Liputan6.com, Jakarta Liga Champions adalah panggung terbesar bagi pelatih sepak bola untuk menorehkan sejarah dan mengukir prestasi gemilang di level klub. Hanya segelintir nama yang mampu mengangkat trofi bergengsi ini lebih dari sekali.
Luis Enrique baru saja menambahkan namanya ke daftar eksklusif pelatih yang sukses mengangkat trofi dengan dua klub berbeda.
Meski begitu, rekor tertinggi masih dipegang oleh Carlo Ancelotti, yang telah lima kali membawa timnya menjadi juara. Cerita para pelatih ini bukan hanya tentang keberuntungan, tapi juga dedikasi dan kecerdasan dalam membaca permainan di tingkat tertinggi Eropa.
Legenda Pelatih dengan Gelar Ganda
Luis Enrique menjadi pelatih ketujuh yang sukses memenangkan Liga Champions dengan dua klub berbeda. Setelah membawa Barcelona juara pada 2015, dia mengulang prestasi tersebut bersama Paris Saint-Germain (PSG) pada 2025. Keberhasilan ini membuatnya sejajar dengan nama-nama besar seperti Jose Mourinho dan Josep Guardiola.
Daftar pelatih yang meraih gelar juara dengan dua klub memang sangat terbatas. Selain Enrique, ada juga Carlo Ancelotti, Ernst Happel, Jupp Heynckes, Ottmar Hitzfeld, dan Guardiola. Mereka membuktikan kemampuan luar biasa dalam mengelola tim berbeda di kompetisi paling bergengsi di klub Eropa.
Ini bukan hanya soal taktik, tapi juga kemampuan membangun mental juara dan adaptasi di berbagai lingkungan klub. Nama-nama ini menjadi panutan bagi pelatih muda yang bermimpi mengukir prestasi di kancah internasional.
Carlo Ancelotti: Raja Liga Champions
Carlo Ancelotti adalah pelatih tersukses dalam sejarah Liga Champions dengan lima gelar juara. Dia memenangkan trofi tersebut dua kali bersama AC Milan dan tiga kali bersama Real Madrid. Ancelotti juga satu-satunya pelatih yang berhasil membawa tim ke lima final berbeda.
Keberhasilannya tak lepas dari pengalaman sebagai pemain yang pernah merasakan gelar juara, serta kecerdasan taktiknya sebagai pelatih. Ancelotti terkenal dengan kemampuannya meredam tekanan besar dan memanfaatkan potensi pemain secara maksimal.
Selain catatan gelar juara, Ancelotti juga dikenal sebagai sosok pelatih yang tenang dan karismatik. Dia mampu menjaga keharmonisan dalam ruang ganti, kunci penting untuk menjuarai kompetisi yang sangat kompetitif seperti Liga Champions.
Pelatih Lain yang Mengukir Sejarah
Selain Ancelotti dan Enrique, ada pula Bob Paisley yang meraih tiga gelar bersama Liverpool pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Zinedine Zidane mencatat sejarah unik dengan tiga gelar berturut-turut bersama Real Madrid, pencapaian yang belum pernah ada sebelumnya.
Guardiola juga mengibarkan namanya setelah berhasil membawa Barcelona dan Manchester City juara, menunjukkan bahwa gaya sepak bola yang atraktif juga bisa membawa hasil di level tertinggi. Keberhasilan Guardiola di dua klub berbeda menegaskan kualitasnya sebagai pelatih top dunia.
Daftar pelatih yang berhasil meraih gelar juara lebih dari sekali memang tidak banyak, tapi nama-nama ini menjadi inspirasi bagaimana sebuah visi dan kerja keras bisa menghasilkan prestasi luar biasa di Liga Champions.
Mereka yang Menjadi Juara sebagai Pemain dan Pelatih
Fenomena unik juga muncul dari pelatih yang pernah menjuarai Liga Champions sebagai pemain dan kemudian sebagai pelatih. Ancelotti, Guardiola, dan Zidane adalah contoh pelatih yang melalui perjalanan lengkap ini.
Mereka memahami betul tekanan dan atmosfer kompetisi dari sudut pandang pemain, sehingga mampu menerjemahkan pengalaman tersebut ke dalam gaya kepelatihan yang sukses. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri yang jarang dimiliki oleh pelatih lain.
Selain mereka, ada juga Johan Cruyff dan Miguel Munoz yang menunjukkan bahwa pengalaman sebagai pemain top bisa menjadi modal kuat untuk karier kepelatihan yang cemerlang.
Statistik Pelatih Juara Liga Champions
Gelar terbanyak:
- Carlo Ancelotti - AC Milan 2003, 2007; Real Madrid 2014, 2022, 2024
- Bob Paisley - Liverpool 1977, 1978, 1981
- Zinedine Zidane - Real Madrid 2016, 2017, 2018
- Josep Guardiola - Barcelona 2009, 2011; Manchester City 2023
Dua gelar:
- Jose Villalonga - Real Madrid 1956, 1957
- Luis Carniglia - Real Madrid 1958, 1959
- Bela Guttmann - Benfica 1961, 1962
- Helenio Herrera - Inter 1964, 1965
- Miguel Munoz - Real Madrid 1960, 1966
- Nereo Rocco - AC Milan 1963, 1969
- Stefan Kovacs - Ajax 1972, 1973
- Dettmar Cramer - Bayern 1975, 1976
- Brian Clough - Nottingham Forest 1979, 1980
- Ernst Happel - Feyenoord 1970, Hamburg 1983
- Arrigo Sacchi - AC Milan 1989, 1990
- Ottmar Hitzfeld - Dortmund 1997, Bayern 2001
- Vicente del Bosque - Real Madrid 2000, 2002
- Sir Alex Ferguson - Manchester United 1999, 2008
- Jose Mourinho - Porto 2004, Inter 2010
- Jupp Heynckes - Real Madrid 1998, Bayern 2013
- Luis Enrique - Barcelona 2015, PSG 2025
Juara dengan lebih dari satu tim:
- 2 - Carlo Ancelotti (AC Milan 2003, 2007; Real Madrid 2014, 2022, 2024)
- 2 - Ernst Happel (Feyenoord 1970, Hamburg 1983)
- 2 - Jupp Heynckes (Real Madrid 1998, Bayern 2013)
- 2 - Ottmar Hitzfeld (Dortmund 1997, Bayern 2001)
- 2 - Jose Mourinho (Porto 2004, Inter 2010)
- 2 - Josep Guardiola (Barcelona 2009, 2011; Manchester City 2023)
- 2 - Luis Enrique (Barcelona 2015; PSG 2025)
Menjadi pelatih juara Liga Champions bukan hanya tentang taktik di lapangan, tapi juga soal kepemimpinan, psikologi pemain, dan keberanian mengambil keputusan penting. Nama-nama seperti Ancelotti, Enrique, dan Guardiola membuktikan bahwa perjalanan menjadi legenda tak pernah instan.