Madrid vs Sevilla: Pelatih Lawan Waspadai Ancaman 3 Pemain Terbaik Dunia

Liputan6.com, Jakarta - Laga Madrid vs Sevilla akan menjadi salah satu sajian utama Liga Spanyol 2025/2026 pada pekan ke-17. Duel ini berlangsung di Santiago Bernabeu, Minggu, 21 Desember 2025, pukul 03.00 WIB.

Di laga Madrid vs Sevilla, ada kepentingan besar bagi tuan rumah yang ingin memangkas jarak di papan atas. Real Madrid masih mengejar konsistensi performa setelah melewati periode yang tidak sepenuhnya meyakinkan.

Tekanan juga mengiringi laga ini karena menjadi pertandingan terakhir Real Madrid pada 2025. Sevilla datang tanpa beban berlebihan, tetapi dengan kewaspadaan penuh terhadap kualitas individu lawan.

Real Madrid meraih dua kemenangan beruntun atas Alaves dan Talavera. Akan tetapi, performa mereka dalam satu bulan terakhir belum mencapai level terbaik.

Situasi tersebut membuat perhatian tertuju pada pelatih Xabi Alonso. Namun, Sevilla memilih fokus pada persiapan sendiri tanpa meremehkan kekuatan Madrid.

Pelatih Sevilla, Matias Almeyda, mengakui ancaman besar yang dimiliki tuan rumah. Ia menilai Real Madrid memiliki kualitas individu yang sulit dihentikan dalam situasi apa pun.

“Real Madrid memiliki tiga pemain terbaik di dunia saat ini, menurut saya: Vinicius, Mbappe, dan Bellingham. Saya tidak tahu bagaimana cara menghentikan mereka,” kata Almeyda.

Ia memahami bahwa pendekatan taktis saja tidak selalu cukup menghadapi pemain kreatif. “Kami akan mencoba membendung mereka, karena mereka pemain spesial dengan kreativitas dan seni bermain,” ujarnya.

“Sebanyak apa pun Anda mempelajari mereka, mereka selalu menemukan sesuatu yang baru,” lanjut Almeyda. Pernyataan ini menggambarkan rasa hormat sekaligus kehati-hatian Sevilla.

Kylian Mbappe hanya terpaut dua gol dari rekor Cristiano Ronaldo sebagai pencetak gol terbanyak Real Madrid dalam satu tahun kalender. Almeyda berharap momen itu tidak terjadi saat Madrid vs Sevilla.

“Saya berharap Mbappe tidak memecahkan rekor itu saat melawan kami,” ucapnya. Harapan tersebut muncul dari kesadaran akan dampak psikologis rekor dalam sebuah pertandingan besar.

Almeyda juga memberikan pembelaan kepada Xabi Alonso yang dinilai menerima tekanan berlebihan. Ia memandang posisi Real Madrid di klasemen tidak pantas memunculkan penilaian ekstrem.

“Bagaimana saya bisa membicarakan situasi Real Madrid ketika mereka berada di posisi kedua,” ujar Almeyda. “Terkadang semuanya terasa sangat tidak adil,” tambahnya.

Ia menegaskan solidaritas antarpelatih dalam menghadapi tekanan pekerjaan. “Saya akan selalu membela rekan sejawat, karena saya tahu apa yang kami derita dan hadapi,” katanya.

“Xabi adalah orang yang adil, ia telah banyak memberi untuk Real Madrid, dan ia pantas mendapatkan rasa hormat saya,” lanjut Almeyda. Sikap ini memperlihatkan penghargaan profesional di tengah persaingan.

Sevilla sebelumnya menang 4-1 atas Barcelona pada Oktober lalu. Namun, Almeyda menegaskan pendekatan itu tidak otomatis diterapkan dalam laga Madrid vs Sevilla.

“Barcelona dan Real Madrid bermain dengan cara berbeda,” ujarnya. “Kami akan melihat bagaimana menghentikan para pemain fantastis yang dimiliki Madrid,” tutup Almeyda.

Sumber: AS, Madrid Universal

Gia Yuda PradanaTim Redaksi