Menanti Solusi untuk Lini Depan Timnas Indonesia

7 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Lini depan Timnas Indonesia tengah menghadapi ujian berat jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Cedera yang menimpa Ole Romeny menjadi titik awal dari masalah serius ini.

Pemain yang membela Oxford United itu mengalami cedera engkel parah saat tampil di Piala Presiden 2025. Akibat insiden tersebut, keikutsertaannya melawan Arab Saudi dan Irak pada Oktober mendatang masih tanda tanya.

Meskipun telah menjalani operasi, belum ada kepastian soal kesembuhan penuh sebelum pertandingan. Situasi ini memaksa Patrick Kluivert memutar otak untuk menambal lubang besar di sektor penyerang.

Maksimalkan Stok Striker yang Ada

Nama-nama seperti Rafael Struick dan Jens Raven mulai dipertimbangkan sebagai pengganti Romeny. Beberapa striker lokal seperti Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, dan Hokky Caraka pun masuk radar.

Namun, belum ada satu pun dari mereka yang menunjukkan performa meyakinkan secara konsisten di level tertinggi. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan efektivitas lini depan Garuda di laga krusial nanti.

"Kalau boleh menyebut, situasi lini depan Timnas Indonesia saat ini SOS, alias kritis. Patrick Kluivert dituntut harus bisa memaksimalkan striker yang ada, apakah itu pemain lokal atau naturalisasi," kata Singgih Pitono, dikutip dari Bola.com.

Peluang dan Tantangan untuk Nama Baru

Jens Raven dianggap sebagai opsi menarik meski belum teruji. Struick dianggap lebih siap, sementara Sananta dan Drajad dinilai bisa membantu dalam skema tertentu.

Singgih Pitono mengamati bahwa Raven masih butuh waktu untuk berkembang bersama klubnya. Menurutnya, pembinaan di level klub bisa sangat menentukan kesiapan striker muda seperti Raven.

"Rafael Struick bisa dicoba. Jens Raven juga bisa, termasuk Dimas Drajad dan Ramadhan Sananta, tapi menurut saya, Jens Raven belum waktunya. Patrick Kluivert masih punya waktu untuk menempa mereka dengan bantuan pelatih di Dewa United dan Bali United," ujarnya.

Asa dari Naturaliasi dan Mental Juang

Selain memanfaatkan stok yang ada, PSSI juga tengah mencari solusi jangka pendek melalui naturalisasi. Dua nama diaspora sedang dalam proses, sesuai pernyataan Erick Thohir.

Langkah itu diharapkan mampu menambal krisis di lini serang dalam waktu cepat. Namun, adaptasi tetap menjadi tantangan utama jika nama baru datang mendekati jadwal pertandingan.

"Kata Ketum PSSI, Erick Thohir, sedang mengurus dua penyerang diaspora. Ya, semoga bisa cepat terwujud dan pemain baru nanti jadi solusi krisis ini," pungkas Singgih Pitono.

Optimisme Tetap Dijaga

Meski dilanda masalah di lini depan, Timnas Indonesia tetap menyimpan harapan untuk tampil maksimal. Pengalaman menghadapi Arab Saudi dan Irak menjadi modal penting.

Skuad asuhan Patrick Kluivert dinilai cukup solid di sektor lain dan punya mental bertarung yang kuat. Fokus kini ada pada bagaimana mengoptimalkan peluang yang tersedia di lini depan.

"Saya sangat yakin Timnas Indonesia bisa meladeni mereka. Situasi fifty-fifty. Siapa paling siap akan lolos ke Piala Dunia 2026," tutur Singgih Pitono dengan penuh keyakinan.

Sumber: Bola.com

Read Entire Article
Bisnis | Football |