah Premier League sedang kehilangan identitas lokalnya? Atau sepakbola modern memang sudah tidak lagi memberi ruang pada faktor kebanggaan komunitas?
Pemain Lokal yang Kian Menghilang
Jurgen Klopp pernah menyebut ingin meraih trofi bersama “tim penuh Scousers”, sementara Eddie Howe menilai Geordies di timnya membawa sesuatu yang spesial. Namun, narasi romantis semacam itu semakin sulit diwujudkan.
Pada derby Manchester akhir pekan ini, City masih bisa menurunkan Phil Foden, Nico O’Reilly, atau Rico Lewis. Sebaliknya, United kemungkinan besar tak punya satupun pemain Mancunian di starting XI.
Contoh lain lebih ekstrem lagi. Aston Villa, Leeds United, Wolves, dan Burnley kini tidak memiliki satupun pemain lokal di tim utama mereka. Villa bahkan harus melepas Jacob Ramsey ke Newcastle karena tuntutan PSR, sementara Leeds kehilangan Archie Gray yang dijual ke Tottenham. Situasi serupa terjadi di klub-klub tradisional lain yang dulunya selalu punya ikon lokal.
Jika dibandingkan dengan tiga dekade lalu, jurangnya begitu lebar. Musim 1995-96, rata-rata tiap klub punya 6,5 pemain lokal. Wimbledon bahkan memiliki 16 pemain asal London dalam skuadnya. Kini, angka itu terjun bebas jadi hanya 2,7 pemain per tim.
Bosman, PSR, dan Efeknya pada Identitas Klub
Turunnya jumlah pemain lokal tak lepas dari putusan Bosman tahun 1995. Regulasi itu menghapus batas kuota pemain Eropa, membuka pintu lebar-lebar untuk impor talenta asing. Momentum ini bertepatan dengan masuknya dana besar dari hak siar televisi, membuat klub semakin agresif membeli pemain dari luar.
UEFA sempat mencoba menahan laju dengan aturan homegrown pada 2006, yang kemudian diikuti Premier League pada 2010. Namun, aturan ini hanya mengatur jumlah pemain yang dididik di akademi domestik, bukan pemain asli daerah. Akibatnya, klub tetap bisa mematuhi regulasi tanpa harus mempertahankan pemain lokal.
Dalam beberapa musim terakhir, tekanan PSR menambah rumit situasi. Pemain lokal yang datang dari akademi tidak membutuhkan biaya transfer, sehingga penjualannya bisa dicatat sebagai “laba bersih”. Inilah yang membuat Conor Gallagher, Elliot Anderson, hingga Jacob Ramsey harus rela meninggalkan klub masa kecil mereka demi neraca keuangan.
Akademi Global, Tantangan untuk Pemain Lokal
Selain faktor ekonomi, strategi perekrutan akademi turut mengikis ruang bagi pemain lokal. Klub-klub besar kini lebih agresif mencari bakat remaja dari luar kota, bahkan luar negeri. Liverpool, Chelsea, dan Manchester United belakangan gencar merekrut talenta muda yang awalnya dibina klub lain.
Kasus Chelsea cukup mencolok. Mereka kehilangan Rio Ngumoha ke Liverpool, sementara Manchester City membalas dengan membajak Ryan Macedo dari akademi Cobham. Bahkan Newcastle kini punya daftar panjang remaja yang direkrut dari berbagai klub, mulai dari Trevan Sanusi (Birmingham), Alfie Harrison (Manchester City), hingga Aaron Epia (Everton).
Strategi ini memang menjanjikan lebih banyak prospek akademi berkualitas. Tapi konsekuensinya jelas: semakin sedikit pemain lokal yang bisa menembus skuad utama. Untuk bertahan di Newcastle, misalnya, seorang pemain muda tak cukup jadi yang terbaik di tim junior lokal, ia harus mampu bersaing dengan talenta terbaik se-Inggris, bahkan Eropa.
Antara Kebanggaan dan Kebutuhan Hasil
Penurunan jumlah pemain lokal bukan hanya soal statistik, tapi juga perasaan. Survei English Football League menunjukkan 89 persen fans percaya klub penting bagi kehidupan sosial kota. Dan 78 persen menganggap pemain lokal adalah representasi paling nyata dari identitas itu.
