Liputan6.com, Jakarta Setelah musim 2024/25 yang berakhir pahit, Inter Milan bersiap membuka lembaran baru di Piala Dunia Antarklub 2025. Pada matchday pertama Grup E, Nerazzurri akan menghadapi wakil Meksiko, Monterrey, di Rose Bowl, Pasadena. Laga ini dijadwalkan kick-off Rabu, 18 Juni 2025 pukul 08.00 WIB.
Turnamen edisi terbaru ini mempertemukan Inter dengan lawan-lawan dari berbagai benua, termasuk River Plate dan Urawa Red Diamonds. Grup E menjadi salah satu grup paling sengit dan Inter tak bisa menganggap enteng laga perdana mereka. Kemenangan atas Monterrey menjadi langkah krusial untuk menjaga peluang lolos ke fase gugur.
Di tengah tekanan dan ekspektasi tinggi, Inter memulai turnamen dengan semangat baru di bawah arahan pelatih anyar, Cristian Chivu. Mantan bek Inter ini ditunjuk usai kepergian Simone Inzaghi ke Arab Saudi menyusul kekalahan telak 0-5 dari PSG dan kegagalan mempertahankan gelar Serie A.
Inter Bawa Luka, Chivu Bawa Harapan
Inter Milan lolos ke turnamen ini berkat performa konsisten dalam empat musim terakhir di Liga Champions, termasuk final 2023 melawan Manchester City. Prestasi itulah yang memberi mereka tiket ke Piala Dunia Antarklub sebagai salah satu wakil UEFA. Kini, Inter datang ke Amerika Serikat dengan misi menebus kegagalan.
Cristian Chivu, meski terbilang belum berpengalaman di level tertinggi, mendapat kepercayaan besar. Rekam jejaknya bersama tim primavera dan Parma menunjukkan potensi besar sebagai pelatih muda. Kepercayaan ini disertai harapan besar untuk membawa Inter melangkah jauh.
Di fase grup, Inter akan menghadapi Monterrey terlebih dahulu, disusul duel melawan Urawa Red Diamonds dan River Plate. Jika ingin menghindari skenario buruk seperti tersingkir lebih awal, tiga poin pertama harus diamankan di Pasadena.
Monterrey Bukan Lawan yang Mudah
Meski ini akan menjadi pertemuan resmi pertama, Inter dan Monterrey pernah bertemu dalam laga uji coba pada 1994. Ketika itu, Inter menang di ajang Tecate Cup di Meksiko. Namun, kali ini, Los Rayados datang sebagai penantang serius dengan skuad bertabur bintang.
Monterrey tampil sebagai juara Liga Champions CONCACAF 2021 dan merupakan salah satu tim paling konsisten dari Meksiko. Mereka memiliki pengalaman di ajang ini, dua kali finis di peringkat ketiga, namun kali ini mereka mengincar lebih dari sekadar kejutan. Ambisi itu diperkuat oleh perekrutan pelatih baru, Domenec Torrent.
Torrent—eks asisten Pep Guardiola—akan mengandalkan kombinasi pemain muda dan bintang senior. Nama-nama seperti Sergio Canales, Sergio Ramos, hingga German Berterame memberi kualitas dan pengalaman yang bisa jadi penentu di turnamen seperti ini.
Inter Tambal Skuad, Monterrey Andalkan Latin Power
Inter datang ke turnamen ini dengan sejumlah masalah di lini depan. Tiga penyerang pelapis mereka absen: Joaquin Correa dan Marko Arnautovic sudah hengkang, sementara Mehdi Taremi gagal bergabung karena situasi geopolitik di Iran. Absennya Taremi menjadi pukulan besar bagi kedalaman lini serang Inter.
Beberapa pemain utama pun diragukan tampil, seperti Piotr Zielinski, Hakan Calhanoglu, dan Denzel Dumfries. Namun, ini membuka peluang bagi wajah-wajah baru seperti Luis Henrique dan Petar Sucic, serta duo muda Esposito bersaudara. Di lini depan, Marcus Thuram dan Lautaro Martinez tetap jadi andalan utama.
Sebaliknya, Monterrey punya skuad lengkap yang sarat pengalaman. German Berterame, striker Argentina yang kini membela timnas Meksiko, akan jadi ancaman utama. Di belakangnya, ada Canales dan Jesus Corona yang akan mengatur ritme serangan dari lini kedua.
Aura Bintang dan Sejarah Besar
Sergio Ramos menjadi ikon tersendiri dalam skuad Monterrey. Bek legendaris Spanyol itu telah meraih empat trofi Piala Dunia Antarklub sepanjang kariernya. Meski sudah berusia 39 tahun dan baru pulih dari cedera, Ramos tetap menjadi pilar penting bagi lini belakang Monterrey.
Kehadiran pemain berkelas seperti Oliver Torres dan Lucas Ocampos menambah kekuatan Los Rayados. Mereka bukan hanya datang sebagai pelengkap, tapi sebagai pesaing serius dalam format turnamen yang semakin kompetitif. Monterrey juga punya kedalaman skuad dengan kualitas dari Liga MX dan La Liga.
Sementara itu, Inter membawa sejarah sebagai juara Intercontinental Cup dua kali di era 1960-an dan finalis Liga Champions beberapa musim terakhir. Turnamen ini adalah panggung untuk menghidupkan kembali identitas besar mereka di kancah dunia.