Liputan6.com, Jakarta Juventus resmi menunjuk Damien Comolli sebagai General Manager (GM) baru mereka, menggantikan peran strategis dalam struktur manajemen klub. Sosok asal Prancis ini bukan nama sembarangan dalam dunia sepak bola Eropa. Pengalamannya berkelana di klub-klub besar membuat penunjukan ini terasa penuh pertimbangan.
Comolli sebelumnya menjabat sebagai Presiden Toulouse dan sukses membawa klub tersebut menjuarai Coupe de France 2023. Namun, perjalanannya menuju Juventus bukan hanya soal prestasi terbaru itu saja. Dia punya rekam jejak panjang yang menggabungkan kerja lapangan, kecermatan analisis, hingga keberanian ambil risiko.
Dengan latar belakang sebagai pelatih dan pemandu bakat, Comolli telah menjejakkan kaki di berbagai posisi penting sejak akhir 1990-an. Juventus tentu berharap kehadirannya bisa membawa pendekatan baru, terutama dalam pembangunan tim jangka panjang.
Jejak Panjang Comolli di Dunia Sepak Bola Inggris
Karier Comolli bermula dari akademi AS Monaco, tempat dia bermain dan kemudian melatih tim U-16. Namun, langkah besarnya dimulai ketika dia bergabung dengan staf kepelatihan Arsene Wenger dan kemudian ikut sang mentor ke Arsenal. Di London Utara, dia menjadi pemandu bakat Eropa selama tujuh tahun.
Saat bekerja untuk Arsenal, Comolli membantu klub membangun skuad yang dominan di awal 2000-an. Salah satu pencapaiannya adalah mendatangkan pemain seperti Kolo Toure, Emmanuel Eboue, hingga Gael Clichy. Nama-nama ini kemudian menjadi bagian dari proyek ambisius Arsenal, termasuk dalam era 'Invincibles' 2003–04.
Kesuksesannya di Arsenal membuka pintu ke Tottenham, di mana dia menjadi direktur olahraga dan berjasa mendatangkan Luka Modric. Tak berhenti di sana, Comolli juga merekrut Dimitar Berbatov dan beberapa pemain muda berbakat lainnya ke Premier League.
Liverpool dan Pintu Menuju Dunia Manajemen
Tahun 2010, Comolli bergabung dengan Liverpool sebagai direktur strategi sepak bola. Salah satu momen paling mencolok dalam masa tugasnya adalah aktivitas transfer pada Januari 2011. Di hari terakhir bursa, Liverpool mendatangkan Luis Suarez dan Andy Carroll — langkah besar yang mengubah arah klub.
Meski tak semua keputusannya berjalan mulus, Comolli dikenal punya visi jangka panjang dan berani mengambil risiko. Dia mengedepankan pendekatan berbasis data dan scouting mendalam, jauh sebelum tren ini menjadi mainstream di Eropa.
Namun, setelah masa singkatnya di Anfield, Comolli menghilang dari radar. Dia sempat bekerja singkat untuk Galatasaray sebelum benar-benar kembali ke dunia sepak bola bersama Toulouse beberapa tahun kemudian.
Toulouse, Billy Beane, dan Koneksi ke RedBird
Kembalinya Comolli ke radar Eropa dimulai saat dia direkrut Toulouse sebagai direktur olahraga, lalu diangkat menjadi Presiden klub. Dia membantu klub promosi dari Ligue 2 dan bahkan membawa mereka menjuarai Coupe de France — prestasi yang mengantar mereka ke Liga Europa.
Di balik penunjukannya di Toulouse, ada sosok Billy Beane, otak di balik filosofi Moneyball. Beane merekomendasikan Comolli ke pemilik Toulouse, RedBird Capital, yang juga memiliki saham di AC Milan. Ini menunjukkan kepercayaan investor besar terhadap keahlian Comolli dalam membangun struktur klub yang efisien dan modern.
Meski sempat dikaitkan dengan Milan tahun lalu, Comolli justru memilih Juventus sebagai petualangan barunya. Dengan status sebagai General Manager, dia akan menjadi figur kunci dalam arah baru Bianconeri — di luar bayang-bayang skandal dan tekanan untuk kembali ke puncak Eropa.
Apa yang Bisa Diharapkan dari Comolli di Juventus?
Penunjukan Comolli menandakan perubahan pendekatan Juventus dalam membangun klub. Mereka butuh figur dengan pengalaman dan wawasan modern, serta koneksi luas di Eropa. Comolli memenuhi semua kriteria itu, bahkan lebih. Sebab, dia dikenal punya kemampuan menyeimbangkan antara filosofi bermain dan perencanaan keuangan.
Kehadirannya bisa menjadi angin segar bagi Juventus, yang selama ini lebih mengandalkan figur lokal dalam manajemen klub. Dengan latar belakang lintas negara dan lintas peran, Comolli diharapkan membawa perspektif berbeda — baik dalam merekrut pemain maupun membentuk tim jangka panjang.
Kini, pekerjaan rumahnya di Turin sudah menanti. Dari bursa transfer musim panas hingga stabilitas internal klub, semua akan bergantung pada bagaimana Comolli menjalankan tugas barunya. Yang jelas, Juventus sudah memilih seseorang dengan rekam jejak kuat dan wawasan luas untuk memulai babak baru.