Hasil riset Sheffield Hallam University tahun lalu bahkan mempertegas hal ini. Pernyataan yang paling banyak disetujui fans adalah kebanggaan ketika pemain lokal akademi menembus tim utama, dengan skor 4,74 dari 5. Angka ini lebih tinggi dibanding rasa bangga pada pemain akademi non-lokal.
Namun, realitas sepakbola modern membuat prioritas bergeser. Sporting director dan pelatih lebih memilih hasil instan ketimbang mempertahankan kebanggaan lokal.
Akibatnya, identitas komunitas yang dulu menjadi kekuatan klub kian tergerus. Dan ketika Premier League makin global, pertanyaan terbesar pun muncul: apakah sesuatu yang berharga sedang hilang dari wajah asli sepakbola Inggris?

                        1 month ago
                                19
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370974/original/029327900_1759606100-moises_caicedo_chelsea.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5248243/original/039438000_1749568234-Malaysia-Vietnam.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4927777/original/029331900_1724641092-AP24238624804819.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333598/original/063863100_1756670267-genoa_vs_juventus_l_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4923566/original/042190700_1724165573-AP24229751655149.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333039/original/096325000_1756564036-Ruben-Amorim.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4946604/original/070508100_1726632536-AP24261760234199.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5326167/original/046909200_1756091147-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5180773/original/035561700_1743835112-Timnas_Indonesia_U-17_vs_Korea_Selatan-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392762/original/083250800_1761522073-el-clasico-real-madrid-vs-barcelona.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4205411/original/010465700_1666852674-000_32H823R.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5353834/original/042959200_1758182561-000_74VV9KA.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4569260/original/086900400_1694236778-9_AP23252102138415.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236104/original/082605800_1748488287-AP25148741855741.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5026272/original/013906000_1732756655-AP24332771001009.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402150/original/047895400_1762239375-Villarreal_s_Santiago_Mourino__left__challenges_for_the_ball_with_Manchester_City_s_Tijjani_Reijnders.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401586/original/070760600_1762217869-AP25295500999307.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402148/original/081136900_1762239187-Inter_Milan_s_Ange-Yoan_Bonny__center__falls_as_he_fights_for_the_ball_with_Union_SG_s_Kevin_Mac_Allister.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5217882/original/093955800_1747118236-Piala_Dunia_U-17_-_Ilustrasi_Logo_Piala_Dunia_U-17_Qatar_2025_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402141/original/015232500_1762238822-Chelsea_s_Andrey_Santos_fouls_Ajax_s_Ko_Itakura.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266271/original/002235600_1750994432-1000061285__1_.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5045495/original/004340000_1733898938-1733894017386_tujuan-dana-pensiun.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4723185/original/051536300_1705921815-fotor-ai-2024012218929.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355984/original/085333600_1758401391-christian_pulisic_selebrasi_udinese_ac_milan_andrea_bressanutti_lapresse_ap.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5232390/original/034167600_1748234802-IMG-20250526-WA0002.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4216913/original/034690500_1667792516-Wall-Street-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4513879/original/022701400_1690279822-PGE_-_Foto_PLTP_Area_Kamojang.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5178036/original/036320100_1743268664-WhatsApp_Image_2025-03-29_at_18.44.34.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5250247/original/016052000_1749712889-02d64249-8fe2-4e94-bf07-97734616ac64.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355976/original/006585500_1758392687-bruno_fernandes_casemiro_selebrasi_MU_chelsea_ap_dave_thompson.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4600736/original/085168000_1696563773-20230930BL_BRI_Liga_1_2023-2024_Dewa_United_Vs_Persebaya_Surabaya_Stok_Foto_5.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5263416/original/076745300_1750821845-donald_trump4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280743/original/071760900_1752255384-Screenshot__165_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352822/original/000207200_1758122294-RachelFebi9_R32_ChinaMasters2025_PBSI_20250917.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352833/original/036691400_1758124598-WhatsApp_Image_2025-09-17_at_21.56.47.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318315/original/024874100_1755472074-AP25229710562393.jpg)
