PSSI Beber Alasan Mali Dipilih Jadi Lawan Uji Coba Timnas Indonesia U-23 Jelang SEA Games 2025

Liputan6.com, Jakarta Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Sumardji mengungkap alasan Mali ditetapkan sebagai lawan uji coba Timnas Indonesia U-23 pada 15 serta 18 November di Stadion Pakansari, Bogor.

Sebagaimana diketahui, duel tersebut merupakan bagian dari rangkaian pemusatan latihan (TC) tahap kedua Garuda Muda jelang mengarungi persaingan SEA Games 2025 di Thailand akhir tahun ini.

Ajang multievent Asia Tenggara dijadwalkan berlangsung pada 9-20 Desember. Namun, khusus cabang olahraga sepak bola akan dimulai lebih cepat, tepatnya 3-18 Desember mendatang.

Pertandingan kontra Mali pun menjadi uji coba terakhir Timnas Indonesia U-23 sebelum turun untuk mempertahankan medali emas di SEA Games.

Sumardji memaparkan, negara Afrika itu dipilih sebagai pesaing sebab tak mungkin skuad Garuda Muda beruji coba dengan tim-tim Asia Tenggara yang nantinya akan terlibat dalam ajang yang sama.

Kebetulan Mali juga bukan lawan kaleng-kaaleng sebab mereka punya pemain dari klub Eropa seperti Bayer Leverkusen (Issa Traore) dan Manchester United (Sekou Kone) di jajaran skuad mereka.

"Ya jadi begini, kalau kita mencari lawan yang dari Asia Tenggara tidak mungkin. Karena kan (mereka) lawan-lawan kita. Maka kemarin saya diskusi dengan Coach Indra," ujar Sumardji kepada awak media di Stadion Madya, Selasa (11/11/2025).

Timnas Indonesia U-22 memulai pemusatan latihan di Stadion Madya GBK dengan kehadiran pemain diaspora seperti Ivar Jenner, Dion Markx, dan Mauro Zijlstra sebagai persiapan menuju SEA Games 2025.

Selain Mali, Bahrain juga sebenarnya nyaris didapuk menjadi lawan uji coba Timnas Indonesia U-23. Dengan demikian, skuad racikan Indra Sjafri semula diagendakan tiga kali, yakni pada 12, 15, serta 18 November.

Namun, negara tersebut memilih untuk mundur dari uji coba sebab mereka hendak berpartisipasi dalam turnamen di Kirgizstan.

"Tadinya itu ada dua (lawan). Satu Mali, dua Bahrain. Dari dua negara ini, Bahrain mengundurkan diri dikarenakan akan mengikuti turnamen di Kirgizstan, sehingga Mali yang bisa," kata Sumardji lagi.

"Awalnya (laga uji coba digelar) tanggal 12, 15 dan 18. Akan tetapi, dikarenakan Bahrain mundur, ya otomatis yang bisa Mali. Maka tanggal 12-nya kita lepas jadi 15 dan 18," tambah dia.

Sekadar informasi, laga uji coba melawan Mali tidak akan masuk dalam perhitungan poin FIFA, meski agenda ini digelar saat FIFA Match Day yang biasanya diisi oleh pertandingan Timnas Indonesia senior.

Menurut Sumardji, laga tersebut didaftarkan ke tier satu, sebab kedua tim yang bertanding merupakan skuad U-22.

"Jadi yang FIFA Match Day game ini tidak kami daftarkan di tier 1. Ini kita daftarkan di tier 2. Kenapa? Karena lawan kita juga U-22, sehingga memang tidak mempengaruhi ranking FIFA," tandasnya.

Timnas Indonesia U-23 di bawah asuhan Indra Sjafri sudah memulai sesi latihan terbuka perdana pada Selsa (11/11/2025) di Stadion Madya GBK, Senayan, Jakarta.

Pelatih berusia 62 tahun semula hanya memanggil 30 pemain, tetapi ketambahan 3 penggawa abroad yang mengikuti trial, yakni Luke Xavier Keet, Reycredo Beremanda, dan Muhammad Mishbah.

Meski bermain di luar neger, ketiganya merupakan pemegang paspor Indonesia dan baru akan diintegrasikan secara resmi ke Garuda Muda apabila cocok dengan skema permainan yang dibutuhkan Indra Sjafri.