Liputan6.com, Jakarta- Masa depan gelandang serang Bruno Fernandes di Manchester United maish belum jelas hingga akhir Mei 2025. Pemain asal Portugal itu sedang dikejar klub tajir dari Arab Saudi, Al-Hilal.
Al-Hilal siap mengucurkan dana besar untuk membajak Bruno Fernandes dari Old Trafford. MU akan digoda tawaran 100 juta poundsterling. Sedangkan Bruno Fernandes dapat iming-iming gaji 200 juta pounds untuk tiga musim.
Manajer MU Ruben Amorim masih berharap bisa mempertahankan Bruno Fernandes. Amorim sangat membutuhkan tenaga eks pemain Sampdoria itu untuk mengawal lini tengah Setan Merah.
Usai kemenangan 3-1 MU pada laga uji coba di Hong Kong, 30 Mei 2025, Amorim mengaku cukup optimistis Bruno Fernandes akan menolak proposal gila dari Al-Hilal untuk bertahan bersama Setan Merah.
Namun disisi lain Sir Jim Ratcliffe dikabarkan sangat membuka kemungkinan mengizinkan Bruno Fernandes pindah ke Arab Saudi. Ratcliffe tergiur dengan tawaran mewah yang diberikan oleh Al-Hilal.
Di tengah ketidakpastian soal masa dengan Bruno Fernandes. Amorim rupanya sudah menyiapkan skenario terburuk. Ben Jacobs melaporkan Amorim sudah meminta kepada dua petinggi klub yakni Christopher Vivell dan Jason Wilcox untuk merekrut tambahan satu gelandang serang lagi.
Bruno Fernandes Terancam Tinggalkan Manchester United
Amorim mendesak MU tak cuma merekrut Matheus Cunha saja. Sebagaimana diketahui MU sudah selangkah lagi akan mendapatkan Cunha dari Wolverhampton Wanderers.
Keinginan Amorim agar ada tambahan satu gelandang serang lagi selain Cunha menjadi kode keras bila Bruno Fernandes memang akan pergi dari Old Trafford. MU akan butuh pemain berkualitas untuk menggantikan Bruno Fernandes.
Kandidat Pengganti Bruno Fernandes di Manchester United
Ada tiga nama yang digadang diincar oleh Amorim untuk menjadi gelandang serang kedua yang direkrut MU usai Cunha. Incaran pertama adalah Xavi Simons dari RB Leipzig.
Kemudian Amorim juga menyukai pemain depan Brentford Bryan Mbeumo. Kandidat lainnya adalah Rayan Cherki dari Olympique Lyon. Harga Cherki paling murah karena Lyon harus menjual asetnya untuk mengatasi masaalh keuangan klub.